Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, - Aktivis perempuan Pakistan, Malala Yousafzai, dipilih menjadi bintang sampul majalah ternama asal Inggris, Vogue. Ia menjadi idola karena ia memperjuangkan untuk pendidikan anak perempuan di negaranya hingga ditembak oleh Taliban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya tahu kekuatan yang dibawa oleh seorang gadis muda di dalam hatinya," cuit Malala Yousafzai di akun Twitter-nya seperti dikutip dari CNN, Rabu, 2 Juni 2021.
"Saya harap setiap gadis yang melihat sampul ini akan tahu bahwa dia dapat mengubah dunia," ucap dia.
Dalam profil yang menyertainya, Malala baru lulus dari Universitas Oxford dan kini berprofesi sebagai produser TV pemula. Wanita 23 tahun ini sekarang menyuarakan tentang keyakinannya, aktivitasnya di Twitter, dan kemitraan barunya dengan AppleTV+.
Yousafzai pada usia 17 tahun menjadi pemenang Hadiah Nobel Perdamaian termuda. Ia juga berbicara tentang persahabatannya dengan aktivis perempuan muda lainnya, seperti Greta Thunberg dan juru kampanye pengendalian senjata Emma Gonzalez.
Profil tersebut, yang akan muncul di majalah Vogue edisi Juli, termasuk penghargaan dari beberapa pengagum terkenal Yousafzai, seperti Michelle Obama dan CEO Apple Tim Cook.
Untuk sampul ini, Yousafzai mengenakan pakaian Stella McCartney merah cerah dan jilbab. Di dalam majalah, dia digambarkan mengenakan kemeja merah dan celana linen, oleh desainer Uruguay Gabriela Hearst, yang dipasangkan dengan jilbab biru yang kontras. Foto-fotonya dipotret oleh fotografer Nick Knight.
Dalam wawancaranya, Yousafzai menggambarkan jilbabnya sebagai simbol budaya bagi orang-orang Pashtun, mengacu pada kelompok etnis mayoritas muslim Sunni dari mana dia berasal. "Gadis muslim atau gadis Pashtun atau gadis Pakistan, ketika kami mengikuti pakaian tradisional kami, kami dianggap tertindas, atau tidak bersuara, atau hidup di bawah patriarki," katanya.
"Saya ingin memberi tahu semua orang bahwa kamu dapat memiliki suaramu sendiri dalam budayamu, dan kamu dapat memiliki kesetaraan," tutur Malala Yousafzai.
Sumber: CNN