Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Akademisi: Suksesi di Arab Saudi Timbulkan Krisis Timur Tengah

Akademisi khawatir suksesi kepemimpinan di Arab Saudi menimbulkan krisis di Timur Tengah.

19 November 2017 | 11.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana bangunan hotel yang hancur setelah serangan udara Arab Saudi di Arhab, Yaman, 23 Agustus 2017. REUTERS/Khaled Abdullah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Suksesi kepemimpinan di Arab Saudi dari Raja Salman ke Putra Mahkota Mohammed bin Salman pekan depan bakal menimbulkan krisis di Timur Tengah. Hal itu disampaikan para akademisi dalam sebuah diskusi di Inggris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Krisis di Timur Tengah bisa saja terjadi setelah terjadi suksesi tersebut," kata para pengamat seperti dikutip Al Jazeera.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud berbincang dengan putranya, Pangeran Mohammed bin Salman. REUTERS

Para akademisi itu berkumpul di London, Inggris, pada Sabtu, 18 November 2017, untuk membicarakan masalah Arab Saudi dalam sebuah diskusi dengan tajuk Krisis di Arab Saudi: Perang, Suksesi dan Masa Depan.

Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 200 orang yang diorganisir oleh media nirlaba Middle East Monitor.

Salah seorang peserta Paddy Ashdown, mantan pemimpin Partai Demokrat Liberal Inggris dan juru runding konflik Bosnia, memperingatkan bahwa suksesi di Arab Saudi sangat penting bagi Amerika Serikat dan Inggris.Petugas dibantu warga membawa jenazah yang tewas tertiban reruntuhan bangunan hotel yang hancur setelah serangan udara Arab Saudi di Arhab, Yaman, 23 Agustus 2017. REUTERS/Khaled Abdullah

Menurutnya, dua negara yang tidak mendukung konflik Arab Saudi dan Iran itu memiliki kepentingan atas stabilitas di negeri kerajaan tersebut.

"Sekarang ini kita benar-benar dihadapkan pada situasi bahaya jika perang pecah di sana. Anda pasti akan memberikan dukungan pada salah satu pihak," ucapnya mengacu pada dukungan Rusia terhadap Iran, sementara Barat menyokong Arab Saudi sebagaimana terlihat dalam perang di Yaman.

"Saya sudah lama memperingatkan bahwa jika kita tidak membantu membangun jembatan dan Barat mendukung Sunni, dalam kasus Arab Saudi, maka Rusia bakal mendukung Syiah," jelasnya.

Ashdown juga memperingatkan bahwa penjualan senjata Inggris ke Riyadh yang digunakan dalam perang di Yaman dan dukungan diam-diam Inggris terhadap Arab Saudi sangat memalukan.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus