Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Amerika: Konsulat Jenderal Cina di Houston Tutup Dalam 3 Hari

Konsulat Jenderal Cina di Houston sudah harus berhenti beroperasi pada hari Jumat. Pegawai sibuk memusnahkan dokumen sebelum tengat waktu tiba

22 Juli 2020 | 17.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di sela KTT G20, di Jepang, 28-29 Juni 2019.[REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina menyesalkan sikap Amerika yang secara mendadak memerintahkan penutupan konsulat jenderalnya di Houston. Bahkan, kata Pemerintah Cina, pihaknya hanya diberi waktu tiga hari untuk mengosongkan kantor mereka.

"Tindakan sepihak Pemerintah Amerika untuk menutup Konsulat Jenderal Cina di Houston adalah eskalasi dari serangkaian serangan yang ditujukan kepada kami," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin, dikutip dari Reuters, Rabu, 22 Juli 2020.

Wang Wenbin meminta Amerika untuk segera mencabut keputusannya menutup Konsulat Jenderal Cina di Houston. Jika tidak, maka Cina akan memberikan balasan yang sama kerasnya.

Perihal apa yang akan dilakukan dalam tiga hari ke depan, Wang Wenbin hanya mengatakan Konsulat Jenderal Cina beroperasi seperti biasa. Namun, di lokasi Konsulat Jenderal Cina pada selasa malam waktu Amerika, tampak sejumlah orang sibuk membakar dokumen di sana.

Kepolisian Houston membenarkan Konsulat Jenderal Cina memang tengah sibuk membakar dokumen pada hari itu. Sebab, mereka sudah harus keluar dari bangunan pada hari Jumat. Pemadam Kebakaran, kata ia, juga siaga di sana karena tidak diizinkan masuk oleh Konsulat Jenderal Cina.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Amerika menyebut penutupan ini atas faktor keamanan nasional. "Kami telah memerintahkan penutupan konsulat jenderal Cina di Houston untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika dan informasi publik," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika, Morgan Ortagus,

Belum lama ini, Kementerian Hukum Amerika memperkarakan dua warga Cina yang ketahun melakukan operasi siber untuk meretas data militer, vaksin virus Corona, dan perusahaan-perusahaan asing.

ISTMAN MP | REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus