Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Pemberantasan Perdagangan Orang (PPO) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) kembali melanjutkan kampanye 'Rise and Speak: Berani Bicara, Selamatkan Sesama', dalam acara Ngabuburit Bersama Santri, pada Rabu, 19 Maret 2025. Kali ini, acara digelar di Pondok Pesantren Yayasan Perguruan Islam el-Nur el-Kasysyaf (YAPINK), Kabupaten Bekasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Pemberantasan Perdagangan Orang (PPO) Brigadir Jenderal Polisi Dr. Nurul Azizah, S.I.K., M.Si., mengatakan, melalui Rise and Speak: Berani Bicara, Selamatkan Sesama, Polri mengajak generasi muda khususnya para santri untuk berani bersuara jika mengalami atau melihat tindak kekerasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Adik-adikku sekalian, kalian adalah bagian dari generasi penerus bangsa yang harus tumbuh di lingkungan yang aman dan nyaman. Jika ada sesuatu yang tidak benar atau mengalami perlakuan yang tidak semestinya maka bangkit dan bersuaralah," kata Nurul.
Sebab, Nurul melanjutkan, ketika kalian bangkit berbicara, maka tidak hanya menyelamatkan diri sendiri tetapi juga menyelamatkan orang lain. "Jika ada melihat atau merasakan hal-hal yang kurang nyaman maka sampaikan secara berjenjang, kepada teman dekat atau seniornya sehingga kalian merasa nyaman dan bisa ditindak lanjuti kepada ustad ustadzahnya kemudian ke pimpinan pondok pesantren," ujarnya.
Nurul menjelaskan, tindak kekerasan dapat berupa kekerasan fisik, non fisik atau psikis, dan seksual yang meliputi verbal dan non verbal. "Misi kami melakukan pencegahan, pelindungan, penanganan, dan pemulihan ketika hal itu terjadi kepada korban. Kami memastikan perempuan dan anak mendapatkan keadilan dan pelindungan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Apalagi, menurut Nurul, di Bekasi sudah ada sekolah ramah anak. "Karena itu harapan saya pesantrennya bisa lebih ramah anak".
Pimpinan Pondok Pesantren YAPINK, KH. A. Kholid Dawam, Lc. M.Hum, mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Polri khususnya Direktur Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Pemberantasan Perdagangan Orang (PPO) Brigadir Jenderal Polisi Dr. Nurul Azizah, S.I.K., M.Si., yang telah memilih pesantren YAPINK menjadi salah satu bagian program untuk kampanye Rise and Speak. "Mudah-mudahan kita semua bisa mendapatkan manfaat dari acara ini khususnya untuk kemaslahatan generasi masa depan kita di masa yang akan datang," kata Kholid.
Menurut Kholid, pesantren merupakan pilar sebagai penopang pertumbuhan kemajuan bangsa. "Dan Polri, diharapkan bisa menaungi, melindungi dan menjaga hak-hak warga negara dengan sebaik-baiknya agar cita-cita bangsa ke depan bisa kita wujudkan bersama," ujarnya.