Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

5 Fakta Serangan Israel ke Rafah

Israel kembali melakukan serangan darat ke Rafah, Gaza Selatan, pada Selasa lalu, berikut fakta-faktanya

11 Mei 2024 | 00.49 WIB

Warga Palestina melakukan perjalanan dengan kereta yang ditarik hewan saat mereka melarikan diri dari Rafah setelah pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur kota Gaza selatan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 9 Mei 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Perbesar
Warga Palestina melakukan perjalanan dengan kereta yang ditarik hewan saat mereka melarikan diri dari Rafah setelah pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur kota Gaza selatan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 9 Mei 2024. REUTERS/Mohammed Salem

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel membombardir daerah-daerah di Rafah pada hari Kamis waktu setempat, kata penduduk Palestina. Sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengabaikan ancaman Presiden AS Joe Biden untuk menahan senjata dari Israel jika mereka menyerang kota Gaza selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang pejabat senior Israel mengatakan pada Kamis malam bahwa putaran terakhir perundingan tidak langsung di Kairo untuk menghentikan permusuhan di Gaza telah berakhir dan Israel akan melanjutkan operasinya di Rafah dan bagian lain dari Jalur Gaza seperti yang telah direncanakan.

Fakta-fakta serangan Israel ke Rafah

1. Rafah Timur

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Militer Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah mengambil alih kendali operasional atas sisi Palestina di Rafah Crossing selatan Gaza, yang berbatasan dengan Mesir dan menjadi jalur penting bagi pengiriman bantuan dan keluarnya orang-orang yang terluka dalam perang Gaza.

Militer negeri Yahudi itu mengatakan pasukannya memindai daerah tersebut pada pagi hari setelah meluncurkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah pada Senin malam, di tengah upaya diplomatik di luar negeri untuk mencapai gencatan senjata baru.

2. Update Korban Tewas

Warga dan petugas medis di Rafah, daerah perkotaan terbesar di Gaza yang belum dikuasai oleh pasukan darat Israel, mengatakan bahwa sebuah serangan Israel di dekat sebuah masjid menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai beberapa orang lainnya di wilayah timur kota tersebut.

Rekaman video dari tempat kejadian menunjukkan menara masjid tergeletak di antara reruntuhan dan dua mayat yang terbungkus selimut.

Serangan udara Israel terhadap dua rumah di daerah Sabra, Rafah, menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.

3. Tanggapan Otoritas Penyeberangan Gaza

Otoritas Penyeberangan Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengambilalihan oleh Israel merupakan "hukuman mati" bagi warga Gaza, terutama mereka yang sakit dan terluka.
Selama perang tujuh bulan, Rafah, satu-satunya penyeberangan yang tidak dikelola oleh Israel, telah menjadi jalur utama ke dunia luar bagi 2,3 juta warga Palestina di Gaza, yang memungkinkan pasokan kemanusiaan masuk dan mengangkut pasien keluar saat terjadi kekurangan dan penghancuran fasilitas kesehatan.

4. Sektor Medis Runtuh

Pada hari Selasa, tank-tank Israel menyita sisi Gaza dari penyeberangan perbatasan Rafah dengan Mesir, memotong rute bantuan vital dan memaksa 80.000 orang untuk meninggalkan kota itu minggu ini, menurut PBB.

Israel terus melancarkan serangan tank dan udara di Gaza dan tank-tanknya bergerak maju di wilayah Zeitoun, Kota Gaza di bagian utara, sehingga memaksa ratusan keluarga mengungsi, kata warga. Militer Israel mengatakan bahwa mereka mengamankan Zeitoun, dimulai dengan serangkaian serangan udara berbasis intelijen terhadap sekitar 25 target militan.

5. Amerika Serikat

Presiden Joe Biden memutuskan untuk menahan pengiriman amunisi bermuatan tinggi ke Israel karena Washington percaya bahwa kemungkinan serangan Israel di kota Rafah, Gaza, dapat membahayakan warga sipil, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu.

Austin menambahkan bahwa pemerintah juga meninjau beberapa "pengiriman bantuan keamanan jangka pendek" ke Israel.

Austin adalah pejabat senior pemerintahan Biden pertama yang secara terbuka menjelaskan kemungkinan pergeseran kebijakan AS dalam mempersenjatai Israel. AS adalah pemasok senjata terbesar Israel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus