Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

MOMEN

24 November 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Palestina
Penduduk Jalur Gaza Kritis

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon prihatin terhadap kondisi warga Palestina di Jalur Gaza. Dia meminta Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan bagi warga Jalur Gaza.

Kondisi penduduk Gaza memburuk setelah Israel memblokade kawasan itu sejak baku tembak antara pejuang Palestina dan tentara Israel tiga minggu lalu. Israel beralasan blokade itu dilakukan untuk menghentikan bombardir roket pejuang Palestina ke wilayahnya.

Bahan bakar dan bahan makanan sulit diperoleh. Air bersih juga berhenti mengalir. ”Warga Gaza rela antre untuk apa pun,” kata Bassam Nasser, 39 tahun, seorang warga Gaza. ”Saya punya tiga anak dan sangat sulit menjelaskan kepada mereka mengapa tak lagi ada listrik.”

BOLIVIA
Morales Dekati Obama

Presiden Bolivia Evo Morales berharap bisa memperbaiki hubungan dengan Amerika Serikat di bawah presiden baru, Barack Obama. Dia mengatakan punya sejumlah kesamaan dengan Obama. ”Jika kami bicara soal perubahan, saya punya banyak pengalaman,” kata Morales mengacu pada slogan kampanye Obama: Perubahan.

Morales adalah presiden keturunan Indian pertama di Bolivia, negara termiskin di Amerika Latin. Obama adalah Presiden Amerika Serikat pertama yang berkulit hitam.

Namun, alih-alih berusaha menyenangkan pemerintah Amerika, Morales malah ”berulah”. Awal November lalu dia mengusir semua agen Antinarkotik Amerika (DEA) dari Bolivia. Agen itu hanya diberi waktu tiga bulan sebelum angkat kaki. Morales beralasan mereka memata-matai dan bekerja sama dengan kelompok oposisi Bolivia.

Thailand
Demonstran Tewas

Sebuah granat meledak di tengah kerumunan demonstran di kantor Perdana Menteri Thailand, Kamis pekan lalu. Satu orang tewas dan 29 orang terluka. Pemimpin Aliansi Rakyat untuk Demokrasi, Sondhi Limthongkul, menuding polisi berkonspirasi dengan pemerintah membunuh warga sipil.

”Kami tak akan menoleransi pembunuhan oleh pemerintah,” katanya. Namun Kepala Kepolisian Bangkok Jongrak Jutanond mengaku tak tahu siapa di belakang peledakan itu. Perdana Menteri Somchai Wongsawat juga membantah keterlibatan pemerintah.

Aliansi Rakyat siap membalas serangan itu. ”Ini akan jadi bom terakhir buat kami. Bom berikutnya giliran mereka,” kata juru bicara Aliansi Rakyat, Anchalee Paireerak.

Inggris
Pengusaha Iran Mencuri Buku

Farhad Hakimzadeh, 60 tahun, mengaku mencuri beberapa halaman buku milik perpustakaan British di London dan Bodleian, Oxford, Inggris. Farhad sendiri sebenarnya bukan orang miskin. Dia adalah jutawan keturunan Iran dan Direktur Iranian Heritage Foundation.

Lembaran buku yang dia curi semuanya bertema sejarah keterlibatan Eropa di Timur Tengah. Farhad tak bersedia menyebut motivasi tindakannya. Yang pasti, menurut Kristian Jensen, Kepala British and Early Printed Collections di Perpustakaan British, Farhad sangat paham betapa pentingnya buku-buku yang dia rusak itu.

”Saya benar-benar marah karena dia orang yang sangat kaya tapi merusak barang milik semua orang,” kata Jensen. Kepala Detektif Metropolitan London Inspektur Dave Cobb mengatakan Farhad memilih buku-buku langka. ”Beberapa lembar ditemukan di rumahnya, tapi sebagian lagi sepertinya bakal hilang selamanya,” ujar Cobb.

Rusia dan Georgia
Rusia dan Georgia Bersepakat

Pemerintah Rusia dan Georgia bersepakat dalam soal tata cara pemulangan pengungsi dan penentuan garis demarkasi, Rabu pekan lalu. Kesepakatan ini merupakan kemajuan paling signifikan dalam perundingan kedua negara sejak bersengketa Agustus lalu.

”Saya menyebut ini sebuah lompatan kuantum. Semua anggota delegasi bicara dan semuanya menyimak,” kata Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Georgia, Johan Verbeke. PBB memperkirakan saat ini ada sekitar 160 ribu orang hidup dalam pengungsian setelah pasukan Georgia menyerang Provinsi Ossetia Selatan dan Abkhazia yang dianggap berniat memisahkan diri.

Rusia turut campur tangan dengan mengirimkan pasukan membela pemberontak Ossetia. Hingga saat ini, Rusia masih menempatkan ribuan anggota pasukannya di Ossetia Selatan. Status Ossetia Selatan dan Abkhazia sendiri masih menggantung.

PRANCIS
Pemimpin ETA Ditangkap

Kepolisian Prancis menangkap Miguel de Garikoitz Aspiazu Rubina, 35 tahun, alias Txeroki, Senin pekan lalu. Pemimpin sayap militer Euskadi Ta Askatasuna (ETA) alias gerakan pembebasan Basque-Spanyol itu ditangkap di salah satu resor ski di Cauterets, Pyrenes, kota di perbatasan Prancis dengan Spanyol.

Txeroki adalah pengganti Javier Lopez Pena alias Thierry yang juga tertangkap di Prancis, Mei 2008. ”Hari ini ETA semakin lemah dan demokrasi di Spanyol tambah kuat,” kata Perdana Menteri Spanyol Juan Luiz Rodriguez Zapatero.

Di mata Jean Chaldivant, penulis buku soal ETA, Txeroki adalah pemimpin militer karismatik ETA yang dihormati anak buahnya. ”Dia salah satu dari pemimpin (militer), bukan seorang kader politik,” ujarnya.

SOMALIA
Bajak Laut Merajalela

Para perompak Somalia membajak kapal supertanker Arab Saudi, Sirius Star, di perairan Somalia, Sabtu dua pekan lalu. Kapal bermuatan 2 juta barel minyak mentah itu ditaksir bernilai US$ 100 juta. Hari itu juga mereka merampok kapal kargo berbendera Jepang dan kapal tanker bahan kimia asal Turki.

”Bajak laut Somalia ini sudah jadi perusahaan kriminal yang benar-benar tak terkendali,” kata Kapten Potengal Mukundan, Direktur International Maritime Bureau, yang sudah bertahun-tahun mengikuti jejak mereka. Pada tahun ini perompak Somalia sudah membajak 95 kapal dan menahan 740 kru.

Sebagian pemilik kapal kini menghindari jalur tersebut dan memilih jalur melingkar. Akibatnya, perjalanan laut bisa bertambah lima hingga sepuluh hari. Padahal, kata David Ellis, Presiden Odfjell, perusahaan angkutan laut asal Amerika Serikat, setiap tambahan sehari di laut berarti ongkos membengkak US$ 30 ribu (sekitar Rp 360 juta).

Sapto Pradityo (AFP, LA Times, AP, BBC, Reuters)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus