MALCOLM Fraser unggul lagi dalam pemilu 10 Desember lalu. Jumlah
suara yang pasti baru bisa dilihat sekitar 5 hari setelah
pemilu. Tapi di hari ketiga sudah dapat dipastikan Fraser
memenangkan paling tidak 72 dari 124 kursi di Majelis Rendah.
Ini berarti pemerintahan koalisi Partai Liberal dan National
Country berhak membentuk kabinet baru untuk pemerintahan 3 tahun
mendatang. Kali ini mudah-mudahan, tanpa tekanan dari luar
gedung Parlemen, seperti pernah dialaminya. Sejak Fraser
terpilih sebagai Perdana Menteri di akhir 1975, kaum buruh
dengan serikatnya beberapa kali melansir pemogokan yang nyaris
melumpuhkan dunia industri dan komunikasi di benua selatan itu.
Biarpun partai koalisi berhasil menguasai 91 kursi dari 127
kursi di Majelis Rendah dalam pemilu 1975, kaum buruh yang
berpolitik ini cukup membuat pusing Fraser. Fraser berhasil
menurunkan angka inflasi dari 15,7 menjadi 10,1%. Tapi semua
itu tak membuat tenangnya keadaan. Ditambah jumlah pengangguran
berkisar 3.8% (sekitar 322.000 orang) Fraser merasa perlu minta
restu dari rakyat Australia, apakah dia diwajibkan memerintah
terus atau tidak.
Sedianya, Fraser akan menyelenggarakan pemilu pada Mei tahun
depan. Tapi awal tahun mendatang waktunya kurang menguntungkan
baginya. Misalnya di bulan Januari nanti, jumlah orang-orang
yang tamat sekolah akan memperbesar jumlah pengangguran. Juga
angka inflasi di buntut 1977 tampak kurang seronok dan lebih
menyolok ketimbang angka inllasi di bulan September, akhir
kwartal ketiga.
Bulan Oktober yang lalu, Fraser pun mencanangkan pemilu yang
jatuh di bulan Desember ini. Pengumumah yang tak diduga. Pihak
oposisi dengan pimpinannya Gough Whitlam menentangnya dengan
kampanye besar-besaran.
Pajak pendapatan minta diringankan, pengangguran agar diperkecil
dan inflasi ditekan, adalah tema yang sering dikampanyekan semua
pihak. Sementara masalah uranium (jadi tidaknya Australia
mengekspor barang tambang ini) yang tadinya heboh, tidak
disinggung-singgung.
Kemenangan Fraser kedua kali ini bukannya didapat tanpa
tantangan dan pukulan yang menurut pengamat politik adalah yang
paling keras dalam sejarah pemilu Australia - dari lawan-lawan
politiknya. Apalagi ketika Peter Lynch, Menteri Keuangan Kabinet
Fraser mengundurkan diri karena dituduh terlibat pungli sekitar
A$500.000. Lynch yang mengundurkan diri 18 Nopember jadi umpan
bulan-bulanan yang empuk bagi lawan Fraser.
Partai Baru
Selain Whitlam dan partai kecil lainnya, muncul pula partai
baru: Partai Demokrat pimpinan Don Chipp. Tokoh 52 tahun ini
tadinya anggota Partai Liberal sejak 1960. Tahun 1966, Chipp
pernah duduk sebagai Menteri Angkatan Laut merangkap Menteri
Urusan Kepariwisataan. Dia terkenal sebagai tokoh yang
menyarankan dilonggarkannya sensor film dan buku.
Ketika Partai Buruh berkuasa, Chipp adalah menteri bayangan dari
pihak oposisi untuk urusan kesehatan dan sosial. Dia pula yang
membuat perencanaan masalah yang sama ketika kabinet Fraser
dibentuk. Tapi Chipp tidak berhasil duduk dalam kabinet. Enam
bulan yang lalu dia menyatakall keluar dari Liberal dan
membentuk partai sendiri. Banyak yang mengira tindakan Chipp
akan mendapat peluang yang baik, karena masyarakat banyak yang
bosan dengan Partai Buruh dan Partai Liberal serta National
Country.
Tapi dalam pemilu kemarin ini, Chipp dan partainya cuma mendapat
satu kursi di Senat, yang berarti untuk Don Chipp sendiri.
Fraser sendiri tidak banyak melontarkan komentar akan
kemenangannya yang gemilang ini. Pemilu dua tahun lalu, Liberal
dapat 65 kursi dan National Country 23 kursi. 10 Desember lalu,
jumlahnya lebih besar lagi. Dengan muka cerah, Fraser cuma
berkata pendek: Saya sudah katakan, kita toh pasti menang. Dia
akan tetap berhadapan dengan kaum oposisi tapi Fraser rasanya
akan bertindak lebih ulet lagi untuk memelihara ketertiban di
negerinya. Diduga tak akan terjadi perobahan besar dalam gaya
pemerintahan Australia mendatang.
Whitlam sendiri menyatakan pemilu 10 Desember lalu adalah yang
terakhir baginya. Dan saya tidak akan memperebutkan pimpinan
Partai Buruh lagi, ujar Whitlam. Dia pernah dipecat oleh
Gubernur Jenderal John Kerr di bulan Nopember 1975. Kemudian dia
kalah dalam pemilu Desember di tahun yang sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini