Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

<Font size=2 color=#FF0000>Taliban</font><br />Serangan Fajar di Kota Opium

Pasukan gabungan NATO menyerbu basis Taliban di Kota Marjah. Panglima tertinggi militer Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, tertangkap.

22 Februari 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pukul 02.40 waktu setempat. Helikopter Blackhawk CH-47 milik marinir Amerika Serikat yang mengangkut satu peleton anggota Kompi K Batalion Ketiga baru saja mendarat. ”Kita masuk ke dalam sarang,” kata Kapten Joshua P. Biggers, komandan kompi itu. Lalu terdengar suara senjata dikokang hampir bersamaan.

Sabtu dua pekan lalu, ketika pagi masih gelap, kesatuan International Security Assistance (ISAF), yang beranggotakan tentara negara-negara NATO, menyerbu Marjah, kota kecil di barat daya Lashkar Gah, ibu kota Provinsi Helmand. Kota berpenduduk 100 ribu jiwa ini merupakan markas Taliban sejak tiga tahun lalu. Wilayah subur dengan belasan saluran irigasi ini memiliki ladang opium yang dipakai Taliban mendanai aksi-aksinya.

Operasi dengan sandi Moshtarak ini melibatkan 15 ribu anggota pasukan gabungan: 1.500 Tentara Nasional Afganistan, 3.500 marinir Amerika, dan 2.000 tentara Inggris serta sejumlah ­kecil anggota pasukan Denmark, Estonia, dan Kanada. Inilah operasi militer terbesar setelah Amerika menginvasi Afganistan pada 2001. Brigadir Jenderal Larry Nicholson, Komandan Marinir Amerika di Helmand, mengatakan NATO ingin mengamankan 200 mil area yang menjadi penghubung dua provinsi utama: Helmand dan Kandahar. Keduanya adalah daerah ke­kuasaan utama Taliban. Di samping itu, NATO ingin menyerahkan Marjah kepada pemerintah Afganistan.

Tidak mudah merebut Marjah. Ratus­an anggota Taliban serta-merta menyambut kedatangan tentara internasional itu. Seorang komandan Tali­ban setempat, Qari Fazluddin, mengatakan sekitar 2.000 pejuang dikerahkan. ”Kami telah memasang ranjau di seluruh Marjah,” kata komandan lokal Taliban, Hashimi. Ribuan bom rakitan serta ranjau tersebar di daerah terbuka dan jalan setapak kota itu. Bom-bom ini terbukti sangat mematikan bagi tentara Amerika. Meski tidak dirakit sempurna, bom ini memiliki daya ledak kuat. Setidaknya 520 tentara Amerika dan NATO tewas sepanjang 2009—angka terbanyak sejak perang dimulai.

Persiapan menyambut serangan ini dimulai sejak jauh hari. Taliban telah memasang ranjau di sepanjang jalan menuju Marjah: Trekh Nwar, Qarsadi, dan Shorshorak. Namun mereka meng­izinkan penduduk mengungsi ke luar kota melalui satu jalan bebas ranjau. ”Kami katakan, kalau kau ingin meninggalkan rumah, silakan. Tapi, kalau kau tetap tinggal di sini dan terbunuh oleh pasukan NATO serta Afgan, kau boleh diam di dalam rumah,” katanya.

Pertempuran berkobar sengit setidak­nya selama empat hari. Mohammed Dawood Ahmadi, juru bicara Gubernur Provinsi Helmand, mengatakan pasuk­an Afganistan dan pasukan NATO telah menguasai 11 pos di Marjah dan dua pos di kota tetangga Nad Ali. ”Kami menduduki semua titik strategis di da­erah itu,” katanya. Setelah membersih­kan Marjah, Amerika dan Afganistan akan menempatkan petugas administrasi sipil Afganistan, polisi, dan paramiliter Afganistan.

Ketika pertempuran memasuki hari kelima, Komandan Militer Tertinggi Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar ditangkap di Kota Karachi, Pakis­tan. Baradar ditangkap dalam operasi gabungan antara Directorate for Inter-Services Intelligence dan Dinas Intelijen Amerika (CIA). ”Pada akhir prosedur identifikasi terperinci telah dikonfirmasi bahwa salah satu dari orang yang ditangkap kebetulan Mullah Baradar,” kata seorang pejabat pemerintah Amerika.

Baradar adalah orang dekat Mullah Mohammad Omar, pemimpin Taliban. Mullah Baradar, 42 tahun, juga menjabat deputi urusan politik Mullah Omar yang beroperasi di Quetta, Pakistan—markas dewan kepemimpinan Taliban. Omar menyampaikan semua pesan politik dan militer untuk komandan lapangan di Afganistan melalui Mullah Baradar.

Seorang pejabat intelijen Pakis­tan mengatakan agen keamanan telah ­men­cari Baradar di barat daya Kota Quetta. ”Dia bersama kami dan sedang diinterogasi,” katanya. Penangkapan Baradar terjadi setelah perundingan damai antara Ta­liban dan pemerintah Afganistan.

Namun seorang juru bicara Taliban mengatakan Baradar masih di Afganis­tan dan sibuk mengorganisasi kelompok militer dan kegiatan politik. ”Mullah Baradar belum ditangkap, dia di Afganistan, saya benar-benar menolak rumor ini,” kata Qari Mohammad Yousef, juru bicara Taliban. ”Siapa pun yang telah membuat propaganda ini benar-benar palsu.”

Gedung Putih hingga kini belum memberikan pernyataan resmi. Tapi pihak Gedung Putih membenarkan ada­nya peningkatan kerja sama dengan penguasa Pakistan untuk menangani Taliban dan Al-Qaidah akhir-akhir ini. ”Saya pikir, dalam beberapa bulan saja terlihat peningkatan dalam kerja sama,” Robert Gibbs, juru bicara Gedung Putih, kepada wartawan. Amerika dan Afganistan telah berkali-kali mendesak Pakistan membantu memerangi Taliban dan Al-Qaidah yang beroperasi di wilayahnya.

Setidaknya 27 anggota Taliban tewas dalam serbuan ini. Dua tentara gabung­an terluka serta dua tentara—Amerika dan Inggris—tewas. Namun penyerbuan ini juga telah menelan nyawa 12 warga sipil. Nicholson mengatakan diperlukan waktu 30 hari untuk membersihkan Kota Marjah dari Taliban. Tapi sumber Taliban yang dikutip hari­an Asharq al-Awsat mengatakan ope­rasi militer di Marjah tidak akan berdampak besar terhadap kekuatan Taliban. Toh, Marjah hanya sebuah kota kecil dan merupakan bagian kecil dari jaringan Taliban.

Ninin Damayanti (New York Times, Reuters, Al-Jazeera)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus