Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Negara Bagian São Paulo mengizinkan pembukaan toko sejak 10 Juni.
Angka kematian akibat Covid-19 mencapai 9.862 orang di negara bagian itu.
Ahli kesehatan menilai kondisinya tidak ideal untuk membuka bisnis.
SÃO Paulo, negara bagian dengan populasi terpadat di Brasil, mulai mengizinkan bisnis kembali beroperasi sejak Rabu lalu. Pembukaan 57 mal akan menyusul. Dengan jumlah kasus infeksi Covid-19 yang masih terus bertambah, langkah pemerintah ini dikhawatirkan akan memicu gelombang kasus infeksi baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keputusan membuka kembali bisnis ini digagas oleh Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Ia berkeras bahwa kelaparan dan pengangguran akan membunuh lebih banyak orang daripada virus penyebab penyakit itu sendiri. Bolsonaro juga berselisih dengan gubernur dan bahkan Menteri Kesehatan dalam penanganan wabah ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembukaan kembali bisnis di Kota São Paulo, ibu kota negara bagian itu, menjadi sorotan karena daerah ini merupakan pusat pandemi di Brasil. Dalam 24 jam terakhir, menurut Reuters, negara bagian ini mencatat 340 kematian baru sehingga jumlahnya menjadi 9.862, seperempat dari total kematian akibat Covid-19 di negara tersebut.
São Paulo memberlakukan karantina wilayah sejak 21 Maret lalu untuk membendung penyebaran wabah. Kebijakan itu diperpanjang beberapa kali sebelum akhirnya mulai dilonggarkan pada awal Juni. Alasannya, ada perbaikan kondisi, seperti peningkatan ketersediaan tempat perawatan intensif dan kurva infeksi yang melandai di beberapa tempat.
Menurut Wali Kota São Paulo Bruno Covas, toko retail diizinkan mulai beroperasi selama pukul 11.00-15.00. Perdagangan real estate dapat berjalan selama empat jam sehari. Pembukaan mal masih harus menunggu persetujuan dari Balai Kota, yang akan menganalisis pelaksanaan protokol kesehatan.
Pada hari pembukaan itu, pembeli tampak berbondong-bondong ke distrik perbelanjaan 25 de Marco di Kota São Paulo. Pembeli yang diizinkan masuk hanya yang memakai masker. Toko juga menyediakan gel alkohol dan mengukur suhu di pintu masuk. “Saya takut karena virus sedang menyebar, tapi pada saat yang sama kami harus bekerja dan membeli barang untuk dijual, meskipun selalu dilindungi oleh masker,” kata Vanessa Pereira, seorang pramuniaga.
Rua Teodoro Sampaio, jalan tradisional yang ramai dengan toko furnitur kelas bawah dan gerai alat musik, perlahan-lahan kembali hidup. Seorang pedagang tampak berjaga di pintu masuk ke Casa Santa Theresinha, toko perabot rumah tangga, dan menyediakan penyanitasi tangan sebelum pembeli masuk dan memastikan mereka mengenakan masker.
“Kami mengizinkan maksimum lima pelanggan sekaligus,” ujar manajer toko, Flavio Almeida, seperti dikutip CNN. Ia berharap para pembeli langsung mendapatkan apa yang mereka cari, segera membayar, dan pergi secepat mungkin. “Kami semua takut, staf dan pelanggan, tapi apa yang bisa kami lakukan. Kami semua harus bekerja.”
Para ahli kesehatan mengkritik pelonggaran di São Paulo, yang masih berada dalam fase oranye, keadaan kritis kedua dalam skala lima fase. Dalam fase ini, daerah memang boleh melakukan pembukaan terbatas pada perdagangan real estate, retail, pusat belanja, dealer, dan perkantoran. Tapi, “Kita seperti mengirim orang ke rumah jagal,” tutur Domingos Alves dari Fakultas Kedokteran São Paulo University di Ribeirao Preto yang juga anggota kelompok penanganan Covid-19.
Para ahli kesehatan lain menilai situasi saat ini masih jauh dari ideal untuk pelonggaran. “Mereka harus menunggu setidaknya satu pekan lagi untuk melihat apakah ada penurunan kasus yang konsisten,” kata Paulo Lotufo, ahli epidemiologi di São Paulo University. Dia memperkirakan São Paulo akan seperti kota lain, yang mulai membuka bisnis tapi kemudian menutupnya kembali karena jumlah kasus meningkat.
ABDUL MANAN (REUTERS, CNN, PEOPLEDISPATCH)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo