Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

104 Tahun Kematian Agen Rahasia Wanita Mata Hari, Pernah Tinggal di Malang

Legenda agen rahasia perempuan, Mata Hari tak pernah mati. Ia dieksekusi hukuman mati 104 tahun lalu. Mata Hari pernah tinggal di Malang.

16 Oktober 2021 | 08.31 WIB

Margaretha Geertruida MacLeod, lebih dikenal dengan nama panggung Mata Hari. wikipedia.org
Perbesar
Margaretha Geertruida MacLeod, lebih dikenal dengan nama panggung Mata Hari. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Margaretha Geertruida Zelle, perempuan Belanda yang lahir pada 7 Agustus 1876 itu meninggal di usia 40 tahun, tepatnya 15 Oktober 1917 dihukum mati sebagai agen rahasia atau mata-mata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Margaretha dengan nama samaran Mata Hari, yang ia kenakan saat menjadi penari erotis sekaligus mata-mata. Ini kisah tentang agen rahasia wanita paling legendaris sampai saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pada 1895 Mata Hari dinikahi Rudolph MacLeod, seorang tentara KNIL. Setelah menikah, pada 1897 Mata Hari diboyong suaminya ke Indonesia, tepatnya di Malang, Jawa Timur, yang saat itu masih menjadi daerah kekuasaan Hindia Belanda. Terpesona akan Jawa, Mata Hari bahkan membumi dengan turut mengenakan cara berpakaian perempuan Jawa saat itu, ia kerap menggunakan sarung, belajar bahasa lokal, dan mempelajari tarian setempat.

Encyclopedia Britannica juga menyebutkan, selain di Jawa, Margaretha juga pernah tinggal di Sumatera saat pindah ke Sumatera. Namun nasib sial tak lepas dari Mata Hari, selain karena suaminya yang temperamental dan pemabuk, tepatnya pada 27 Juni 1899 malam, Mata Hari menemukan kedua anaknya sekarat akibat keracunan di kamar tidur mereka. Naas, nyawa putra sulungnya tak bisa diselamatkan, hal yang membuat Mata Hari akhirnya mengalami depresi berat.

Tak sampai di situ, Mata Hari bahkan mendapat perlakuan kasar dari MacLeod. Suaminya beranggapan Mata Harilah yang patut dipersalahkan atas kematian putra mereka, dan berakhir pada perceraian keduanya. Namun, kebrutalan MacLeod tak sampai di situ, ia bahkan sempat menculik putri bungsu hasil pernikahannya dengan Mata Hari untuk dibawa kabur ke Eropa.

Setelah resmi bercerai, MacLeod bersedia mengembalikan putri Mata Hari, namun ia enggan memberikan tunjungan sepeser pun. Tak disangka, saat sudah mendapatkan kembali putrinya, Mata Hari justru memberikan putrinya kepada sang ayah, karena mengaku tak sanggup mengurusnya. Kemudian Mata Hari pergi merantau ke Paris, dan mencoba peruntungan nasib di sana. Di Paris, Mata Hari segera menemukan panggung untuk memamerkan tarian erotisnya, dan menjadi awal terciptanya nama panggung “Mata Hari”, kalimat yang ia sadur dari bahasa Melayu.

Berkat kelihaiannya menari yang didukung fisik yang menarik, Mata Hari cepat mendapat nama di kalangan atas. Dan menjadi titik awal maunya ia dijadikan agen mata-mata.

Saat itu, Mata Hari mencoba mengunjungi kekasihnya, Vadim Maslov, seorang perwira Rusia. Tetapi Mata Hari justru didekati oleh Georges Ladoux, seorang kapten tentara Prancis yang meminta bantuan untuk memata-matai Jerman. Mata Hari setuju dengan tawaran Georges Ladoux, ia pun berencana mendekati dan merayu Jenderal Jerman untuk mendapatkan rahasia militer mereka.

Namun dirinya tertangkap oleh intelijen Inggris dan diintrogasi oleh Scotland Yard yang meyakini bahwa Mata Hari adalah mata-mata Jerman yang sesungguhnya. Tetapi Mata Hari tak sampai dihukum, ia dibebaskan.

Menjelang akhir 1916, Mata Hari minggat ke Spanyol dan menjalin asmara dengan seorang Mayor Jerman bernama Kalle. Tetapi, nasib sial kembali mendera Mata Hari, pada 13 Februari 1917, Mata Hari ditangkap dan dipenjarakan militer Prancis, dan mendapat hukuman mati karena ia dituduh mata-mata Jerman yang disusupkan ke pasukan sekutu saat perang Dunia I.

Pada 15 Oktober 1917, Mata Hari dieksekusi hukuman mati di depan regu tembak di luar kota Paris, ia bahkan menolak pemberian penutup mata. Agen rahasia perempuan Mata Hari mati dengan peluru menembus jantungnya, kemudian organ tubuhnya disumbangkan untuk keperluan ilmu kedokteran.

DELFI ANA HARAHAP

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus