Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

<font face=arial size=1 color=#f9900>Cina</font><br />Kue Bulan Dilarang Masuk

Lebih dari 30 negara melarang impor kue bulan dari Cina. Standar keamanannya diragukan.

19 September 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perayaan Kue Bulan tahun ini berlangsung kurang menggembirakan bagi sebagian warga Guangdong—provinsi di Cina Timur yang dikenal sebagai produsen utama kue tradisional tersebut. Soalnya, 34 negara menolak masuknya kue bulan. Di Asia tercatat ada Filipina dan Thailand. Di Eropa, Jerman, Prancis, dan Swiss termasuk yang melarang. Belum lagi Amerika Serikat dan sejumlah negara lain. Negara-negara itu bahkan mendirikan badan karantina di kota-kota yang dihuni banyak warga Cina.

"Larangan itu muncul karena adanya perbedaan standar inspeksi makanan," kata Wu Shuo, pejabat Badan Inspeksi dan Karantina di Kota Zhongshan, Provinsi Guangdong, pekan lalu.

Kue bulan merupakan makanan tradisional pada festival pertengahan musim gugur yang dirayakan pada bulan kedelapan hari kelima belas dalam kalender Cina. Tahun ini, perayaan itu jatuh pada 12 September, saat bulan muncul bulat penuh dan bersinar paling terang. Biasanya keluarga-keluarga Cina akan berkumpul sambil makan kue bulan, simbol reuni keluarga.

Tapi negara-negara itu berkukuh melarang impor kue bulan dengan alasan ragu terhadap keamanan makanan tradisional Negeri Tembok Raksasa ini. Eropa, misalnya, menetapkan standar sangat ketat dalam hal kandungan aflatoksin dan kacang dalam makanan. Aflatoksin adalah senyawa yang diproduksi jamur dari genus Aspergillus, yang ditemukan pada bahan makanan seperti temu lawak, jahe, dan kunyit. Seorang petugas karantina di Guangdong mengatakan standar Uni Eropa untuk aflatoksin B1 maksimum yang diizinkan dalam kue bulan yang mengandung kacang lebih ketat daripada di Cina.

Jepang meningkatkan standarnya untuk kandungan kimia tertentu, seperti bahan pemanis, pemutih, dan pengawet. Amerika Serikat, Kanada, Spanyol, dan Australia juga melarang penggunaan kuning telur dalam pembuatan kue bulan. Regulasi Australia malah tidak membolehkan kue bulan yang mengandung daging. Beberapa dari regulasi ini sudah berlaku sejak krisis finansial global 2007-2008.

Peng Peng, peneliti industri dari Guangzhou Academy of Social Sciences, yakin sistem pemeriksaan negara lain tidak mengkaji kue bulan secara lengkap. "Cina tidak menerapkan standar keamanan makanan untuk kue bulan karena makanan ini dianggap unik," kata Peng. Wu Shuo menambahkan, Badan Inspeksi dan Karantina di Zhongshan telah meneliti bahan baku dan zat aditif dalam kue bulan untuk memastikan makanan itu aman diekspor.

Pekan kedua September, Badan Pemeriksa Kualitas Makanan di Negeri Tirai Bambu melaporkan temuannya: enam dari 300 jenis kue bulan yang diuji ternyata tidak memenuhi standar. Menurut pejabat instansi itu, ada kandungan bakteri yang tinggi pada beberapa kue bulan yang diproduksi sejumlah perusahaan, di antaranya Lanzhou Tianshengyuan dan Changchun Jiangbo Food Company. Produsen kue bulan yang mengikuti uji makanan berjumlah 289 perusahaan dari 15 provinsi di Cina.

Badan Administrasi Pengawasan dan Pemeriksaan Mutu dan Karantina menambahkan, 300 jenis kue bulan itu telah melewati 13 tahap pengujian makanan. Indikator uji antara lain komposisi kimia, standar kebersihan, zat aditif, pengemasan, bahan, dan jumlah bakteri yang terdeteksi.

Administrasi Negara untuk Industri dan Perdagangan (SAIC) juga mengumpulkan 760 kelompok kue bulan dari 20 provinsi dan kota madya, termasuk Guangdong, Beijing, dan Shanghai. Menurut lembaga ini, empat persen atau 14,742 kilogram kue bulan disita karena gagal memenuhi standar kriteria sanitasi dan sterilisasi, sehingga mengandung bakteri dalam kadar berlebih. Menurut SAIC, produk yang tidak lolos uji ini ditarik dari penjualan.

Larangan impor itu membuat pertumbuhan ekspor makanan tradisional ini melambat, hanya mencapai US$ 11,25 juta pada 8 September lalu. Tapi, di beberapa negara yang melarang impor kue bulan asal Cina, ternyata makanan ini tetap ditemukan. "Orang masih bisa beli kue bulan di Manila. Banyak yang diimpor dari Cina dan Hong Kong," kata Zhuang Mingdeng, editor senior koran berbahasa Cina di Filipina.

Nieke Indrietta (Xinhua, China.org, The Star)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus