Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Realisasi Irigasi Perpompaan untuk Petani Batu Antisipasi Musim Kemarau

Irigrasi perpompaan menjadi solusi saat musim kemarau. Memungkinkan pengairan merata ke seluruh lahan.

18 Mei 2022 | 18.37 WIB

Realisasi Irigasi Perpompaan untuk Petani Batu Antisipasi Musim Kemarau
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Kementerian Pertanian merealisasikan program irigasi perpompaan untuk petani di Kota Batu, Jawa Timur. Program ini direalisasikan untuk Kelompok Tani Sejahtera untuk mengantisipasi musim kemarau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan irigasi perpompaan merupakan program di sektor pengairan lahan pertanian agar budidaya petani dapat berkembang dengan baik. Jenis irigasi yang saat ini dikembangkan Kementan salah satunya adalah irigasi perpompaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adapun, tujuan irigasi perpompaan untuk memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai suplesi air irigasi bagi komoditas tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta budidaya ternak. “Juga untuk meningkatkan intensitas pertanaman dan atau luas areal tanam, meningkatkan produktivitas pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani, memanfaatkan potensi sumber air permukaan sebagai air irigasi, baik di daerah irigasi maupun non daerah irigasi," kata Mentan.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, menambahkan bahwa irigasi perpompaan bisa menjadi solusi saat kemarau. “Ketersediaan air belum merata sepanjang waktu dan tempat, ketika musim kemarau khususnya untuk petani di luar areal sistem irigasi teknis merupakan alternatif penyediaan air,” ujar Ali.

Karena itu, Ali berharap masyarakat sekitar bisa menjaga dan memaksimalkan fungsi irigasi perpompaan ini. “Sehingga bukan hanya produktivitas yang meningkat, tetapi juga pendapatan para petani,” katanya.

Menurutnya, pengelolaan air irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Sebab, tidak berfungsinya atau rusaknya salah satu bangunan infrastruktur irigasi akan mempengaruhi kinerja sistem irigasi. Akibatnya efisiensi dan efektivitas irigasi akan berkurang.

"Keberhasilan dari kegiatan pengembangan irigasi perpompaan juga tergantung dari peran seluruh pemangku kepentingan dari pusat hingga pelaksana di daerah. Pembinaan dan bimbingan secara terus menerus oleh dinas lingkup pertanian harus terus dioptimalkan, sehingga irigasi ini terjaga," kata dia.

Direktur Irigasi Dirjen PSP Kementan, Rahmanto, menjelaskan bahwa irigasi perpompaan untuk Kelompok Tani Sejahtera di Desa Punten, Kecamatan Bumiaji ini direalisasikan dengan daya pompa 23 PK 2,5 inchi dengan diameter 2,5 inchi dan daya dorong 50 meter.

Menurut Rahmanto, program ini juga diselenggarakan untuk menjaga tingkat kesejahteraan petani. "Kementan memastikan air selalu tersedia untuk mendukung produksi pertanian, salah satunya melalui irigasi perpompaan,” ucapnya.

Program ini dipastikan sangat memudahkan para petani “Kunci utama irigasi perpompaan adalah adanya sumber air, dengan memanfaatkannya melalui pompa ini maka lahan dapat terairi dengan baik,” katanya. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus