Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Menteri Bappenas/Kepala PPN Suharso Manoarfa menyampaikan nilai tukar petani (NTP) sebagai barometer dari kesejahteraan petani terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan NTP nasional dinilai mampu melampaui target yang telah ditentukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Nilai tukar petani di atas target dan nilai tukar nelayan juga di atas target. Jadi tahun 2023 nanti kita harus meningkatkan produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ujarnya seusai sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Rabu, 16 Februari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun kebijakan prioritas pada 2023 yakni percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem yang bisa mencapai 0 sampai 1 persen. Artinya tahun 2023 pemerintah akan menurunkan kemiskinan dari 2,5 juta sampai 3 juta penduduk.
"Di sisi lain pemerintah juga fokus pada peningkatan kualitas SDM, kesehatan, pemulihan dunia usaha, revitalisasi industri dan penguatan riset terapan dalam rangka mendorong produktivitas. Karena itu pembangunan 2023 salah satunya meningkatkan nilai tukar petani antara 103 hingga 105," katanya.
Sebelumnya Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5,3 sampai 5,9 persen dengan sumber dari sisi pengeluaran konsumsi mencapai 5 persen. Dari semua target itu, Industri pengolahan merupakan tantangan yang harus dikembalikan diatas pertumbuhan ekonomi.
"Pertumbuhan sektor industri pengolahan di atas pertumbuhan ekonomi yaitu 5,3 sampai 5,8 persen. Kemudian sektor perdagangan sektor informasi komunikasi akomodasi makanan minuman serta sektor pertanian," katanya
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir NTP secara nasional pada Januari 2022 naik 0,30 persen dibanding Desember 2021 yaitu menjadi 108,67 dari 108,34, berdasarkan pantauan harga-harga perdesaan di 34 provinsi di Indonesia.
Angka NTP merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani. Secara umum NTP menggambarkan rasio antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku bersyukur nilai NTP terus mengalami tren peningkatan yang signifikan. Dia mengingat awal masa pandemi NTP masih dibawah 100, namun setelah itu melesat terus hingga angka 108,67. “Ini artinya ada perubahan positif terhadap kesejahteraan petani. Upaya-upaya yang telah kita lakukan memberikan dampak positif terhadap sektor pertanian secara umum,” ujarnya saat launching Satu Data Hortikultura di Bogor, kemarin. (*)