Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

<!-- momen -->

3 September 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PRANCIS
Penyelidikan Pembunuhan Arafat Dibuka

PEMERINTAH Prancis menyetujui upaya penyelidikan kembali dugaan pembunuhan pemimpin Palestina, Yasser Arafat, yang wafat pada 2004. Mereka menugasi Kejaksaan Agung Prancis menjadi ujung tombak dalam investigasi kasus tersebut.

Dalam keterangan persnya yang disampaikan pada Selasa lalu, pemerintah Prancis mengungkapkan dasar pembukaan upaya penyelidikan ini diawali dari permintaan keluarga Arafat yang disampaikan sejak Juli lalu. Lantaran sistem hukum yang memungkinkan, ditambah adanya pengaruh hubungan diplomatik Palestina-Prancis, walhasil mereka mengabulkan permohonan keluarga sang pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina.

Heboh soal dugaan adanya pembunuhan terhadap Arafat bermula saat beberapa ilmuwan yang disewa stasiun televisi Al- Jazeera menemukan jejak racun polonium terpapar pada barang pribadi Arafat. Adapun penyebab resmi kematian Arafat adalah stroke.

Pemerintah Palestina menyambut baik upaya Prancis. "Kami berharap ada investigasi serius dalam kematian Arafat," kata seorang pejabat Palestina, Saeb Erekat.

Abdallah Basher, Ketua Komite Investigasi Medik Palestina yang selama ini menelisik kematian Arafat menilai baik langkah pengungkapan kebenaran di balik kematian mantan orang nomor satu di Palestina itu. Menurut dia, para ahli dari Swiss akan datang ke Tepi Barat untuk mengambil sampel tulang Arafat, dalam beberapa pekan ini.

Sedangkan Israel cuek saja dengan keriuhan yang terjadi seputar pembukaan penyelidikan ini. "Ini tidak jadi perhatian kami karena pengaduannya tidak tertuju ke Israel," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Yigal Palmor. "Kalaupun ada investigasi, kami harap itu akan memperjelas masalah."

BANGLADESH
665 Serdadu Dibui

PENGADILAN militer Bangladesh, Selasa pekan lalu, memenjarakan 665 serdadu penjaga perbatasan lantaran terlibat upaya kudeta pada Februari 2009. Menurut jaksa, mereka terbukti merencanakan pemberontakan kepada pemerintahan yang sah.

"Dari 673 tentara yang didakwa, delapan dibebaskan, sisanya diganjar hukuman empat bulan hingga maksimal tujuh tahun, sedangkan 113 lainnya dijatuhi hukuman terberat, yakni ancaman hukuman mati," kata jaksa penuntut umum, Letnan Kolonel Zakir Hossain. Pengadilan khusus ini dibentuk untuk mengadili 5.203 tentara pemberontak.

Hingga kini motif pemberontakan masih kabur. Ada dugaan tentara perbatasan murka terhadap masalah kesejahteraan dan gaji yang sangat rendah. Namun prediksi lain menyebutkan pembangkangan berkaitan dengan politik, yakni upaya penggulingan terhadap pemerintah yang baru terpilih saat ini.

TAIWAN
Larangan Kencing Berdiri bagi Lelaki

UNTUK menjaga kebersihan toilet di seluruh pelosok negeri, Menteri Perlindungan Lingkungan Taiwan Stephen Shen mendesak semua pria di negaranya kencing ­dengan cara duduk. Ini tidak sekadar imbauan, tapi akan segera menjadi peraturan.

Shen mengatakan, selain berpengaruh pada kebersihan toilet, kebiasaan kencing duduk menyehatkan. Pelakunya bisa terhindar dari keluhan gangguan prostat. Kini Shen sudah membiasakan diri kencing duduk di rumah.

"Kami ingin belajar dari Jepang dan Swedia, yang sudah menerapkan aturan itu. Hasilnya, mereka memiliki tingkat kebersihan yang mengagumkan," kata Yuan Shaw-jing, Dirjen Sanitasi Lingkungan dan Pemeliharaan Zat Beracun Taiwan, menjelaskan alasan pelarangan kencing berdiri kepada media, Selasa pekan lalu.

Kebijakan itu menuai beragam reaksi masyarakat. Dalam sebuah forum perbincangan di dunia maya, Stephen Shen banyak dihujat kaum Adam Taiwan. "Otak politikus itu sudah rusak. Mengapa dia tidak sekalian memerintahkan pejabat pria di kementeriannya mengenakan rok?" demikian bunyi hujatan tertulis di sebuah forum Internet.

AMERIKA SERIKAT
Romney-Ryan Kandidat Resmi Republik

MITT Romney resmi dikukuhkan sebagai calon presiden dari Partai Republik. Ia akan didampingi anggota Kongres asal Wisconsin, Paul Ryan, yang juga resmi terpilih sebagai calon wakil presiden dari Partai Republik.

Dalam pertemuan nasional Partai Republik yang dilaksanakan di Tampa, Florida, Selasa malam pekan lalu, Gubernur Massachusetts itu meraih dukungan mutlak dari semua delegasi. Pengukuhan ini sempat tertunda akibat terjangan badai tropis Isaac di pesisir selatan Amerika Serikat.

Pengukuhan di konvensi Tampa ini merupakan momen penting bagi Partai Republik. Sebab, restu konvensi dianggap sebagai "cap resmi" partai atas pencalonannya dalam pemilihan presiden pada November mendatang.

Pasangan Romney-Ryan akan menantang Barack Obama dalam persaingan perebutan kursi Presiden Negeri Abang Sam. Jajak pendapat terbaru menunjukkan popularitas Romney dan calon dari Partai Demokrat itu masih bersaing ketat.

CINA
Cina Cari Gara-gara

SUHU Laut Cina Selatan kembali panas. Kali ini pemicunya adalah China National Offshore Oil Corp (CNOOC), perusahaan minyak terbesar di Cina. Mereka berencana membuka 26 blok baru eksplorasi minyak di lepas pantai, termasuk banyak titik di kawasan sengketa Laut Cina Selatan.

Untuk mengembangkan blok-blok eksplorasi baru itu, CNOOC rencananya akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan minyak di luar Cina. Berdasarkan informasi yang diperoleh Xinhua, ke-26 blok itu mencakup area seluas 73.754 kilometer persegi. Satu blok yang terletak di Teluk Bohai, tiga di timur Laut Cina, dan 22 lainnya berada di perairan Laut Cina Selatan, yang disengketakan dengan Vietnam.

Rencana CNOOC jelas membuat tetangganya berang. Kementerian Luar Negeri Vietnam menilai langkah perusahaan nasional Cina itu sebagai tindakan ilegal, melanggar kedaulatan Negeri Paman Ho. "Titik yang mereka sebutkan jauh di dalam zona ekonomi eksklusif Vietnam, bukan daerah yang diperebutkan," kata salah seorang pejabat Vietnam.

Rupanya, dengan adanya rencana eksplorasi minyak oleh Cina, tensi di perairan ramai sengketa itu bakal terus memanas. Bahkan International Crisis Group pernah memprediksi konflik akan berujung pada bentrok senjata di antara negara-negara yang bersengketa di Laut Cina Selatan.

IRAN
Isu Nuklir di KTT NonBlok

NEGARA seribu mullah menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Nonblok. Sebanyak 36 kepala negara dan wakil pemerintahan negara anggotanya hadir di utara Teheran, saat pertemuan ini dibuka pada Kamis pekan lalu.

Konferensi yang diikuti 120 negara peserta itu berlangsung dua hari. Ada dua agenda utama, yaitu mengurangi kekuasaan lima negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan memberikan dukungan untuk kemerdekaan Palestina.

Namun, lantaran konferensi kali ini diselenggarakan oleh negara yang sempat terancam sanksi PBB akibat program nuklirnya, isu nuklir lantas lebih santer dibicarakan ketimbang dua agenda utama. Sekjen PBB Ban Ki-moon, yang datang ke Teheran sebelum acara berlangsung, sempat menitipkan amanat agar pemimpin spiritual Iran, Ayatullah Ali Khamenei, dan Presiden Mahmud Ahmadinejad memberikan keterangan sejelas-jelasnya soal program nuklir yang sedang dikembangkan.

Disindir Ban Ki-moon, Khamenei menjawab dengan nada keras. Menurut dia, tugas PBB melalui Badan Energi Atom Internasional untuk membuktikan bahwa proyek yang dikembangkan Iran memang bertujuan damai. "PBB telah menjadi budak Amerika dalam menyabotase proyek nuklir damai Iran," kata Khamenei melalui juru bicaranya.

Khamenei lantas didapuk untuk membuka konferensi. Sejarah baru juga ditorehkan dalam kesempatan pekan lalu itu. Presiden baru Mesir, Muhammad Mursi, melakukan kunjungan kenegaraan pertama ke Iran sejak revolusi Islam di Iran pada 1979.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus