Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BELUM sebulan menjabat Perdana Menteri Jepang, Taro Aso sudah digoyang kanan-kiri. Aso dinilai doyan sekali menikmati dunia gemerlap malam di hotel, restoran, dan bar mewah. Gayanya juga mentereng.
Pakaian dan aksesori yang ia kenakan semuanya merek kelas satu. Cucu Shigeru Yoshida, Perdana Menteri Jepang pasca-Perang Dunia II ini, hampir setiap malam menghabiskan waktu di hotel klasik Imperial Hotel hanya untuk menikmati kopi yang secangkir US$ 15.
Asahi Shimbun menulis, pria 68 tahun itu juga gemar menyantap belut panggang hidangan restoran di hotel kelas satu itu, yang sepiring US$ 175. Sejak menggantikan Yasuo Fukuda pada 24 September lalu, hanya empat malam yang tidak dilewatkannya di tempat-tempat mewah.
”Menjengkelkan betul melihat Perdana Menteri Aso bersikap tak peduli terhadap kondisi ekonomi rakyat pada saat ini,” kata Susumu Yanase, anggota parlemen Demokrat, partai oposisi terbesar di Jepang. Rakyat Jepang juga mulai tidak tahan melihat sikap sang pemimpin.
Akhir bulan lalu, lima puluh pekerja dan mahasiswa merangsek masuk ke kawasan kediaman pribadi Aso di Shibuya, distrik bisnis terkemuka di Tokyo. Di sana Aso memiliki sebuah apartemen mewah seluas hampir seperempat hektare, yang harganya sekitar Rp 600 miliar.
Naoko Shimizu, ketua organisasi pekerja paruh waktu, pekerja asing, dan pekerja lepas Jepang, yang memimpin demonstrasi, mengatakan mereka bermaksud ”melihat dari dekat rumah Aso”. Polisi kemudian menahan tiga orang ketika rombongan mendekati kediaman Aso. Video penangkapan itu kemudian muncul di Internet, dan menuai reaksi ratusan pengunjung blog.
Soal gaya hidup mewah ini sebenarnya juga membuat khawatir koleganya di Partai Demokrat Liberal. Mereka pernah menasihati Aso agar sedikit mengerem hobinya keluar malam. Tapi Aso malah menantang: ”Apa salahnya? Saya tidak membebani negara, saya bayar dari kocek sendiri.” Ia segera menambahkan, ”Lagi pula, harga di restoran itu tidak mahal-mahal amat.”
Keluarga besar Aso memang terpandang dan berdarah biru. Mereka memiliki usaha pertambangan. Paman-paman dan keluarga istrinya adalah politikus terkemuka Jepang. Adik perempuannya, Nobuko, menikah dengan Pangeran Tomohito dari Mikasa.
Menurut laporan harian Mainichi, Aso orang nomor dua terkaya di Jepang setelah Menteri Dalam Negeri Kunio Hatoyama. Hartanya meliputi properti di sejumlah lokasi strategis di Prefektur Fukuoka dan sebuah rumah peristirahatan di kawasan pantai Karuizawa, Prefektur Nagano.
Ketika namanya muncul dalam bursa perdana menteri, media Jepang mulai mengutak-atik kegemaran Aso mengisap cerutu kelas satu, bolak-balik ke penjahit terkenal untuk mengukur jas dan setelan resmi, serta menghabiskan malam di bar-bar mahal.
Mereka juga menyebut kesukaan Aso pada manga, komik asli Jepang. Ketika masih menjadi anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal, Aso mengaku melahap 20-30 komik sepekan. Media Jepang juga pernah memergoki Aso sedang asyik membaca komik di bandara internasional Tokyo setelah menjabat perdana menteri.
Ketika masih menjabat menteri luar negeri, pada 2007, Aso bahkan menggagas Penghargaan Manga Internasional bagi komikus non-Jepang. Hobinya melahap manga ini membuat Aso disukai kalangan muda.
Angela Dewi (AFP/AP)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo