Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

10 Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia, Indonesia Pertama!

Daftar negara penghasil nikel terbesar di dunia yang pertama adalah Indonesia

19 Januari 2023 | 19.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Setelah melarang ekspor nikel pada 1 Januari 2020, Presiden Joko Widodo akan menyetop ekspor bauksit mulai 1 Januari 2023. Larangan berikutnya akan berlaku pada konsentrat tembaga, pasir timah, dan komoditas tambang lain mulai tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nikel merupakan salah satu logam mineral yang dibutuhkan dunia. Nikel tampak berwarna putih keperakan dan mengkilap serta memiliki tekstur bubuk dan mudah bereaksi dengan udara suhu normal. Ekspor nikel sendiri banyak dilakukan oleh sejumlah negara termasuk Indonesia.

Baca: Menaker Minta Usut Tuntas Kerusuhan Pekerja Nikel di Morowali Utara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nikel menjadi bahan baku utama baterai lithium yang digunakan untuk penggerak mobil listrik. Di Indonesia, rencana pendirian pabrik pengolahan dan pemurnian nikel sudah sejak lama digaungkan. CEO Twitter Elon Musk, bahkan mengatakan baterai untuk mobil listrik sangat bergantung dengan kehadiran nikel.

Daftar 10 Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia

Melansir Investing News, ahli geologi Amerika Serikat menerbitkan laporan bertajuk Mineral Commodity Summaries 2022. Pada laporan tersebut didapatkan data berupa sejumlah negara penghasil nikel terbesar di dunia 2021. Berikut negara-negara penghasil nikel terbesar di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

10. Amerika Serikat

Amerika Serikat berada di posisi 10 negara terbesar produksi nikel di dunia. Di tahun 2020, AS mencatatkan hasil tambang nikel sebesar 16.700 metrik ton (MT) dan meningkat menjadi 18.000 metrik ton satu tahun sesudahnya atau tahun 2021. The Eagle Mine menjadi satu-satunya proyek nikel utama di negara adidaya tersebut.

9. Kuba

Negara penghasil nikel terbesar di dunia selanjutnya Kuba. Angka produksinya yakni 51.000 MT. Eksplorasi bijih nikel di Kuba pada tahun 1990 sempat mencapai 100.000 MT.

8. Brazil

Negara di kawasan Amerika Latin juga memberikan kontribusi terhadap kebutuhan nikel dunia sebesar 100.000 MT. Vale menjual proyek nikel kepada Centaurus Metals per April 2020. Proyek bernama Jaguar tersebut menjadi satu dari mega proyek yang dicanangkan pemerintah setempat.

7. Cina

Cina mampu mengolah nikel dengan jumlah relatif konsisten. Pada tahun 2021, Cina menyumbang produksi nikel sebesar 120.000 MT untuk dunia. Jinchuan Group menjadi perusahaan produksi bijih nikel nomor satu di Tiongkok. 

6. Kanada

Kanada juga masuk dalam daftar negara penghasil nikel terbesar di dunia. Sayangnya, produksi dalam negeri di kawasan Amerika Utara tersebut terus merosot, dari 180.000 MT (tahun 2019) menjadi 130.000 MT (tahun 2021). Glencore merupakan pemilik tambang sentral di Ontario.

5. Australia

Australia mengalami penurunan produksi feronikel, yakni 160.000 MT. Usai ambruknya harga nikel di pasar internasional, sebagian tambang ditutup dalam kurun waktu 3 tahun (2014-2016).

4. Kaledonia Baru

Negara yang terletak di sebelah utara Selandia Baru itu ttercatat menghasilkan nikel hingga 190.000 MT. Kaledonia Baru (New Caledonia) menolak menjual bijih nikel mentah kepada sejumlah negara termasuk Cina. Namun, pada Desember 2016, pemerintah setempat akhirnya setuju menyumbang 2 juta MT nikel ke Tiongkok.

3. Rusia

Rusia merupakan negara penghasil nikel ketiga terbesar di dunia. Produksi nikel yang dipimpin Putin tersebut mencapai 250.000 MT atau turun 22.000 MT dari tahun sebelumnya. Produsen nikel sekaligus paladium di Rusia dikelola oleh Norilsk Nickel Rusia dengan nilai investasi US$ 35 miliar.

2. Filipina

FIlipina menjadi produsen nikel kedua di dunia. Produksi tambang bijih nikelnya mencapai 370.000 MT per tahun. Negara dengan julukan Mutiara Laut Orien itu membangun 30 tambang nikel, termasuk pula Rio Tuba yang berada di bawah naungan Nickel Asia.

1. Indonesia

Negara penghasil nikel terbesar pertama di dunia adalah Indonesia. Dengan cadangan sumber daya alam berupa nikel sebesar 21 juta MT, Indonesia mampu memproduksi 1 juta MT di tahun 2021. Indonesia diketahui juga berencana mendirikan industri baterai EV.

MELYNDA DWI PUSPITA 

INVESTINGNEWS.COM | PUBS.USGS.GOV

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus