Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Membangun Makassar dengan metaverse. Begitulah konsep dan terobosan yang disiapkan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto untuk membangun kota yang cerdas dan berkelas dunia. Di sisi lain, ia juga menjalankan sejumlah program strategis untuk menjadikan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan itu sebagai kota nyaman, sehat, dan sejahtera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu program unggulan Danny Pomanto, panggilan akrabnya, adalah menjadikan Makassar sebagai kota yang nyaman atau Liveable City. “Jika bisa mengakses segala kebutuhan dengan berjalan kaki dalam radius 2 kilometer, berarti kota tersebut sudah liveable. Jadi, kalau mau arisan jalan kaki, atau ke pasar, pokoknya semua kebutuhan. Berarti kalau begitu menjadi pedestrian network dan compact city,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Danny Pomanto merupakan pemimpin daerah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap daerah asalnya. Ia telah mendesain Kota Makassar sejak 2004, mulai dari pesisir hingga pusat kota. Ia ingin Makassar tak hanya layak huni, tapi juga maju dan modern.
Lihat saja visinya. Ia melakukan percepatan mewujudkan Makassar sebagai kota dunia yang sombere dan smart city, dengan imunitas kota yang kuat untuk semua. Untuk itu, Danny melakukan revolusi dalam pembangunan sumber daya manusia unggul, melakukan percepatan reformasi birokrasi dengan pelayanan publik kelas dunia dan bersih dari indikasi korupsi.
Di sisi lain, Danny Pomanto juga melakukan rekonstruksi kesehatan, ekonomi sosial dan budaya menuju masyarakat sejahtera dengan imunitas ekonomi dan kesehatan kota yang kuat. Misi dia juga melakukan restorasi ruang kota yang inklusif menuju kota nyaman kelas dunia yang cerdas.
Berkejaran dengan waktu, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar pun menerapkan sejumlah inovasi, seperti program Lorong Wisata. Inilah cara untuk meningkatkan ekonomi warga. “Contohnya bisa dilihat di Lorong Garden Makassar. Lorong wisata itu adalah lorong yang kita make up (revitalisasi). Masyarakat ikut terlibat. Kemudian makanan khas ada di situ, UMKM juga ada di situ. Tiap malam ada story telling tentang sejarah Makassar hingga atraksi kesenian. Jadi nanti, seluruh pedagang kaki lima di pinggir jalan itu saya pindahkan,” kata Danny Pomanto.
Untuk mendatangkan wisatawan yang mengunjungi lorong wisata tersebut, Pemkot Makassar menggerakkan mobil listrik yang disebut como, akronim dari commuter motormoda. Angkutan umum ini juga berfungsi sebagai feeder busway, menghubungkan hotel ke seluruh lorong di 153 kelurahan.
Keberhasilannya dalam menggerakkan pariwisata dan pelestarian budaya membuat Danny Pomanto meraih penghargaan bergengsi tingkat nasional pada malam Apresiasi Tokoh Indonesia 2024. Menurut Danny, Kota Makassar harus menemukan branding baru dan mengubah stigma sebagai kota yang negatif dari sisi wisata.
Pemkot Makassar pun giat menggelar Festival F8 Makassar, festival internasional yang menggabungkan beragam potensi seni dan budaya dalam satu rangkaian, yakni; food, fashion, fusion music, film, fine art, fiction writers, folks, flora dan fauna di Kota Makassar.
Event akbar ini menjadi wadah bagi para pelaku seni juga ajang kolaborasi seniman, pelaku budaya dan masyarakat umum. Selain kegiatan seni, F8 juga menyuguhkan beragam kuliner sehingga pasar kreatif menjadi daya tarik pengunjung.
Apalagi, dampak positif lainnya F8 berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Makassar. Kini Makassar memiliki branding baru yakni Makassar Kota Festival Tepian Air, dan Makassar Kota Makan Enak.
Berbagai inovasi yang dilakukan Pemkot Makassar pun diganjar dengan penghargaan sebagai Kota Terinovatif dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2024 oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Pemkot Makassar dalam mengembangkan berbagai inovasi yang berdampak luas di bidang pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, hingga inovasi berbasis teknologi.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Makassar, Nirman Niswan Mungkasa, mengatakan, penghargaan ini adalah hasil kerja keras dan sinergi semua elemen, mulai dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), camat, Perusahaan Daerah (Perusda), Puskesmas, sekolah, inovator, hingga masyarakat.
Nirman mengatakan penghargaan ini bukti komitmen Pemkot Makassar untuk menjadikan Makassar sebagai kota yang adaptif, responsif, dan berdaya saing dalam menghadapi berbagai tantangan. “Pengakuan ini bukan hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga motivasi bagi kami untuk terus berinovasi. Kami berkomitmen mengembangkan inisiatif baru yang berkelanjutan, termasuk optimalisasi teknologi digital dan kolaborasi dengan berbagai pihak,” katanya.
Keberhasilan Makassar dalam ajang ini juga membuktikan bahwa inovasi menjadi kunci penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program-program unggulan seperti digitalisasi layanan publik dan pemberdayaan ekonomi berbasis teknologi telah menjadi sorotan dalam penghargaan ini.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (kanan) berfoto bersama Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, dewan juri dan pemenang penghargaan Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2024 dari Kementerian Dalam Negeri di Hotel JW Marriott, Jakarta, pada Kamis, 12 Desember 2024. Dok. Pemkot Makassar
Kinerja Pemkot Makassar di bawah kepemimpinan Danny Pomanto juga meraih prestasi di banyak bidang. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Makassar ada di level 85,16 pada 2024, penduduk miskin turun 4,97, dari 5,07 pada 2023. Pertumbuhan ekonomi ada di angka 5,7-6,0, tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 9,71, dari 10,6 pada tahun sebelumnya.
Sepanjang 2023, Kota Makassar juga mencatat raihan gemilang dalam pengelolaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tahun ini, setidaknya ada 2.162 UMKM di pra-inkubasi, 510 UMKM di fase inkubasi, serta 113 UMKM lainnya di level akselerasi.
Ada 26.688 UMKM yang beromzet Rp1 miliar-Rp1,9 miliar, 497 UMKM yang beromzet Rp2-5 miliar, serta 222 UMKM lainnya yang sudah beromzet Rp15-50 miliar. Serapan tenaga kerja pun sudah tembus di angka 39.273, pertumbuhan wirausaha baru mencapai 3.258, sehingga pengangguran terbuka bisa ditekan menjadi 10,6.
Tak berlebihan bila Danny Pomanto pun menyabet penghargaan Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2024 yang dihelat Kemendagri dan Tempo Media Group. Kota Makassar meraihnya di kategori kinerja total, dengan kapasitas fiskal sedang, dan indikator penilaian IKPD 76.80, survei 70,74, juri 87,39, dan skor akhir 79,82.
“Alhamdulillah Makassar mendapatkan kategori kinerja total, fiskal sedang. Artinya semua ukuran kinerja perkotaan dipenuhi oleh Pemkot Makassar. Ini adalah penghargaan ke-420 untuk Pemkot. Terima kasih pada semua SKPD, masyarakat, kita doakan Pemkot Makassar melanjutkan capaian ini di masa mendatang. Harus lebih baik daripada hari ini,” kata Danny Pomanto.
Penghargaan ini melengkapi capaian Kota Makassar lainnya di kancah dunia. “Makassar masuk dalam standar dunia dalam tiga kategori, kota Smart City dunia, Kota Terbahagia di dunia yang satu-satunya dari Indonesia, dan The Best City in The World,” ujarnya bangga. Danny menegaskan, capaian ini merupakan sebuah kebanggaan dan akan dikenang sebagai sinergi antara pemerintahan bersama rakyat. (*)