Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Akibat Ditikam di New York, Salman Rushdie Buta Sebelah Mata

Menurut agennya, Salman Rushdie menderita luka yang dalam akibat serangan brutal itu. Salah satu matanya buta.

24 Oktober 2022 | 10.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Salman Rushdie. REUTERS/Andrew Winning

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu mata novelis Salman Rushdie buta dan ia harus menggunakan satu tangannya akibat serangan di atas panggung acara sastra di New York pada Agustus lalu. Demikian kata agennya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam wawancara dengan surat kabar Spanyol El Pais, Andrew Wylie, agen Rushdie yang juga mewakili sastrawan seperti Saul Bellow dan Roberto Bolano, mengatakan Rushdie menderita luka yang dalam akibat serangan brutal itu. Salah satu matanya buta. 

“Dia memiliki tiga luka serius di lehernya. Satu tangannya lumpuh karena saraf di lengannya putus. Dan ia memiliki sekitar 15 luka lagi di dada dan badan,” kata Wylie seperti dikutip kantor berita Reuters pada Ahad, 23 Oktober 2022.

Wylie menolak mengatakan apakah penulis The Satanic Verses itu masih dirawat di rumah sakit dua bulan setelah ditikam di leher dan dada oleh seorang pria asal New Jersey sesaat sebelum Rushdie memberikan kuliah di Chautauqua Institution, tempat peristirahatan sekitar 19 km dari Danau Erie.

Novelis yang lahir di India dari keluarga muslim Kashmir itu dilarikan ke rumah sakit setelah menderita luka parah dalam serangan itu, termasuk kerusakan saraf di lengannya, luka di hati, dan kemungkinan kehilangan penglihatan, kata Wylie saat itu.

Serangan itu terjadi 33 tahun setelah Ayatullah Ruhollah Khomeini, pemimpin tertinggi Iran saat itu, mengeluarkan fatwa yang menyerukan umat Islam membunuh Rushdie beberapa bulan setelah The Satanic Verses diterbitkan. Beberapa muslim melihat bagian-bagian dalam novel tentang Nabi Muhammad itu sebagai hujatan.

Rushdie, 75 tahun, yang kepalangan dihargai jutaan dolar, telah menghabiskan sembilan tahun bersembunyi di bawah perlindungan polisi Inggris.

Pemerintah pro-reformasi Iran di bawah Presiden Mohammad Khatami menjauhkan diri dari fatwa pada akhir 1990-an, tetapi hadiah jutaan dolar untuk kepala Rushdie dan fatwa Khomeini tidak pernah dicabut.

Pengganti Khomeini, Ayatullah Ali Khamenei, diskors dari Twitter pada 2019 karena mengatakan fatwa terhadap Rushdie tidak dapat dibatalkan.

Pria 24 tahun yang menyerang Rushdie mengaku tidak bersalah atas percobaan pembunuhan tingkat dua dan tuduhan penyerangan. Ia ditahan tanpa jaminan di penjara barat New York.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus