Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua tentara Amerika Serikat ditahan dan didakwa atas tuduhan pencurian dan bias karena beberapa kali mencuri bendera LGBT yang dikibarkan dari sebuah rumah pasangan lesbian di Virginia, Amerika Serikat. Salah satu pelaku terlihat menggunakan sebuah topi koboy saat dia kabur dengan trophy warna pelangi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepolisian wilayah Arlington menerima sejumlah laporan atas serangkaian pencurian dari rumah pasangan lesbian periode akhir September 2023 dan Januari 2024. Kepolisian Arlington dalam pernyataan pada akhir pekan lalu mengatakan dalam setiap insiden, seorang laki-laki terduga pelaku mendekati rumah korban pada pagi hari, lalu mencuri bendera LGBT yang dikibarkan di pekarangan rumah korban. Pelaku terlihat meninggalkan TKP usai mencuri bendera LGBT.
Dua tentara Angkatan Darat Amerika Serikat yang bertugas di dekat Fort Myer pada Jumat, 2 Februari 2024, ditahan. Mereka adalah Matthew Henshaw dan Joseph Digregorio. Henshaw didakwa dengan tiga tuntutan Petit Larceny dan tiga dakwaan punya motivasi bias tanpa dasar hukum untuk tiga kali pencurian, sedangkan Digregorio dikenai satu dakwaan Petit Larceny untuk satu kali pencurian.
Menurut hukum Virginia, seseorang bisa dikenai dakwaan melakukan motif bias tanpa dasar hukum ketika orang tersebut dengan niat mengincar (berbuat jahat) pada sebuah rumah berdasarkan gender yang punya rumah atau karena orientasi seksual pemilik rumah tersebut. Jika terbukti bersalah, Henshaw terancam hukuman penjara sampai 12 bulan dan-atau denda USD2.500 untuk setiap dakwaan. Setiap dakwaan Petit Larceny juga memberikan penalti yang sama.
Michelle Logan, korban pencurian bendera LGBT, mengatakan pada military.com kalau dia tinggal di rumah itu bersama pacarnya (yang juga perempuan). Sudah tiga kali insiden pencurian bendera LGBT tertangkap kamera keamanan rumahnya. Salah satu pelaku menggunakan sebuah topi koboy saat memasuki TKP.
“Sebuah investigasi masih dilakukan. Masih dini untuk berspekulasi pada konsekuensi apa yang mungkin dihadapi dua tentara tersebut. Kami mengakui nilai-nilai keberagaman dan kesetaraan serta tindakan-tindakan yang dilakukan keduanya tidak mencerminkan nilai serta karakter Angkatan Darat Amerika Serikat,” demikian keterangan juru bicara Angkatan Darat Amerika Serikat.
Sumber: RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini