Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelajar Deklarasi Tolak Radikalisme dan Hoaks

Pelajar atau remaja harus waspada terhadap penyebaran paham-paham radikal. Salah satu cara menangkal paham radikal adalah dengan memilih dan memilah informasi.

20 Januari 2020 | 14.03 WIB

Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil saat menghadiri dan mendeklarasikan Pelajar Tolak Radikalisme dan Hoaks dalam acara Anniversary of Forum OSIS Jawa Barat, Gathering Ketua OSIS Jawa Barat 2020 di kantor Disdik Jabar, Kota Bandung, Sabtu, 18 Januari 2020.
Perbesar
Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil saat menghadiri dan mendeklarasikan Pelajar Tolak Radikalisme dan Hoaks dalam acara Anniversary of Forum OSIS Jawa Barat, Gathering Ketua OSIS Jawa Barat 2020 di kantor Disdik Jabar, Kota Bandung, Sabtu, 18 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL — Ratusan pelajar mendeklarasikan Tolak Radikalisme dan Hoaks di Anniversary of Forum OSIS Jawa Barat, Gathering Ketua OSIS Jawa Barat 2020, di kantor Disdik Jabar, Kota Bandung, pada Sabtu, 18 Januari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ikut hadir pada acara bertema "Pemimpin Muda Jawa Barat siap Menolak Radikalisme dan Hoaks" adalah Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat, Atalia Ridwan Kamil, bersama Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dewi Sartika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Atalia, radikalisme dan hoaks menjadi salah satu ancaman bangsa Indonesia pada saat ini. Oleh karena itu, dia menyambut baik deklarasi tersebut. Deklarasi merupakan salah satu tindakan preventif, khususnya bagi pelajar.

“Pelajar atau remaja harus waspada terhadap penyebaran paham-paham radikal. Salah satu cara menangkal paham radikal adalah dengan memilih dan memilah informasi,” kata Atalia.

Ia mengingatkan, remaja harus selalu berada dalam lingkungan yang positif. Biasanya, radikalisme dan terorisme itu muncul dari lingkungan sekitarnya, seperti pertemanan, dari kakak kelas dan lain sebagainya.

"Harus ada kontrol secara langsung dari orang tua maupun pemerintah setempat dan para guru juga memantau terus terkait dengan buku-buku pelajaran dan lain sebagainya," ucap Atalia.

Atalia pun meminta kepada para ketua OSIS untuk menyebarkan materi dan pengetahuan terkait mencegah radikalisme dan hoaks. (*)

Bahasa Prodik

Bahasa Prodik

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus