Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - 96.000 ribu lebih hektar lahan pertanian di beberapa bagian negara bagian India timur terendam banjir akibat Topan Yaas yang melanda minggu ini, kata para pejabat pada Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Topan Yaas menyapu dari Teluk Benggala pada Rabu, memicu gelombang badai yang menerobos tanggul di negara bagian Benggala Barat, terutama menghantam keras delta Sundarbans yang sensitif secara ekologis yang membentang ke negara tetangga Bangladesh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Reuters, 29 Mei 2021, penilaian awal pemerintah Bengal Barat menunjukkan bahwa air telah memasuki sekitar 96.650 hektar lahan yang memiliki tanaman, kata seorang pejabat negara bagian.
"Banjir baru dilaporkan dari banyak daerah selama air pasang karena tanggul telah dibiarkan berlubang," kata menteri perikanan Benggala Barat, Akhil Giri, kepada Reuters.
Perdana Menteri India Narendra Modi pada hari Jumat mensurvei daerah-daerah yang dilanda topan di Benggala Barat dan negara bagian Odisha yang berdekatan, yang berada tepat di jalur badai tetapi mengalami lebih sedikit kerusakan.
"Semua bantuan yang mungkin akan diberikan untuk kerusakan yang disebabkan oleh Topan Yaas," kata Modi.
Kondisi rumah warga yang rusak akibat hantaman topan Yaas di Distrik Balasore, Odisha, India, 27 Mei 2021. Xinhua/Str
Di Sundarbans, yang masih belum pulih dari kerusakan yang diakibatkan oleh Topan Amphan tahun lalu, penduduk mengatakan lahan pertanian yang luas dan kolam air tawar yang digunakan untuk perikanan skala kecil telah tergenang.
"Daerah itu berbau ikan busuk dan pergerakan menjadi sangat sulit karena genangan air," kata Kanai Haldar, warga Raidighi di Sundarbans, di mana tanggul yang dimaksudkan untuk menahan banjir telah rusak.
Dengan perubahan iklim yang mendorong suhu permukaan laut, badai siklon yang datang dari Teluk Benggala menjadi lebih ganas dan lebih sering, terutama dalam sepuluh tahun terakhir, menurut para peneliti.
Haldar mengatakan kerusakan yang disebabkan oleh Topan Yaas tampak lebih signifikan dibandingkan dengan badai tahun lalu, karena skala masuknya air laut, yang sering membuat lahan pertanian untuk sementara tidak layak untuk ditanami.
Lihat juga: Jejak Keganasan Topan Yaas di India
REUTERS