Koreksi baru selama 3 tahun

DALAM zaman sesudah-Mao, Cina main coba-coba. Terutama dalam hal mengejar modernisasi, ia terbentur. Pekan lalu politik "penyesuaian" dicanangkannya dalam sidang Kongres Rakyat di Beijing. Baru saja setahun lalu di tempat sama, diumumkannya rencana ekonomi yang ambisius, mau membuka pintu Cina seluasnya pada dunia luar. Banyak rencana itu kini kelihatan harus dikesampingkannya, eh disesuaikannya. Ketua Hua Guofeng melaporkan masa penyesuaian 3 tahun akan ditempuh. Kenapa? "Beberapa langkah yang tadinya kami lakukan kurang cermat," katanya. Belakangan ini Cina memang menyadari bahwa sumber devisanya tidak memadai untuk melancarkan program modernisasi yang ambisius. Kalangan bisnis Barat tadinya berbondong-bondong memasuki pasaran Cina. Kemudian mereka melihat bahwa pasaran itu tidaklah seluas seperti dikira sernula, antara lain karena disangsikan dengan apa Cina nanti membayar impornya. Adalah Chen Yun, 73 tahun, yang dianggap berpengaruh dalam mengerem ambisi setahun lalu. Chen kembali beredar Desember lalu sebagai Wakil Ketua sesudah hampir 20 tahun tersingkir dari politik tinggi Cina. Ia pernah menolak rencana Lompatan Jauh Ke Depan yang juga ambisius tapi hampir menghancurkan ekonomi Cina tahun 1958. Desember lalu, sidang CC partai yang mengangkat kembali Chen juga sekaligus menggeser sejumlah anggora Plitburo yang memusuhi Wakil PM Deng xiaoping. Tadinya dengan rencana modernisasi, Deng hampir terjerumus dalam gagasan yang dipasangnya sendiri. Ia dikritik oleh banyak lawannya. Dan adalah Chen yang menyelamatkan Deng, demikian analisa para pengamat Cina. Penyesuaian rupanya bukan hanya untuk bidang ekonomi, melainkan juga untuk sosialis demokrasi. Ada kekeliruan dalam anggapan umum semula di Cina tentang ini hingga terjadi Gerakan Demokrasi terutama oleh kaum muda. Gerakan itu dimulai Nopember lalu dengan adanya rapat umum, tempat orang melepaskan kritik sosial. Koran dinding juga ramai ketika itu. Akhirnya gerakan itu ditindas habis Maret lalu. Sekarang banyak pembatasan berlaku lagi. Di Beijing, misalnya, warga Cina tidak boleh bergaul dengan, bahkan dilarang makan bersama orang asing.