Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

"komplotan empat": di mana mereka ?

Komplotan bekas anggota politbiro pk-rrc dikenakan tahanan rumah di peking. mereka: ny. mao, chang-chiao, wang huang wen, yao wen-yuan. dinyatakan penghianat dan penjahat politik.

4 Juni 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI RRC dewasa ini sedang berlangsung berbagai macam kampanye. Antara lain. menjadikan "Pikiran Hua" sejajar dengan "Pikiran Mao" belajar dari Tachai dan Taching untuk membangun pertanian dan industri, mengadakan modernisasi angkatan bersenjata dan kutukan atas segala kejahatan "Komplotan empat". Di tengah hiruk-pikuk propaganda dan bunyi-bunyian, bagaimana nasib janda Mao dan kawan-kawannya dari "Komplolan empat"? Di bawah ini beberapa perkiraan yang dibuat oleh para pengamat Cina yang dimuat dalam suatu majalah berita mingguan yang tak beredar di negeri kita: Menurut bocoran berita yang diperoleh para pengamat, angota "Komplotan empat" masih ada di Peking. Mereka dalam status tahanan rumah yang sangat ketat. Ny. Mao mungkin masih mendiami bungalownya yang cantik, terletak di tepi danau Pancuran Batu, dan dikelilingi panorama molek. Bekas komplotan lainnya - bekas anggota Politbiro Chang Chun-chiao, Wang Hung-wen dan Yao Wen-yuan boleh jadi disembunyikan di salah satu rumah di Chung Nan Hai, wilayah kediaman para pemimpin Cina di pusat kota Peking. Para ahli umumnya percaya bahwa keempat orang itu tidak memperoleh siksaan fisik. Setingkat Pembantu Menteri Namun mereka diharuskan menyadari bahwa status mereka walau bagaimana pun adalah pesakitan. Segala keperluannya dilayani sesuai dengan kedudukan mereka di masa lalu. Ke mana pun mereka bergerak di tempat tahanan, selalu diikuti oleh seorang atau dua pengawal. Tapi, pengawal tersebut sepatah pun tak boleh berbicara dengan mereka. Satu permintaan khusus yang sedikit saja menyimpang dari aturan tahanan akan diteruskan kepada pejabat tinggi. Mungkin pemintaan itu disampaikan langsung kepada Hua Kuo-feng untuk dipertimbangkan. Hari-hari dalam tahanan dimulai pagi sekali. Para pesakitan diberi bacaan seperti Harian Rakyat (Jen-min Jih-pao) dan bahan bacaan teoritis semacam Bendera Merah (Hung Chi). Tapi bacaan tersebut bukan sekedar pengisi waktu. Mereka diharuskan membacanya secara menyeluruh. Perhatian utama tentu saja harus kepada artikel yang menyerang mereka, yang sekarang sedang memenuhi media-massa negeri itu. Kebanyakan artikel itu menyerang kesalahan politik maupun pribadi mereka di masa lalu. Kemudian mereka diwajibkan menulis komentar tak habis-habisnya atas tulisan itu - yang tentu saja berupa pengakuan panjang lebar atas segala kesalahan mereka. Bahkan tidak jarang, karena panjangnya, si pesakitan mengakui kekeliruan yang diperbuit ketika ia masih anak-anak. Tak lupa beberapa jam dalam satu hari dihabiskan untuk interogasi. Kabarnya suatu "Panitia Lima" yang dipimpin oleh Marsekal Yen Chien-ying telah dibentuk oleh Potitbiro untuk menyelidiki segala kejahatan keempat orang itu. "Panitia Lima" membawahkan suatu tim interogasi yang terdiri dari pejabat partai setingkat pembantu menteri. Ini bertugas untuk "menggiring" para pesakitan hingga akhirnya mengakui segala tuduhan bahwa komplotan itu telah berusaha "merebut kekuasaan partai dan negara". Sampai kepada segala kegiatan yang dilakukan organisasi "tangan-tangan bila di seluruh propinsi. Kemeja Biru Segalanya itu diatur sedemikian rupa untuk menyusun suatu vonis yang tak diragukan lagi menjebloskan mereka. Koran-koran Peking yang terbit kira-kira tiga minggu lalu memberi label kepada Chiaing Ching sebagai "penghianat" Chang Chun-chiao sebagai "agen khusus Kuomintang", Yao Wemyuan sebagai "elemen anti-kelas" dan Wang Hung-wen sebagai "elemen burjuis baru". Dan tuduhan tersebut muncul dalam rangka "tahap pertama penyelidik dan kritik". Pelemparan tuduhan itu ditafsirkan sebagai langkah pertama pemecatan mereka dan partai.Untuk melancarkan kampanye tersebut pimpinan telah menyebarkan suatu bahan bacaan berjudul "Bukti-bukti Kejahilan Jilid I". Buku itu beredar di kalangan kader. Seorang yang pernah membaca buku tersebut mengatakan, diperlukan waktu lebih kurang tujuh setengah jam untuk membacanya terus-menerus. Dan ini memuat kesaksian beratus-ratus orang, bahkan lengkap dengan potretnya segala. Inilah beberapa contoh tuduhan yang telah dilakukan oleh "Komplotan empat". Di tahun 30-an Chang Chunchiao adalah anggota suatu organisasi sangat rahasia "Kemeja Biru". Beberapa tahun yang lalu, katanya, ia telah menggunakan kedudukan dan pengaruh politiknya untuk mencegah salah satu anak perempuannya dikirim ke pedalaman dalam rangka "turun ke desa" (seperti KKN di kita). Ketika anak itu menikah Chang memberinya hadiah tak kurang dari 7 buah televisi berwarna. Akan halnya Chiang Ching: di tahun 1935, ketika ia ditangkap tentara Kuomintang, ia bersedia menanggalkan keanggotaan partainya. Ia pun telah mengkhianati kawan-kawannya supaya ia lepas dari kematian. Kesaksian bekas seorang kawan seselnya menyatakan bahwa Chiang Ching menyediakan minum menyanyi opera Peking dan boleh jadi menggunakan daya tarik seks untuk mendapat perhatian dan perlakuan khusus dari para penjaga penjara. Khusus untuk Chiang Ching ini, ada satu kesaksian luar biasa dari amah bekas tukang masaknya semasa ia jadi artis di Shanghai. Perempuan tua renta itu menuduh bahwa beberapa tahun lalu ia telah dipenjarakan atas perintah Chiang Ching. Karena ia terlalu banyak tahu tentang kehidupan sek bebasnya sebelum ia kawin dengan Mao. Tiap saksi yang dicomot tim pemeriksa telah mengemukakan tumpukan bukti dan telah diakui sendiri oleh keempat orang tersebut dalam cross-examination. Namun, para penguasa sampai sekarang tetap menjaga agar tekanan mental itu tak sampai mengganggu kesehatan mereka. Para pengamat umumnya berpendapat bahwa."Komplotan empat" sekarang memperoleh perawatan kesehatan terbaik. Chiang Ching barangkali mendapat pil tidur untuk mengatasi penyakit insomnia (tidak bisa tidur) yang sudah lama diidapnya. Tapi harus pula diingat bahwa perawatan kesehatan tersebut jarang tak berbau politik. Sebuah contoh di masa lalu: ketika bekas presiden RRC, Lui Shao-chi berada di tahanan di Chung Nan Hai, para dokter yang memelihara dia diharuskan mengangkat tangan kiri terkepal sambil berteriak keras "Ganyang Liu Shao-chi!". Kalau sudah melakukan upacara tersebut setiap pagi, barulah mereka memeriksa kesehatan Liu. Di Luar Tembok Besar Sampai tahap sekarang, para penguasa RRC bermaksud agar paling tidak interogasi dan kampanye pengganyangan akan berjalan beberapa bulan lagi. Diperkirakan dalam waktu dekat akan beredar lagi berjilid-jilid "pembuktian" lain. Suatu bukti bahwa pengikut "Komplotan" belum tersapu seluruhnya. Suatu pengadilan terbuka, berpegang pada peristiwa semacam di masa lalu, nampaknya tak mungkin. Barangkali, kalau pemeriksaan sudah selesai, keempat orang itu akan dipindahkan dari tempat tahanan sekarang yang relatif empuk. Mungkin mereka akan dikirim ke Changkiakow suatu tempat tahanan dan "pendidikan kembali" yang permanen. Letaknya hanya sedikit di luar Tembok Besar di propinsi Hopei. Ke tempat inilah Teng Hsiao-ping, musuh bebuyutan "Komplotan empat" dijebloskan semasa Revolusi Kebudayaan sepuluh tahun yang lalu. Di sana ia mengorek-ngorek kotoran kerbau, kuda sapi dan babi untuk dijadikan pupuk. Dan, sekali kita mendengar bahwa ke sanalah mereka dijebloskan, mungkin saat itulah kita mendengar tentang mereka untuk terakhir kalinya. Barangkali sampai akhir hayat mereka - kalau tak terjadi hal-hal yang membalikkan keadaan seperti sekarang - keempatnya mengerjakan apa yang dilakukan Teng Hsiao-ping sepuluh tahun yang lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus