Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sajeeb Wazed, putra mantan Perdana Menteri Bangladesh Hasina, diduga telah terlibat dalam tindak kejahatan korupsi karena telah ‘menghadiahkan’ sebuah kontrak kerja energi nuklir Rooppur Nuclear Power Plant senilai USD12.65 miliar (Rp197 triliun) di mana proyek ini didukung BUMN asal Rusia, Rosatom pada 2015. Korupsi juga menyeret anggota keluarga Hasina yang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komisi anti-korupsi Bangladesh pada Senin, 23 Desember 2024, meluncurkan sebuah penyelidikan dugaan korupsi, penggelapan uang dan money laundry di proyek Rooppur Nuclear Power Plant. Proyek ini membangun dua unit energy nuklir dengan masing-masing kapasitas 1.200 megawatt dan kontrak ditanda-tangani pada 2015.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komisi anti-korupsi Bangladesh sudah memberikan sinyalemen ada pergerakan keuangan yang tidak sesuai aturan sebesar USD5 miliar (Rp77 triliun), yang melibatkan keluarga Hasina seperti Wazed dan keponakan Hasina serta Menteri Keuangan Inggris Tulip Siddiq melalui rekeningnya di luar negeri.
Rosatom adalah suplier pengayaan uranium terbesar di dunia milik Moskow. BUMN ini membantah tuduhan korupsi di proyek Rooppur Nuclear Power Plant. Sebaliknya, Rosatom berkomitmen memberantas korupsi pada seluruh proyek-proyeknya dan terus menjaga transparansi pengadaan.
“Rosatom adalah BUMN yang siap mempertahankan segala kepentingannya dan reputasinya di pengadilan. Ada sejumlah pernyataan keliru di media, di mana ini sebagai upaya untuk menyudutkan proyek Rooppur NPP,” demikian bunyi pernyataan Rosatom
Rosatom meyakinkan Rooppur Nuclear Power Plant ditujukan untuk mengatasi masalah kekurangan suplai energi dan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup warga Bangladesh. Sedangkan Siddiq, enggan berkomentar perihal ini.
Juru bicara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan Siddiq menyangkal ada sangkut-paut dengan klaim-klaim yang dituduhkan padanya dan dia sangat yakin dengan pembelaannya. Siddiq akan tetap menjabat sebagai Menteri Keuangan Inggris. Adapun Wazed mengatakan atas nama keluarga kalau mereka telah menjadi target politik.
“Ini tuduhan yang sepenuhnya palsu dan sebuah kampanye kotor. Keluarga saya, termasuk saya, tidak pernah terlibat atau pun mengambil uang dari proyek-proyek pemerintah,” kata Wazed, yang sekarang tinggal di Washington.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini