Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel membombardir daerah-daerah di Rafah pada hari Kamis waktu setempat, kata penduduk Palestina. Sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengabaikan ancaman Presiden AS Joe Biden untuk menahan senjata dari Israel jika mereka menyerang kota Gaza selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seorang pejabat senior Israel mengatakan pada Kamis malam bahwa putaran terakhir perundingan tidak langsung di Kairo untuk menghentikan permusuhan di Gaza telah berakhir dan Israel akan melanjutkan operasinya di Rafah dan bagian lain dari Jalur Gaza seperti yang telah direncanakan.
Fakta-fakta serangan Israel ke Rafah
1. Rafah Timur
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militer Israel mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah mengambil alih kendali operasional atas sisi Palestina di Rafah Crossing selatan Gaza, yang berbatasan dengan Mesir dan menjadi jalur penting bagi pengiriman bantuan dan keluarnya orang-orang yang terluka dalam perang Gaza.
Militer negeri Yahudi itu mengatakan pasukannya memindai daerah tersebut pada pagi hari setelah meluncurkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah pada Senin malam, di tengah upaya diplomatik di luar negeri untuk mencapai gencatan senjata baru.
2. Update Korban Tewas
Warga dan petugas medis di Rafah, daerah perkotaan terbesar di Gaza yang belum dikuasai oleh pasukan darat Israel, mengatakan bahwa sebuah serangan Israel di dekat sebuah masjid menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai beberapa orang lainnya di wilayah timur kota tersebut.
Rekaman video dari tempat kejadian menunjukkan menara masjid tergeletak di antara reruntuhan dan dua mayat yang terbungkus selimut.
Serangan udara Israel terhadap dua rumah di daerah Sabra, Rafah, menewaskan sedikitnya 12 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.
3. Tanggapan Otoritas Penyeberangan Gaza
Otoritas Penyeberangan Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengambilalihan oleh Israel merupakan "hukuman mati" bagi warga Gaza, terutama mereka yang sakit dan terluka.
Selama perang tujuh bulan, Rafah, satu-satunya penyeberangan yang tidak dikelola oleh Israel, telah menjadi jalur utama ke dunia luar bagi 2,3 juta warga Palestina di Gaza, yang memungkinkan pasokan kemanusiaan masuk dan mengangkut pasien keluar saat terjadi kekurangan dan penghancuran fasilitas kesehatan.
4. Sektor Medis Runtuh
Pada hari Selasa, tank-tank Israel menyita sisi Gaza dari penyeberangan perbatasan Rafah dengan Mesir, memotong rute bantuan vital dan memaksa 80.000 orang untuk meninggalkan kota itu minggu ini, menurut PBB.
Israel terus melancarkan serangan tank dan udara di Gaza dan tank-tanknya bergerak maju di wilayah Zeitoun, Kota Gaza di bagian utara, sehingga memaksa ratusan keluarga mengungsi, kata warga. Militer Israel mengatakan bahwa mereka mengamankan Zeitoun, dimulai dengan serangkaian serangan udara berbasis intelijen terhadap sekitar 25 target militan.
5. Amerika Serikat
Presiden Joe Biden memutuskan untuk menahan pengiriman amunisi bermuatan tinggi ke Israel karena Washington percaya bahwa kemungkinan serangan Israel di kota Rafah, Gaza, dapat membahayakan warga sipil, Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu.
Austin menambahkan bahwa pemerintah juga meninjau beberapa "pengiriman bantuan keamanan jangka pendek" ke Israel.
Austin adalah pejabat senior pemerintahan Biden pertama yang secara terbuka menjelaskan kemungkinan pergeseran kebijakan AS dalam mempersenjatai Israel. AS adalah pemasok senjata terbesar Israel.
REUTERS
Pilihan editor: Perundingan Gencatan Senjata Gagal Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur