Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Yang terakhir untuk withlam

Pm australia, malcolm fraser, koalisi partai liberal & national country, memenangkan pemilu 1977. oposisi pimpinan gough whitlam menentangnya dengan kampanye dan menarik diri dari pimpinan partai buruh.

17 Desember 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MALCOLM Fraser unggul lagi dalam pemilu 10 Desember lalu. Jumlah suara yang pasti baru bisa dilihat sekitar 5 hari setelah pemilu. Tapi di hari ketiga sudah dapat dipastikan Fraser memenangkan paling tidak 72 dari 124 kursi di Majelis Rendah. Ini berarti pemerintahan koalisi Partai Liberal dan National Country berhak membentuk kabinet baru untuk pemerintahan 3 tahun mendatang. Kali ini mudah-mudahan, tanpa tekanan dari luar gedung Parlemen, seperti pernah dialaminya. Sejak Fraser terpilih sebagai Perdana Menteri di akhir 1975, kaum buruh dengan serikatnya beberapa kali melansir pemogokan yang nyaris melumpuhkan dunia industri dan komunikasi di benua selatan itu. Biarpun partai koalisi berhasil menguasai 91 kursi dari 127 kursi di Majelis Rendah dalam pemilu 1975, kaum buruh yang berpolitik ini cukup membuat pusing Fraser. Fraser berhasil menurunkan angka inflasi dari 15,7 menjadi 10,1%. Tapi semua itu tak membuat tenangnya keadaan. Ditambah jumlah pengangguran berkisar 3.8% (sekitar 322.000 orang) Fraser merasa perlu minta restu dari rakyat Australia, apakah dia diwajibkan memerintah terus atau tidak. Sedianya, Fraser akan menyelenggarakan pemilu pada Mei tahun depan. Tapi awal tahun mendatang waktunya kurang menguntungkan baginya. Misalnya di bulan Januari nanti, jumlah orang-orang yang tamat sekolah akan memperbesar jumlah pengangguran. Juga angka inflasi di buntut 1977 tampak kurang seronok dan lebih menyolok ketimbang angka inllasi di bulan September, akhir kwartal ketiga. Bulan Oktober yang lalu, Fraser pun mencanangkan pemilu yang jatuh di bulan Desember ini. Pengumumah yang tak diduga. Pihak oposisi dengan pimpinannya Gough Whitlam menentangnya dengan kampanye besar-besaran. Pajak pendapatan minta diringankan, pengangguran agar diperkecil dan inflasi ditekan, adalah tema yang sering dikampanyekan semua pihak. Sementara masalah uranium (jadi tidaknya Australia mengekspor barang tambang ini) yang tadinya heboh, tidak disinggung-singgung. Kemenangan Fraser kedua kali ini bukannya didapat tanpa tantangan dan pukulan yang menurut pengamat politik adalah yang paling keras dalam sejarah pemilu Australia - dari lawan-lawan politiknya. Apalagi ketika Peter Lynch, Menteri Keuangan Kabinet Fraser mengundurkan diri karena dituduh terlibat pungli sekitar A$500.000. Lynch yang mengundurkan diri 18 Nopember jadi umpan bulan-bulanan yang empuk bagi lawan Fraser. Partai Baru Selain Whitlam dan partai kecil lainnya, muncul pula partai baru: Partai Demokrat pimpinan Don Chipp. Tokoh 52 tahun ini tadinya anggota Partai Liberal sejak 1960. Tahun 1966, Chipp pernah duduk sebagai Menteri Angkatan Laut merangkap Menteri Urusan Kepariwisataan. Dia terkenal sebagai tokoh yang menyarankan dilonggarkannya sensor film dan buku. Ketika Partai Buruh berkuasa, Chipp adalah menteri bayangan dari pihak oposisi untuk urusan kesehatan dan sosial. Dia pula yang membuat perencanaan masalah yang sama ketika kabinet Fraser dibentuk. Tapi Chipp tidak berhasil duduk dalam kabinet. Enam bulan yang lalu dia menyatakall keluar dari Liberal dan membentuk partai sendiri. Banyak yang mengira tindakan Chipp akan mendapat peluang yang baik, karena masyarakat banyak yang bosan dengan Partai Buruh dan Partai Liberal serta National Country. Tapi dalam pemilu kemarin ini, Chipp dan partainya cuma mendapat satu kursi di Senat, yang berarti untuk Don Chipp sendiri. Fraser sendiri tidak banyak melontarkan komentar akan kemenangannya yang gemilang ini. Pemilu dua tahun lalu, Liberal dapat 65 kursi dan National Country 23 kursi. 10 Desember lalu, jumlahnya lebih besar lagi. Dengan muka cerah, Fraser cuma berkata pendek: Saya sudah katakan, kita toh pasti menang. Dia akan tetap berhadapan dengan kaum oposisi tapi Fraser rasanya akan bertindak lebih ulet lagi untuk memelihara ketertiban di negerinya. Diduga tak akan terjadi perobahan besar dalam gaya pemerintahan Australia mendatang. Whitlam sendiri menyatakan pemilu 10 Desember lalu adalah yang terakhir baginya. Dan saya tidak akan memperebutkan pimpinan Partai Buruh lagi, ujar Whitlam. Dia pernah dipecat oleh Gubernur Jenderal John Kerr di bulan Nopember 1975. Kemudian dia kalah dalam pemilu Desember di tahun yang sama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus