Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilanda isu tak sedap. Media Israel, Times of Israel mewartakan bahwa anak Netanyahu, Yair, hidup mewah di gedung pencakar langit dekat Miami, Amerika Serikat. Gaya hidup Yair Netanyahu menjadi sorotan di tengah perang antara Israel Hamas di Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam foto dan video yang diterbitkan oleh DailyMail.com, Yair Netanyahu terlihat di balkon sebuah kondominium mewah di Pantai Hallandale. Ia sedang menyeruput teh dan hanya mengenakan celana dalam. Yair tampak berbicara di telepon, dan bersantai dengan teman-temannya, salah satunya terlihat mengenakan headset realitas virtual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apartemen di gedung tersebut, yang terletak di sebelah lapangan golf dan berjarak sekitar 15 menit berjalan kaki dari pantai, harganya antara US$ 4.200 hingga US$ 17.000 per bulan. Menurut Daily Mail, unit yang ditempati Yair Netanyahu harganya US$ 5.000 per bulan. Tak jelas siapa yang membayar tagihannya.
Kompleks ini memiliki lapangan tenis, spa, ruang permainan, bioskop pribadi, gudang anggur, dan ruang cerutu.
Laporan tersebut merupakan laporan terbaru yang menggambarkan keluarga Yair Netanyahu hidup mewah sambil memeras uang pembayar pajak untuk segala hal. PM Benjamin Netanyahu sebelumnya diadili karena tuduhan korupsi. Ia disebut menerima hadiah mahal berupa sampanye dan perhiasan dari teman-teman kaya untuk istrinya, Sara.
Yair dituduh menjalani kehidupan seperti anak manja yang menghabiskan sebagian besar waktunya di media sosial untuk menyerang para kritikus ayahnya, yang mengakibatkan kecaman dan masalah hukum. Menurut laporan tersebut, Yair tidak dapat bekerja di AS karena ia menggunakan visa turis.
Yair Netanyahu dikenal karena pandangannya yang ekstrem kanan dan kehadirannya yang agresif di media sosial. Unggahannya di media sosial telah membawanya ke pengadilan beberapa kali. Ketenarannya di depan publik meningkat di tengah maraknya laporan bahwa ia telah memengaruhi kebijakan ayahnya. Dia telah dituntut beberapa kali dan diperintahkan membayar ratusan ribu shekel sebagai kompensasi.
Tak lama setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, Yair Netanyahu membagikan postingan yang menyalahkan dinas keamanan atas kegagalan yang menyebabkan serangan tersebut. Salah satu postingannya mengklaim bahwa Kepala Staf IDF Herzi Halevi mengetahui rencana serangan tetapi tidak memberi tahu PM Netanyahu. Ia menuduh Halevi melakukan kudeta militer.
Yair menghabiskan sebagian besar waktunya di 2023 di Amerika Serikat. Sebelum 7 Oktober 2023, dia berharap bisa mendapatkan Green Card, menurut laporan media berbahasa Ibrani. Setelah serangan itu, ia tetap tinggal di AS. Namun di tengah kritik, akhirnya ia terbang kembali ke Israel untuk menjadi sukarelawan di organisasi United Hatzala.
Pada pertengahan Januari dia kembali ke AS dan tinggal di kondominium di Miami.
Seorang juru bicara keluarga Netanyahu yang tak mau menyebutkan nama itu membantah gaya hidup mewah Yair. "Jelas artikel ini bertujuan menyerang keluarganya, yang merupakan propaganda politik yang bertujuan untuk mencoreng perdana menteri sayap kanan Israel selama masa perang."
Ia juga memuji putra Netanyahu. “Yair menghabiskan hidupnya membela Israel di arena internasional, termasuk dalam wawancara, pidato, dan media sosial,” kata juru bicara tersebut.