Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Akhirnya serbia diserbu ?

Wakil pm bosnia hakija turajlic ditembak tentara serbia. usul perdamaian dari pbb ditolak rodovan karadzic, pemimpin etnis serbia. diduga akan ada serangan dari dk pbb.

16 Januari 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HARAPAN damai di Bosnia mendekati titik nol. Jumat pekan lalu seorang tentara Serbia melakukan tindakan yang oleh Dewan Keamanan PBB dikecam sebagai perbuatan ''terorisme yang sudah sangat keterlaluan''. Juga tindakan itu dinilai meremehkan pasukan PBB. Hari itu, Wakil Perdana Menteri Bosnia Hakija Turajlic pulang ke Sarajevo sehabis bertemu dengan delegasi dari Turki di bandara. Tiba-tiba di suatu jalan yang berada di bawah pengawasan pasukan PBB, kendaraan lapis baja milik PBB yang ditumpanginya dicegat dua tank Serbia. Sebuah pengecekan mendadak yang tak biasa ter- jadi segera dilakukan. Sekitar 40 tentara Serbia, menurut laporan Reuters, segera mengepung kendaraan Turajlic. Seorang komandan batalyon pasukan PBB asal Perancis yang berada di sekitar tempat kejadian mengatakan, dalam suasana tegang itu tiba-tiba seorang tentara Serbia menarik pistolnya, dan menembakkannya lewat pintu belakang kendaraan Turajlic. Terdengar tembakan tujuh kali, dan kemudian diketahui Hakija Turajlic tewas dengan dada berlumur darah. Segera, Wakil Presiden Bosnia, Ejup Ganic, mengeluarkan pernyataan, tak akan menghadiri perundingan di Jenewa yang di- rencanakan Ahad kemarin, jika pihak ''agresor tak menunjukkan niat damainya''. Bisa dijamin, ''menunjukkan niat damai'' tak bakal muncul dari pihak Serbia. Dalam perundingan di Jenewa, Senin pekan lalu saja, Rodovan Karadzic, pemimpin etnis Serbia di Bosnia, tak menunjukkan sedikit pun kesediaannya untuk kompromi. Ia menolak semua usul dari para wakil PBB, Cyrus Vance dan Lord Owen. Dan Jumat pekan lalu, Vojislav Seselj, pemimpin chetnik (milisia Serbia), mengecam Presiden Yugoslavia Dobrica Cosic sebagai pengkhianat. Pasalnya, Rabu sebelumnya Cosic memperingatkan seluruh rakyat Yugo, bila para pemimpin Serbia tak mau menerima usulan damai di Jenewa, risikonya adalah intervensi pasukan asing. Jika dua pihak, Serbia dan Bosnia, tak mungkin diharapkan persetujuannya di Jenewa, padahal peran utama dalam perundingan hanyalah tiga pihak -- satu lagi adalah Kroasia -- apa yang bisa diharapkan? Orang akan segera ingat kata-kata George Bush di Paris, sehabis berbincang dengan Presiden Mitterrand: soal intervensi pasukan AS menunggu hasil dari Jenewa. Perlu diketahui, Presiden Bosnia Izetbegovic pekan lalu berada di New York dan kemudian ke Washington. Kepada wartawan di New York, ia memang mengharapkan perdamaian. Tapi, katanya, melihat tingkah orang Serbia, tampaknya mereka hanya bisa dihentikan lewat kekerasan militer. Sampai akhir pekan lalu tak ada berita hasil pembicaraan Izetbegovic dan Bush. Yang ada adalah pernyataan Menteri Luar Negeri Perancis Roland Dumas, kalau perlu Perancis akan bertindak sendiri untuk menghentikan kebrutalan pihak Serbia. Ia, katanya, sudah menerima pesan dari komandan pasukan PBB di Bosnia yang asal Perancis bahwa sang komandan sudah melihat satu cara penyerangan. Menurut para perancang strategi serangan militer, intervensi ke Bosnia harus memperhitungkan segalanya. Bukan cuma mem- perhitungkan ancaman Serbia, bahwa pasukan PBB di Bosnia, yang terdiri dari tentara Inggris dan Perancis, akan mereka gempur habis jika terjadi intervensi asing ke Bosnia. Menurut Lord Owen, juru runding PBB dari Inggris itu, serangan ke Bosnia di musim dingin kini juga punya dampak berbahaya bagi warga sipil. Setidaknya pasokan bahan bakar dan pakaian hangat pada orang- orang Bosnia muslim yang terkepung di Sarajevo dan kantong- kantong Bosnia di lain tempat akan terganggu. Seandainya orang- orang Bosnia itu selamat dari gempuran tentara Serbia, udara beku akan menerkam mereka. Pekan lalu saja, korban musim dingin yang diketahui sudah 200 orang. Di sebuah panti untuk orang tua di pinggiran Sarajevo, kota yang sudah beberapa lama tanpa aliran listrik dan air bersih, tiga pria dan tujuh wanita gaek tewas berdesakan, kedinginan. Yang membuat situasi kini benar-benar merepotkan pasukan perdamaian PBB, pihak Bosnia pun kini kehilangan kepercayaan pada pasukan PBB yang dianggapnya ikut bertanggung jawab atas tewasnya wakil perdana menteri Bosnia. FS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus