Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menerangi Kehidupan dengan Cara Sederhana

Walaupun dengan pengetahuan dan modal terbatas, Hari tetap berusaha maksimal menghadirkan listrik di desanya.

7 Agustus 2018 | 05.00 WIB

7 Agustus 2018. Harianto Albar. Menerangi kehidupan dengan cara sederhana.
Perbesar
7 Agustus 2018. Harianto Albar. Menerangi kehidupan dengan cara sederhana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Harianto Albarr adalah lulusan Universitas Negeri Makassar jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Saat liburan kuliah pada tahun 2008, Hari tergerak untuk membuat pembangkit listrik setelah menyadari bahwa salah satu faktor yang menghambat kemajuan di desa tempatnya berasal adalah ketiadaan sumber listrik. Jangankan menonton televisi, sumber penerangan saat gelap pun tidak dapat terpenuhi secara merata di Desa Bacu Bacu, Makassar, Sulawesi Selatan. Dengan pengetahuan yang terbatas, pemuda lokal pertama yang meneruskan pendidikan hingga perguruan tinggi ini pun mulai mempelajari berbagai teknik pembuatan pembangkit listrik dari sejumlah literatur.

Setelah menyesuaikan dengan kondisi alam berikut potensi yang dimiliki wilayah tempat tinggalnya, Hari memilih pembangkit listrik Mikrohidro sebagai solusi. Mula-mula, banyak warga yang meremehkan upaya Hari sampai sebuah turbin pembangkit listrik menghasilkan listrik bagi Desa Bacu Bacu. Bersama beberapa orang rekannya, Hari membuat sebuah kincir air sederhana menggunakan berbagai barang yang dapat ditemukan. Walaupun tidak sampai 1000 watt, namun pembangkit listrik sederhana itu sudah bisa menerangi desa asal Hari saat malam hari.

Waktu selang berganti, kini Desa Bacu Bacu tak lagi menjadi daerah tanpa penerangan. Walaupun sejak tahun 2016 secara resmi Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah mengalirinya dengan listrik, namun Desa Bacu Bacu tetap menggunakan pembangkit listrik gagasan Harianto Albarr. Hal ini diperlukan mengingat listrik dari PLN tidak mengalir setiap saat. Bahkan, dengan hasil daya listrik yang jauh lebih besar dari tahun 2008, Desa Bacu Bacu sudah memiliki kelompok perwakilan warga yang mengelola penggunaan pembangkit listrik tersebut.

Harianto Albarr sudah memberikan sumbangsihnya bagi masyarakat tempatnya berasal sehingga kehidupan di sana pun berangsur membaik. Kini, lewat perusahaan dan yayasan yang didirikannya, penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2012 untuk bidang teknologi ini sudah memperkenalkan karyanya hingga desa-desa di daerah lain seperti Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara. Hari berharap, cara yang diterapkan oleh desanya juga dapat bermanfaat pada puluhan ribu desa di seluruh Indonesia yang belum dialiri listrik.

Untuk mengetahui lebih lanjut lagi tentang generasi muda kreatif lainnya dalam program SATU Indonesia Awards, silakan kunjungi website www.satu-indonesia.com.

BAYU SATITO / TIM INFO TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Dian Andryanto

Dian Andryanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus