Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas di Afrika Selatan memperingatkan batu berharga di desa KwaHlathi yang menjadi buruan masyarakat, kemungkinan bukan berlian seperti yang diharapkan, melainkan batu berharga jenis kuarsa, yang harganya lebih rendah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya orang-orang dari berbagai wilayah di Afrika Selatan berduyun-duyun mendatangi desa KwaHlathi di wilayah timur provinsi KwaZulu-Natal. Orang-orang mulai menggali mencari batu berharga di sana sejak 12 Juni 2021 atau persisnya setelah temuan batu berharga pertama di sebuah lahan terbuka di KwaHlathi.
Seorang pria menunjukkan batu yang diyakini sebagai berlian setelah gambar dan video viral di media sosial di desa KwaHlathi di luar Ladysmith, di provinsi KwaZulu-Natal, Afrika Selatan , 14 Juni 2021. Lebih dari 1.000 orang berbondong-bondong ke desa KwaHlathi untuk mencari batu yang mirip berlian. REUTERS/Siphiwe Sibeko
Anggota dewan eksekutif bidang pengembangan ekonomi dan pariwisata, Ravi Pillay, mengatakan pihaknya telah mengumpulkan 3 ribu sampel batu dari kunjungan ke KwaHlathi, untuk diteliti lebih lanjut.
“Hasil tes yang dilakukan secara meyakinkan mengungkap kalau batu-batu yang ditemukan di KwaHlathi bukan berlian seperti yang diharapkan banyak orang. Kalau pun batu itu punya nilai, paling batu itu jenis Kristal kuarsa, namun itu pun belum dikonfirmasi pasti. Kristal kuarsa nilainya jelas lebih rendah dari berlian,” kata Pillay.
Ramainya desa KwaHlathi yang didatangi orang-orang untuk mencari batu berharga, menyoroti tantangan sosial-ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat lokal. Angka pengangguran di Afrika Selatan tinggi dan kemiskinan telah membuat masyarakat di sana hidup dengan upah harian.
Jumlah orang yang menggali mencari batu berharga di KwaHlathi sudah berkurang menjadi kurang dari 500 orang. Lahan kosong seluas 50 hektar yang diyakini tempat beradanya batu-batu berharga, sekarang dalam kondisi rusak. Di sana banyak lubang sampai sedalam satu meter sehingga membahayakan hewan-hewan ternak.
Pillay mengatakan kerumunan orang-orang yang mencari batu berharga di KwaHlathi juga membuat waswas karena berisiko tinggi menyebarkan wabah virus corona. Dengan begitu, kerumunan para penggali itu akan diminta untuk meninggalkan area KwaHlathi, bahkan aparat keamanan akan dikerahkan ke sana jika diperlukan.
Sumber: Reuters