Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

"peristiwa ini memberi rahmat"

Wawancara tempo dengan datuk asri bin haji muda, 54 yang meletakkan jabatan menteri kemajuan tahan dan kawasan, malaysia, tentang keadaan darurat di kelantan dan pertentangan politik antara umno dan pas.

17 Desember 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBATANG rokok kretek, hampir tak pernah lepas dari jarinya. Jenggotnya mengingatkan orang pada almarhum Haji Agus Salim atau Ali Sastroamidjojo. Ketika ditemui wartawan TEMPO G.Y. Adicondro, Datuk Asri bin Haji Muda, 54, sudah meletakkan jabatan sebagai Menteri Kemajuan Tanah & Kawasan dalam kabinet PM Hussein Onn. Rumahnya yang besar di jalan Swie Goat di pinggiran Kuala Lumpur, ramai dengan kerabat dan pemimpin Partai Islam Semenanjung Melayu Berikut ini, beberapa petikan dari percakapannya dengan TEMPO: Soal Keadaan Darurat Ini sudah keempat kalinya keadaan darurat dijalankan di Malaysia. Pertama, masa Konfrontasi dengan Indonesia. Kedua, ketika terjadi kerusuhan Komunis di Serawak. Ketiga, sesudah peristiwa 13 Mei 1969. Dan sekarang di Kelantan. Kekuasaan legislatif Negara Bagian diserahkan pada Raja. Kekuasaan eksekutif diserahkan pada seurang pegawai Pemerintah Pusat, yang mendapat arahan terus dari Perdana Menteri. Tapi sebenarnya keadaan darurat di Kelantan ini masih bisa dipersoalkan. Kuasa DPR untuk menyatakan keadaan darurat di satu tempat berdasarkan Klausul 150 Konstitusi Negara, hanyalah kuasa terakhir. Tapi mengapa dengan sedikit demonstrasi di Kelantan saja emergency (kedaruratan) sudah didekritkan? Banyak demonstrasi di negara bagian lain lebih hebat. Juga ancaman komunis, tapi tak dinyatakan dalam keadaan darurat. Adu Kekuatan Krisis politik ini akibat power struggle (adu kekuatan) dalam UMNO sendiri. Ada beberapa pimpinan UMNO ingin merebut tempat lebih tinggi. Untuk itu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Yang paling penting, harus punya basis kekuatan. Orang yang disebut-sebut sebagai dalang krisis politik di Kelantan (maksudnya Tengku Razaleigh Hamzah-Red.), tak punya basis kekuasaan di Kelantan. Padahal dia berasal dari negara bagian itu. Karena itu dia berusaha sekuat mungkin, walau menggunakan cara apapun. Apakah soal ini tak difahami pimpinan pusat UMNO yang lain? Saya kira, difahami. Tapi pemimpin yang lain juga punya maksud tertentu. Mereka punya motifnya sendiri untuk menunani keiadian di Kelantan. Sebenarnya, apa yang terjadi di Kelantan itu merupakan kelanjutan dari peristiwa laim Misalnya, peristiwa pengadilan Datuk llarun, bekas Menteri Besar Selangor. Nah, apakah semua kqadian itu dapat dipikul oleh Perdana Menteri? Ada yang mengharapkan dengan berbagai krisis politik itu Datuk Hussein Onn akan mengundurkan din. Tapi peristiwa di Kelantan ini memberikan satu rahmat bagi Parti Islam. Menyaring siapa yang betul-betul pejuang, dan siapa yang oportunis. Setelah pemerintah pusat menentukan berlakunya keadaan darurat di Kelantan, parti menetapkan semua fungsionarisnya harus menarik diri dari pemerintah dan parlemen pusat, sebagai pernyataan menentang keadaan darurat itu. Otomatis yang tak mematuhi ketentuan parti ini terpecat dari parti. Memang, sudah ada suara-suara dari setengah kalangan di UMNO, supaya PAS dipecat saja dari Barisan Nasional. Kami sendiri, mau tetap dalam Barisan. (Datuk Asri adalah satu-satunya pencetus Barisan Nasional yang masih hidup. Dua lainnya--Tun Ismail dan Tun Razak dan UMNO - sudah meninggal Red.) Kalau PAS disingkirkan dari BN yang rugi adalah pribumi. Misalnya di Perak. Kalau PAS dan UMNO berlawanan di sana, DAP (Democratic Action Party yang kebanyakan anggotanya Cina) akan menang. Dan Perak tak akan diperintah oleh pribumi. Tapi kami juga tak takut disingkirkan dari BN. Sebab kami boleh lebih bebas kampanye melawan UMNO. Boleh jadi, sekurang-kurangnya tiga menteri UMNO sekarang - Tengku Razaleigh, Tengku Rithauddin dan Dr Mahathir - akan jatuh. Lihat saja Kedah, basis Dr Mahathir. Tahun 1969, dia dikalahkan oleh PAS yang masa itu masih menjadi parti oposisi. Baru tahun 1974 dia menang, karena membawa bendera BN. Terus terang, saya kurang percaya padanya, sebab dia terlalu kiri. Yah, paling tidak sosialislah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus