Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Andaikata deng mati

Harian musim semi peking memuat kiasan politik yang berjudul tragedi yang bisa terjadi dalam tahun 2000, tentang perjuangan hak azasi. dinding demokrasi yang masih tegak, berselimuntukan kain hitam. (ln)

30 Juni 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LEWAT Musim Semi Peking, suatu koran tidak resmi di RRC, kaum muda menyajikan gaya khas untuk mengecam keadaan. Ditulisnya suatu kiasan politik yang berjudul Tragedi Yang Bisa Terjadi Dalam Tabun 2000. Dalam kisah itu yang beredar dalam edisinya yang terakhir, demikian Daily Telegraph di London, ada pahlawan yang memperjoangkan hak asasi seperti dilakukan orang dulu dalam tahun 1978. Ia ditangkap dan diadili pada waktu hari kelahiran Ketua Mao diperingati dalam tahun 2000. Moral cerita ini perlu dipahami dalam suasana penindasan atas kaum pembangkang muda sekarang di Cina. Seterusnya petikan kisah itu: Tahun 1998, seorang pemimpin besar Cina meninggal dunia. Namanya tidak disebut. Banyak orang menduga bahwa dia tentu Deng Xiaoping yang wakru itu berusia 94. Dinding Demokrasi -- yang masih tegak -- berselimutkan kain hitam. Presiden Amerika mengirim utusan istimewa dengan karangan bunga belasungkawa. Ada sejumlah pemimpin veteran meninggal tahun 1999 yang disusul kemudian dengan berkuasanya kembali kaum ultra-Mao. Cina pun kembali ke semangat ekstrim zaman revolusi kebudayaan dengan serba kampanye mengganyang pengaruh Barat yang dekaden. Tiada lagi kenaikan upah. Peluru kendali dan tank berpawai lagi di Peking. Pahlawan tadi kini muncul dan memasang pada Dinding Demokrasi suatu poster yang menuntut kebebasan individu. Poster serupa pernah terpasang di sana ketika gerakan demokrasi dimulai tahun 1978. Ia berjoang, ditangkap dan diadili. Ia dihukum seumur hidup untuk menjalani kerja paksa pada hari terakhir tahun 2000. Karena tidak tahan lagi, ia menerjunkan diri ke bawah bukit. Isterinya membakar diri sendiri di dekat Dinding Demokrasi pada Hari Nasional Cina, tahun 2001. Datanglah tentara mengusir orang ramai dan menghancurkan Dinding Demokrasi dengan alat-alat besar. Tapi anak-anak sang pahlawan berjanji untuk meneruskan perjuangan untuk demokrasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus