Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ada juga, chung ?

Penguasa keadaan darurat dan kepala staf ad., chung seung-hwa, ditangkap atas tuduhan terlibat pembunuhan presiden park. as peringatkan, agar kekuatan yang ada di kor-sel tak merusak demokrasi. (ln)

22 Desember 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MALAM itu penduduk Seoul tiba-tiba dikejutkan oleh banyaknya barikade yang dipasang di sekitar jalan penting yang menuju gedung pemerintahan atau kediaman pejabat. Bahkan ratusan tank dan kendaraan berlapis baja bergerak ke wilayah yang dianggap penting. Suara desingan peluru terdengar di bagian tenggara Seoul, dekat kediaman Jenderal Chung Seung-hwa, penguasa keadaan darurat dan Kepala Staf Angkatan Darat. Ada apa? Polisi Militer bersama Komando Keamanan AD rupanya Rabu pekan lalu itu bermaksud menahan Jenderal Chung. Tapi pihak pengawalnya melawan hingga suatu pertempuran tak bisa dihindari. Dia akhirnya berhasil ditangkap setelah satu jam pertempuran. Penangkapan ini dilakukan atas perintah Jenderal Thun Doo-hwan, Kepala Tim Pemeriksa kasus pembunuhan Presiden Park Chung-hee, yang mendapat persetujuan dari Presiden Choi Kyu-hah. Jenderal Chung yang pada malam pembunuhan Park berada sekitar 100 meter dari tempat kejadian itu -- masih dalam kompleks gedung KCIA -- dituduh terlibat dalam peristiwa itu. Namanya terseret setelah Mahkamah Militer mengadili Kim Jae-kyu, Direktur KCIA, yang membunuh Park. Sebelum itu kalangan pengamat juga sudah mencurigai keterlibatan Chung. Dengan ditangkapnya Chung, paling tidak misteri pembunuhan mulai terungkap. Tapi kalangan pengamat di Seoul melihat bahwa suatu perebutan kekuasaan terselubung terjadi di kalangan militer yang menyebabkan Jenderal Chung ditangkap. Dan ini, menurut mereka merupakan gerakan yang berhasil dari suatu kelompok jenderal melawan kelompok jenderal lainnya. Namun mereka percaya bahwa gerakan ini tak akan menggulingkan pemerintahan Presiden Choi Kyu-hah yang baru terpilih 2 pekan lalu. Begitupun suatu tanda tanya besar masih tetap menyertai serangkaian peristiwa akhir-akhir ini di Korea Selatan. Pertama, terpilihnya Choi sebagai presiden secara mudah, walaupun dia hanya seorang birokrat. Kedua, perubahan susunan kabinet Jumat pekan lalu, yang menyingkirkan Menteri Pertahanan Ro Jae-kyu dari kedudukannya. Ketika terjadi penangkapan Chung, dia berada dalam tempat perlindungan di Markas Besar tentara AS. Sebuah sumber mengatakan bahwa Ro Jae-kyu malam itu - setelah meninggalkan tempat perlindungan -- kemudian bergabung dengan pasukan pengawal Jenderal Chung. Yang jelas, begitu peristiwa penangkapan itu terdengar di Washington, Deplu AS langsung memperingatkan agar kekuatan yang ada di Kor-Sel tidak merusak jalan ke arah demokrasi. "Tindakan itu akan berakibat buruk bagi hubungan Korsel-AS," kata jurubicara Deplu AS. Dan hari itu juga pasukan AS di Korsel yang berkekuatan 38.000 orang segera dalam keadaan siaga. Kepada pemerintah Korea Utara, diperingatkannya pula supaya tidak memanfaatkan situasi yang sedang berlangsung di Korsel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus