Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Wakil Ketua MPR RI Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, MA atau HNW menegaskan, sebagai soko guru pendidikan agama di Indonesia, Pondok Pesantren (Ponpes), harus dikokohkan perannya untuk penyelamatan bonus demografi dengan peningkatan kualitas generasi muda bangsa, demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Ini sangat penting disadari dan diperhatikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apalagi, ditengah kondisi sekarang yang semakin mengkhawatirkan dan menantang saat ini. Masyarakat banyak mendengar dan menyaksikan berbagai fenomena serta peristiwa negatif destruktif amoral yang dilakukan atau melibatkan anak-anak muda, generasi milenial bahkan generasi Z, mereka yang disebut sebagai bonus demografi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Menjadi sangat wajar untuk dimaklumi, bila banyak orang tua siswa berharap besar kepada pesantren untuk meningkatkan kualitas akhlak dan kepribadian putra putri mereka, sebagai salah satu elemen generasi milenial, generasi Z, generasi Alpha, agar bisa menjadi bonus demografi yang positif," kata dia, saat menerima kunjungan Pengurus Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI) Wilayah Riau, di Ruang Kerjanya, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Juli 2023.
Meski tidak bisa dipungkiri, ada juga pesantren yang memiliki masalah. Namun, pesantren tetap layak dipercaya karena terbukti dalam konteks sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, pesantren memiliki peran yang sangat luarbiasa.
Pesantren banyak melahirkan tokoh-tokoh bangsa yang kemudian sangat dikenal menjadi pahlawan nasional, seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH, Ahmad Dahlan, KH. Mas Manyur. “Melihat fakta itulah, saya rasa menjadi sangat penting dunia pesantren Indonesia untuk berada di garda terdepan, tampil menjernihkan serta memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat luas seputar pondok pesantren," ujarnya.
Ia pun mengajak pesantren dan organisasi yang menghimpun lesantren, para Kiyai dan Santri untuk aktif dan tidak ragu memainkan perannya. "Apalagi, di era reformasi ini Alhamndulillah, telah ada UU tentang Pesantren. Sehingga pesantren sekarang posisinya legal formal, setara dengan sekolah umum yang lain,” kata HNW.
Ada satu hal yang ditekankan HNW terkait implementasi peran dan kiprah pesantren adalah, pesantren juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan, tantangan globalisasi dan bonus demografi. Apalagi sekarang akan masuk dalam tahun politik 2024.
“Pesantren harus berani tampil mencerahkan dan menyemangati Umat Islam khususnya dan bangsa Indonesia umumnya, agar di tahun politik serta saat Pemilu nanti tetap mementingkan etika dan akhlak yang mulia," kata dia.
Hadir dalam pertemuan ini para ulama dan tokoh agama Riau antara lain KH. Misran Agusmar, Buya R. Ade Hasibuan, KH. Arif Billah, KH. Dr. Hikmatullah dan KH. Irwan Said. (*)