Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Alasan PNG Membuka Kedutaan di Yerusalem: dari Kepercayaan sampai Bisnis

PNG akan bergabung dengan sejumlah kecil negara membuka kedutaan besar di Yerusalem atas dorongan kepercayaan dan bisnis.

2 September 2023 | 15.30 WIB

Gedung tempat Papua Nugini berencana membuka kedutaan besarnya untuk Israel minggu depan, di Yerusalem 1 September 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Perbesar
Gedung tempat Papua Nugini berencana membuka kedutaan besarnya untuk Israel minggu depan, di Yerusalem 1 September 2023. REUTERS/Ronen Zvulun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Papua Nugini  atau PNG akan bergabung dengan sejumlah kecil negara membuka kedutaan besar di Yerusalem, sebuah keputusan yang telah lama diupayakan oleh kelompok gereja pro-Israel di negara tetangga yang mayoritas beragama Kristen tersebut, dan seiring dengan upaya Perdana Menteri James Marape meningkatkan investasi asing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Marape sebelumnya berjanji kepada para pemilih untuk menjadikan Papua Nugini, sebuah negara yang kaya sumber daya namun sebagian besar belum berkembang, sebagai “negara Kristen kulit hitam terkaya”.
 
Dia sebelumnya mengatakan kepada parlemen bahwa Israel penting karena teknologi pertaniannya, sementara kelompok gereja telah lama melobi untuk membangun kedutaan di Yerusalem.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Banyak negara, terutama anggota Organisasi Kerja Sama Islam OKI, menolak pemindahan ibu kota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem yang merupakan ibu kota massa depan negara Palestina.

Marape mengumumkan bahwa ia akan melakukan perjalanan ke Israel menghadiri pembukaan kedutaan pada 5 September dalam pidatonya pada hari libur nasional untuk berdoa di PNG, 26 Agustus 2023, ketika ia juga mengatakan bahwa sebuah undang-undang akan diberlakukan untuk secara resmi mendeklarasikan PNG sebagai negara Kristen.

Delegasi pendeta sedang melakukan perjalanan ke Israel untuk menghadiri pembukaan kedutaan, kata pejabat pemerintah dan gereja PNG, sepertidilaporkan Reuters, Sabtu, 2 September 2023.
 
“Kita harus menjalin hubungan dengan Israel. Inilah yang diimpikan oleh masyarakat,” kata Pastor Peter Harut, delegasi PNG untuk Kedutaan Besar Kristen Internasional Yerusalem, sebuah kelompok Zionis Kristen, dalam sebuah wawancara telepon.

Mayoritas negara yang memiliki kehadiran diplomatik resmi di Israel mempunyai kedutaan besar di Tel Aviv, dan hanya Amerika Serikat, Kosovo, Guatemala, dan Honduras yang bermarkas di Yerusalem.
 
Mengutip akar alkitabiah Yahudi, Israel menganggap Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tak terpisahkan. Status tersebut belum mendapat pengakuan luas di luar negeri, dan warga Palestina menginginkan bagian timur kota tersebut – yang direbut Israel dalam perang tahun 1967, dan merupakan lokasi tempat suci utama Yahudi, Kristen dan Muslim – sebagai ibu kota negara yang mereka harapkan di masa depan.

Sebuah kelompok Zionis yang berbasis di Florida dengan pendeta di PNG, United Nations for Israel, menulis surat kepada Marape untuk mengucapkan selamat kepadanya.

Dalam surat yang dilihat oleh Reuters, presiden kelompok tersebut Dominiquae Bierman, yang telah mengunjungi PNG beberapa kali untuk berkhotbah, mengatakan bahwa dia “sangat terlibat dalam membawa Pesan Alkitab ke negara Anda tentang pentingnya menghormati Israel”.

“Ini termasuk penempatan kedutaan besar semua negara di ibu kota abadi Israel, Yerusalem,” kata Bierman.

Seorang pejabat Israel mengatakan kepada Reuters bahwa kunjungan Marape akan dilakukan pada 4-6 September, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan menghadiri pembukaan kedutaan PNG pada 5 September.

Kunjungan ini akan memungkinkan Netanyahu untuk meningkatkan kredibilitasnya sebagai negarawan di tengah kebuntuan diplomatik di bidang lain dalam pemerintahan sayap kanannya.

Seorang pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa kedutaan PNG akan memiliki luas 200 meter persegi dan mendapatkan diskon sebesar 70% untuk pajak properti kota sebagai bagian dari kebijakan tetap yang dimaksudkan untuk menarik kedutaan dan perusahaan ke Yerusalem.

Ruang kantor tersebut sebelumnya digunakan oleh kementerian Israel di Yerusalem selatan, di sebelah mal terbesar di kota itu. Penilaian terhadap properti dengan ukuran yang sebanding di gedung yang sama menunjukkan bahwa PNG akan membayar sewa bulanan sekitar $20.000.

Ketua Dewan Yahudi PNG-Israel, pengusaha Douveri Henao, akan menghadiri upacara tersebut, katanya di media sosial.

Henao merupakan anggota tim penyusun Buku Putih Kebijakan Luar Negeri PNG yang beranggotakan enam orang, bertugas “membentuk agenda kebijakan luar negeri Papua Nugini”, kata kantor Marape dalam sebuah pernyataan bulan lalu.

Dewan tersebut mengatakan pada bulan Januari bahwa hubungan dekat dengan Israel “penting” untuk tujuan ekonomi PNG di bidang pertanian, kesehatan dan teknologi, dan sebuah misi di Yerusalem mengakui “klaim Israel atas Yerusalem sebagai ibu kotanya berdasarkan sejarah alkitabiah dan sekuler”.

Marape berupaya memperluas hubungan internasional PNG, dan tahun ini ia menjadi tuan rumah bagi kunjungan para pemimpin India, Perancis, dan Menteri Luar Negeri dan Pertahanan AS.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus