Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Siswa turun ke jalan

Ratusan ribu siswa sma demonstrasi di prancis. mereka menuntut perbaikan mutu pendidikan. gang sepeda motor mendompleng menjarah dan merusak toko. pemerintah menambah anggaran pendidikan.

24 November 1990 | 00.00 WIB

Siswa turun ke jalan
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
JALAN-JALAN besar Paris kembali tumpah-ruah oleh demonstran Senin pekan lalu. Sekitar 200 ribu lyceens -- murid SMA -- dari berbagai ras dan sekolah berbaur menuntut perbaikan mutu pendidikan di Prancis. Para pengunjuk rasa itu berjalan sambil bergandeng tangan menuju Istana Elysee untuk menemui Presiden Francois Mitterrand. Mereka menggelar poster antara lain bertuliskan "Uang untuk pendidikan, bukan untuk perang minyak". Sementara itu, di 40 kota lain di Prancis, demonstrasi pelajar berlangsung pada saat yang sama. Tuntutan mereka, peningkatan keamanan sekolah, penggantian fasilitas yang sudah tidak layak, penambahan tenaga pengajar, dan pembaruan kurikulum. "Kami setuju penuh dengan tuntutan anak kami," seru salah satu orangtua murid. Bahkan banyak guru yang mendukung demonstrasi ini, misalnya Sophi I, guru bahasa Prancis dan filsafat sebuah SMA besar di Paris. Ia menganggap kurikulum pendidikan Prancis cuma membuat murid bisa menghafal dan tak kreatif. "Mereka kena efek zaman teknokrasi baru sehingga bingung menghadapi masa depan," katanya. Demonstrasi itu, pada mulanya berjalan tertib. Bahkan polisi sudah menyetujui rute mereka menuju istana presiden. Sayang, ketika matahari sudah mulai menggelincir, masuklah para callera, anggota gang yang mengendarai sepeda motor, menyerobot kaum demonstran. Dengan sigap mereka menjarah toko, merusak mobil, dan melempari polisi. Para wartawan TV, radio, dan fotografer menjadi korban para callera. Kaca-kaca toko di Jalan Montparnasse berantakan. Maka, polisi pun segera sigap bertindak. Lima jembatan menuju Istana Elysee diblokir. Menjelang malam, demonstrasi bubar. Para pelajar pun menggerutu karena tak bisa berdialog dengan Presiden Mitterrand. Korban jatuh di pihak polisi 234 luka-luka dan 18 masuk rumah sakit. Di pihak pemuda, 83 anak ditangkap. Menurut Jean-Pierre Havrain, pimpinan polisi Prancis, polisi semula enggan bertindak cepat. Aparat keamanan itu takut mengulang peristiwa 1986, yang minta korban seorang demonstran, Malik Oussekine, tewas. Ia mahasiswa keturunan Timur Tengah yang ikut unjuk rasa. Demonstrasi tahun ini disebut Menteri Pendidikan Lionel Jospin sebagai "gerakan dari daerah pinggiran kota". Itu memang dimulai dari persoalan-persoalan golongan buruh Prancis. Tak lama kemudian, sekolah-sekolah lain di pinggir kota melancarkan protes yang sama. Dan aksi protes menjadi demonstrasi besar-besaran di seluruh Prancis, pekan lalu. Hari Senin itu juga, Presiden Mitterrand pun menerima utusan para pelajar di Istana Elysee untuk mendengarkan keluh-kesah mereka selama satu jam. Reaksi presiden yang sudah 10 tahun menduduki posisinya itu adalah: semua tergantung Perdana Menteri Michel Rocard. Dua hari setelah demonstrasi, pemerintah mengumumkan tambahan anggaran pendidikan sebesar 4,5 milyar franc (US$ 900 juta). Itu bisa untuk memperbaiki gedung sekolah. Untuk meredakan amarah para pelajar, pemerintah juga berjanji akan menambah jumlah guru dan memperbaiki sistem keamanan di 4.700 SMA yang tersebar di Prancis. Buktinya, Kamis pekan lalu pun, 20 anak SMA Prancis yang mengadakan pertemuan dengan Menteri Pendidikan Jospin menyatakan bahwa tambahan anggaran itu tak akan cukup untuk pelaksanaan reformasi yang mendalam. Sejauh ini, hasil kongkret demonstrasi tersebut adalah sebuah emergency plan (rencana darurat) yang disusun oleh Jospin sendiri. Pada tingkat nasional, Jospin membentuk New Planned Lycee (Rencana Baru SMA) yang bertanggung jawab untuk menghubungi setiap wakil SMA. Leila S. Chudori

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus