Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Kantor Pos Kediri sangat memperhatikan kesehatan para petugas juru bayar yang menyalurkan bantuan sosial tunai (bansos tunai/BST) kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Untuk menjaga imunitas tubuh mereka, para petugas juru bayar diberi telur bebek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pos Kediri, Sigit Sugiharto, menjelaskan bahwa setiap petugas juru bayar diberikan masing-masing satu telur bebek. Hal ini merupakan bentuk inisiatif dari para pegawainya. "Teman-teman ada yang nyari dan ada dapat," katanya, Sabtu, 17 Juli 2021.
Kantor Pos Kediri menyiapkan 30 telur bebek setiap harinya. Para petugas mengonsumsi telur bebek di kantor sebelum menyambangi rumah KPM. Para petugas juru bayar sudah kumpul sekitar jam 7.30 pagi dan mulai berangkat jam 8.00.
"Telurnya dimasak pagi. Jadi ketika tiba di kantor masih hangat. Kami juga menyiapkan Redoxon. Biasanya diminum siang hari," ujar Sigit.
Sigit mengatakan pola ini sudah diterapkan sejak penyaluran tahap 12 dan 13, atau lebih tepatnya pada April lalu. Hal ini bertujuan untuk menjaga imunitas para petugas juru bayar tetap kuat. Sebab, risiko penularan masih sangat besar ketika di lapangan.
Terkait penyaluran BST, Sigit mengatakan pihaknya sudah mulai menyalurkan BST sejak Kamis, 15 Juli 2021. Jumat sempat tertunda karena ada arahan dari pemerintah pusat, lalu dilanjutkan kembali Sabtu, 17 Juli lalu.
"Kami menurunkan lima tim. Selama dua hari sudah tersalurkan untuk 113 KPM. Namun rincian berapa (anggota per tim) saya tidak hafal," kata Sigit.
Untuk pembayaran hari utama (15 hingga 24 Juli) Kantor Pos Kediri menurunkan 10 tim. Satu tim terdiri dari dua pegawai dan tiga tim cadangan untuk purbajaga.
Dalam menyalurkan BST, petugas juru bayar didampingi Lurah setempat, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial (Kasi Kesos) dan Kepala RT. Pihak Kepolisian juga ikut mengawal.
Dalam proses penyaluran, Pos Indonesia melakukan mekanisme door to door berdasarkan arahan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Cara ini dinilai bisa mengurangi kerumunan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Ia mengungkapkan, untuk KPM yang sedang menjalankan isolasi mandiri (isoman) akan dijadwalkan ulang. "Kami hitung isoman 10 hari. Jadi kami perkirakan setelah dua minggu baru kami melakukan pembayaran lagi," ujarnya.
Saat ini, pihaknya masih fokus pada wilayah pusat Kediri sembari menunggu arahan untuk penyaluran BST di wilayah Kabupaten.
Metode penyaluran BST secara door to door juga dilakukan di Surabaya. Kepala Pos Surabaya, Noel Agung mengatakan penyaluran BST mulai dilalukan Minggu, 18 Juli, namun KPM difabel dan yang sakit didahulukan. "Besok launching pembayaran nasional diutamakan dulu difabel, yang sedang sakit dan lansia. Mereka kami minta untuk di rumah saja," ucapnya.
Jumlah KPM penerima BST tercatat 130 ribu di Surabaya. Jumlah tersebut sempat direvisi dari sebelumnya sekitar 215 ribu.
Sementara itu, Kepala Regional V Pos Indonesia, Agus mengatakan, dari 11 kota dan 12 UPT pelaksana (Surabaya dan Surabaya Selatan), sudah ada delapan kota yang sudah melakukan pembayaran BST, Delapan kota yang sudah melakukan pembayaran adalah Kediri, Lamongan, Madiun, Tulungagung, Ngawi, Sidoarjo, Bangkalan dan Mojokerto.
"Data (KPM penerima BST) 473.675. Ini baru sebagian kota. Kemudian yang ditahan ada 111.753 KPM, sehingga dari 11 kota ini yg siap bayar jadi 361.922," kata Agus.
Pihak Pos Indonesia menegaskan seluruh petugas juru bayar maupun pegawai Pos Indonesia yang melayani penyaluran BST di lapangan sudah melakukan vaksinasi dua kali. Mereka juga dilengkapi alat pelindung diri (APD) yang lengkap.
Selain itu, Pos Indonesia juga menjamin kelancaran petugas juru bayar melaksanakan tugasnya selama PPKM Darurat. Setiap petugas juru bayar dan pegawai yang turun ke lapangan memiliki surat tugas resmi untuk mengantisipasi adanya penyekatan.(*)