Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Akhir perang dingin

Nato dan pakta warsawa menandatangani perjanjian pengurangan senjata konvensional di eropa barat dan timur. nato tidak dibubarkan. csce dianggap sebagai diskusi politik.

24 November 1990 | 00.00 WIB

Akhir perang dingin
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
DI tengah embusan angin sejuk musim gugur di Paris, dua puluh dua kepala negara dan pemerintahan anggota NATO dan Pakta Warsawa mengukir peristiwa bersejarah: menandatangani perjanjian pengurangan besar-besaran senjata konvensional di Eropa Barat dan Timur. Ini merupakan pengurangan senjata konvensional terbesar dalam sejarah, setelah Perang Dunia II. Presiden AS George Bush dan orang nomor satu Kremlin, Mikhail Gorbachev, menundukkan kepala lega. Keduanya, bersama 20 kepala negara dan pemerintahan lainnya, Senin pekan ini membubuhkan tanda tangan di atas perjanjian dalam suatu upacara khidmat di Istana Elysee, Paris. Dengan penandatanganan perjanjian sepanjang 160 halaman itu, Perang Dingin -- selama empat dasawarsa -- secara resmi selesai sudah. "Kita mengakhiri era lama. Dalam Eropa baru, negara-negara Eropa bakal lebih penting daripada pakta-pakta," ujar Presiden Prancis Francois Mitterrand, orang pertama yang menggoreskan penanya. Dalam Konperensi (tingkat tinggi) Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (CSCE) ini, ke-16 pemimpin negara anggota pakta pertahanan Barat NATO dan enam pimpinan negara anggota Pakta Warsawa itu juga menandatangani deklarasi tak akan saling menyerang. "Perjanjian yang baru saja kita tanda tangani ... menandai tanggal yang bersejarah," kata tuan rumah Mitterrand kepada para pemimpin negara yang berada di seputar meja bersegi tiga, tempat upacara berlangsung. Kesepakatan itu, resminya disebut Perjanjian tentang Kekuatan Konvensional di Eropa (CFE). Perjanjian pembatasan senjata konvensional ini baru akan diterapkan 1994. Semua negara yang meneken akan meratifikasinya lebih dahulu. Garis besar perjanjian itu adalah: * Kekuatan NATO dan Pakta Warsawa akan dibatasi sampai masing-masing hanya berkekuatan 20.000 tank, 20.000 senjata artileri, 30.000 kendaraan lapis baja, 6.800 pesawat tempur, dan 2.000 helikopter penyerang. Dengan demikian, pihak Pakta Warsawa harus banyak melebur persenjataan konvensionalnya karena persenjataan yang disiagakan di blok Pakta Warsawa jauh lebih besar dari jumlah tersebut (lihat tabel). Pembatasan personel militer baru akan dibahas pekan depan di Wina, ibu kota Austria. NATO punya 2,1 juta tentara, dan Pakta Warsawa lebih dari 3 juta orang. * Sehubungan dengan pakta pertahanan, negara NATO dan Pakta Warsawa menandatangani deklarasi "tidak saling menyerang dan membina hubungan bersahabat". Artinya, keduanya tak boleh memusatkan kekuatannya di satu tempat saja. Dengan demikian, pengurangan kekuatan senjata terbesar akan terjadi di Eropa Tengah, wilayah garis depan selama Perang Dingin. * Juga disepakati adanya program yang mengatur pertukaran informasi, pembentukan jaringan komunikasi, dan mekanisme konsultasi. Pendek kata, akan ada program yang mengizinkan masing-masing saling mengecek bila terjadi kecurangan. Misalnya dengan mengizinkan inspeksi mendadak ke instalasi-instalasi militer penting di tempat setiap anggota CSCE. * Perjanjian bersejarah itu, resminya, hanya antara ke-22 negara anggota CSCE. Artinya, jika Pakta Warsawa yang sudah keropos itu akhirnya ambruk, para anggotanya masih terikat pada perjanjian tersebut. Perjanjian dalam KTT CSCE mencakup semua negara Eropa -- minus Albania, negara Stalinis terakhir di Eropa Timur yang juga datang sebagai pengamat dalam KTT itu. Bagi kubu Soviet, CSCE dianggap semacam satu sistem baru bagi keamanan seluruh Eropa, yang telah lama diusulkan Kremlin. Vyacheslav Molotov menlu Soviet awal 1950-an, adalah orang yang pertama kali mengusulkan sistem keamanan bersama Eropa tersebut pada 1954. Termasuk usul pembicaraan penyatuan Jerman. Namun, Kubu Barat menampik gagasan ini. Ajakannya, ketika itu, dicurigai sebagai sekadar propaganda Kremlin. Hanya negara-negara satelit Soviet di Eropa Timur yang memenuhi undangan Molotov. Akhirnya hal itu berkembang dan menjadi salah satu pendorong pembentukan Pakta Warsawa. Perjanjian CSCE, bagi negara Barat, berarti bukan sebagai suatu sistem pertahanan kolektif yang akan membuat NATO sendiri tak berarti. Seperti disuarakan PM Inggris Margaret Thatcher dengan kalimat tajam, "NATO merupakan struktur pertahanan kami. CSCE merupakan tempat diskusi politik...." Silang pendapat ini mencerminkan realitas geopolitik yang tetap tak berubah. Tanpa Pakta Warsawa, Soviet bakal tetap menjadi kekuatan nuklir Eropa. Namun, tanpa NATO, berarti Eropa Barat bakal ditinggalkan militer AS dan sekaligus harus mencari perlindungan nuklir kepada Paman Sam. Karena itu, sejumlah pengamat yang skeptis menyebut CSCE tak bergigi, hanya beroperasi dengan konsensus. Meski demikian, tak sedikit pihak yang menyambut gembira perjanjian CSCE. Ini dianggap sebagai pendekatan tertinggi menuju kerja sama internasional. Memang diakui adanya perbedaan dalam penerapannya di sejumlah negara. Disebut-sebut, tugas CSCE-lah untuk menolong negara-negara tersebut, menuju sistem keamanan kolektif yang modern. Dengan penandatanganan perjanjian CSCE di Paris ini, berarti pertemuan- pertemuan antaranggota bakal makin sering diadakan. Pertemuan tingkat pejabat tinggi diselenggarakan dua kali setahun, tingkat menteri luar negeri setahun sekali, dan kepala negara/pemerintahan dua tahun sekali. Pertemuan akan digilir di ibu kota negara-negara anggota. CSCE bakal punya sekretariat tetap di Praha, Ceko-Slovakia. Badan lain -- Pusat Pencegahan Konflik -- sudah akan berfungsi di Wina, segera setelah tiga hari CSCE terselenggara di Paris yang akan berakhir Rabu pekan ini. Memang benar perjanjian persenjataan yang diteken dalam CSCE itu patut mendapat pujian untuk menciptakan perdamaian. Namun, kata Jenderal John Galvin, CSCE tak bisa menggantikan NATO. "Saya kira kita perlu sesuatu yang lebih dari sekadar perjanjian yang diteken di atas kertas untuk menciptakan perdamaian di masa datang," kata Komandan NATO itu di Boeblingen, Jerman. "CSCE adalah forum yang baik untuk komunikasi. Namun, NATO adalah suatu putusan yang baik dan teruji setelah 40 tahun ini. Saya tak menganggap NATO perlu dihapus. Saya berpendapat kedua organisasi itu masih diperlukan." Perjanjian pengurangan senjata konvensional yang baru saja ditandatangani merupakan yang paling besar dalam sejarah dewasa ini. Hal ini akan diikuti dengan penghancuran puluhan ribu tank dan senjata artileri, terutama milik kubu Uni Soviet. Namun, seperti diungkapkan Brent Scowcroft, penasihat militer Presiden Bush, pihak AS masih mempersoalkan data yang disodorkan Uni Soviet dalam perjanjian. Data persenjataan peralatan yang ditunjukkan Gorby dalam perjanjian itu agaknya kurang pas, tak sesuai dengan kenyataan. Misalnya senjata artileri. Seharusnya, Uni Soviet menyebutkan 5.000 buah. Kenyataannya, kata seorang analis perundingan CFE, pihak Soviet hanya memberikan data 500. Yang juga akan menjadi soal adalah peluang bisa mengunjungi instalasi militer di kedua pakta. AS mengharapkan Uni Soviet menawarkan 2.000 lokasi yang bisa dikunjungi. Pada kenyataannya, hanya 1.000 tempat yang disodorkan. Kebetulan, Uni Soviet telah menarik peralatan perangnya ke daerah lebih timur yakni Urals. Menjelang perundingan, peralatan itu tak bisa dikatakan masih ada di daerah Pakta Warsawa. Namun, kata James Woolsey, perunding AS untuk CFE, masih ada tenggang waktu 90 hari lagi untuk meneliti dan memperbaiki data itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus