Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eks Transmigran Mamuju Tengah Sukses Kembangkan Jagung

KTM Tobadak dapat menjadi model pengembangan kawasan transmigrasi di wilayah lain.

15 Desember 2017 | 11.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Sebagai daerah yang terbentuk dari permukiman transmigrasi, Kabupaten Mamuju Tengah tergolong sukses mengelola produk unggulan jagung. Meski baru berusia lima tahun, Kabupaten Mamuju Tengah telah berhasil menyuplai 54 persen kebutuhan jagung di Provinsi Sulawesi Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Plt Dirjen Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Putut Edy Sasono mengatakan, Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tobadak sebagai pengembangan wilayah transmigrasi di Kabupaten Mamuju tak hanya berkembang menjadi sentra produksi jagung, tetapi juga berkembang menjadi sentra perkebunan kelapa sawit. KTM Tobadak yang telah dibangun sejak 10 tahun lalu, kini telah menjadi Ibu Kota Kabupaten Mamuju Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Melihat potensi yang ada, saya berharap KTM Tobadak mampu berkembang lebih maju sebagai pusat agrobisnis dan agroindustri, dengan melakukan sinergitas dan kolaborasi antar-kementerian atau lembaga terkait, badan usaha milik negara (BUMN), swasta, pemerintah daerah, dan masyarakat, melalui pengembangan badan usaha milik desa (BUMDes) dan BUMDes bersama," ujarnya pada upacara memperingati HUT Kabupaten Mamuju Tengah ke-5 dan Hari Bhakti Transmigrasi ke-67, di Lapangan Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Kamis, 14 Desember 2017.

Ia mengungkapkan sebanyak 70 persen perdesaan di Kabupaten Mamuju Tengah berasal dari permukiman transmigrasi. Kabupaten ini adalah satu dari 100 lebih permukiman transmigrasi yang menjadi Ibu Kota kabupaten.

"Transmigrasi telah berhasil membangun 3.608 satuan permukiman transmigrasi yang berada di 619 kawasan transmigrasi," katanya.

Putut melanjutkan, dari ratusan permukiman transmigrasi tersebut, di antaranya telah berkembang menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru, berupa 1.183 desa definitif, 385 ibu kota kecamatan, 104 ibu kota kabupaten, serta 2 ibu kota provinsi, salah satunya Ibu Kota Provinsi Sulawesi Barat.

"Saya berharap, KTM Tobadak dapat menjadi model pengembangan kawasan transmigrasi di wilayah lain. Saya yakin, sinergitas dari semua stakeholder akan mempercepat pengembangan KTM Tobadak dengan model Prukades (Produk Kawasan Perdesaan) di kawasan transmigrasi," ucapnya.

Untuk diketahui, KTM Tobadak di Kabupaten Mamuju Tengah telah mencakup tiga kecamatan yang merupakan satu dari 48 KTM di seluruh Indonesia. Sedangkan program transmigrasi sendiri telah berjalan sejak 12 Desember 1950, ketika 77 transmigran diberangkatkan dari Jawa Tengah menuju Lampung. Saat itulah pertama kali Pemerintah RI memfasilitasi perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain, untuk memanfaatkan sumber daya alam demi mencapai kesejahteraan.

"Hari ini, kita memperingati Hari Bhakti Transmigrasi yang jatuh pada 12 Desember. Setiap tahun, kita memperingati Hari Bhakti Transmigrasi dan hari ini adalah peringatan ke-67," tuturnya.

Bupati Mamuju Tengah Aras Tammauni membenarkan Mamuju Tengah telah berkembang menjadi sentra produksi jagung. Tak hanya itu, menurut dia, perkebunan kelapa sawit Mamuju Tengah juga telah memberikan kontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat.

"Produksi jagung telah mampu memberikan kontribusi 54 persen produksi jagung di Sulawesi Barat. Mamuju Tengah adalah pemberi kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Sulawesi Barat," ujarnya. (*)

Nurul Tirsa Sari

Nurul Tirsa Sari

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus