Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RUANG kerja Presiden Venezuela kembali lengang ditinggal penghuninya. Ahad dua pekan lalu, Hugo Chavez kembali ke Kuba untuk menjalani kemoterapi akibat tumor ganas. Pertengahan Juni lalu, Chavez sudah menjalani operasi pengangkatan tumor di pinggul. ”Saya akan kembali dengan kondisi yang lebih baik dan sehat,” kata Chavez menenangkan rakyatnya.
Sebelum pergi, untuk pertama kalinya selama 12 tahun berkuasa, Chavez menyerahkan sebagian kekuasaan kepada Wakil Presiden Elias Jaua dan Menteri Keuangan Jorge Giordani. Itu pun hanya di bidang administrasi dan ekonomi.
Koalisi oposisi sebenarnya mendesak Chavez meletakkan jabatan karena mereka ragu terhadap kemampuannya memimpin dalam keadaan sakit. Tapi Chavez ngotot memegang tampuk kepemimpinan dan hanya menyerahkan sebagian kekuasaan kepada orang-orang kepercayaannya.
Absennya Chavez menyisakan spekulasi politik yang makin panas meski pemilihan umum baru akan berlangsung Desember 2012. Kondisi kesehatan Chavez dimanfaatkan dengan baik oleh para lawan politiknya.
”Sudah jelas Chavez tidak dapat mengendalikan kekuasaannya. Ini sangat buruk. Ini preseden berbahaya,” kata Roberto Enriquez, Presiden Nasional Partai Oposisi COPEI Christian Democrat.
Media Venezuela pun riuh dengan berita tentang bursa kandidat pengganti Chavez. Meski berkarisma, popularitas Chavez agak menurun akibat krisis listrik, kekurangan perumahan, dan tingginya kejahatan. Jajak pendapat terbaru oleh Consultores 21 menunjukkan 59,3 persen rakyat Venezuela menilai situasi negara memburuk.
Koalisi oposisi Februari lalu sepakat memilih satu orang yang akan maju melawan Chavez pada pemilu Desember tahun depan. Namun, melihat kondisi kesehatan Chavez sekarang, analis politik berpendapat akan muncul sempalan dalam koalisi oposisi. ”Koalisi bisa terpecah,” kata Michael Shifter, Presiden Inter-American Dialogue, yang bermarkas di Washington.
Carlos Blanco, profesor Amerika Latin di Boston University dan menteri Venezuela selama 1989-1992, menambahkan, ”Dalam situasi seperti ini, beberapa pesaing Chavez berpikir bahwa penghalang pemilu berkurang.” Siapa saja figur penantang Chavez?
Gubernur Negara Bagian Miranda, Henrique Capriles Radonski, diprediksi sebagai tokoh paling kuat yang akan maju mewakili koalisi oposisi. Pria 38 tahun ini pandai meminjam populisme Chavez. Dia mencari dukungan dari rakyat miskin dan membawa visi kebijakan ekonomi sosial ekonomi yang menyerupai Brasil dengan aliran ”modern-kiri”.
Penantang kedua adalah Leopoldo Lopez, 40 tahun. Namun mantan wali kota ini dijegal dengan tuduhan korupsi, yang menurut Lopez dibuat pemerintah untuk menghalangi langkah politiknya. Lopez mendirikan partai politik dengan jaringan pendukung di daerah miskin dan kelas menengah.
Kandidat presiden pemilu 2006, Manuel Rosales, tak bisa diremehkan. Pria 58 tahun yang juga dijegal dengan tuduhan korupsi ini mengusung prinsip bisnis pro-populis: mengusulkan pembagian kekayaan minyak dengan setoran tunai kepada rakyat.
Pesaing lain Chavez adalah Antonio Ledezma, 55 tahun. Dia pernah melancarkan mogok makan seminggu untuk memprotes langkah Chavez melucuti pejabat kota dan negara dari kewenangan mereka.
Bursa dari lingkaran dalam Chavez adalah Wakil Presiden Elias Jaua; Menteri Keuangan Jorge Giordani; Adhan Chavez, kakak tertua Chavez; dan Ma Gabriela, anak perempuan Chavez yang sering tampil di publik bersamanya. Menurut Michael Shifter, Jaua dan jajaran menteri tidak memiliki karisma seperti Chavez dan kurang dekat dengan rakyat miskin, sehingga bakal sulit memperoleh suara.
Shifter menilai Adhan Chavez, 58 tahun, yang menjadi Gubernur Negara Bagian Barinas, sebagai kandidat paling potensial. ”Hugo pernah menyebutnya orang yang paling ‘Marxis’ dalam keluarga,” Shifter mengemukakan alasannya.
Namun Chavez belum menentukan secara resmi calon penggantinya. Menteri Luar Negeri Nicolas Maduro menegaskan kondisi sang Presiden dalam keadaan baik pasca-operasi. ”Dia masih fit bertarung pada pemilu 2012,” kata Maduro.
Nieke Indrietta (The Guardian, AP, Reuters)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo