Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan di Los Angeles, Amerika Serikat, menjual tisu bekas flu untuk konsumen yang ingin memutuskan kapan mereka ingin sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tisu bekas dijual secara online dengan harga US$79,99 atau setara dengan Rp 1 juta. Perusahan bernama Vaev ini berhasil menjual tisu bekas selama berbulan-bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami percaya bahwa ketika musim flu tiba, Anda seharusnya bisa sakit sesuai kemauan Anda. Kami percaya menggunakan tisu yang tertempel bersin manusia lebih aman daripada jarum atau pil," kata perusahaan Vaev dikutip dari Fox News, 24 Januari 2019.
Perusahaan tersebut menyatakan bahwa tisunya diperlakukan secara khusus dengan bahan-bahan organik dan akan bekerja sama dengan tubuh manusia untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
Tisu Flu produksi Vaev Company.[Time Magazine]
Oliver Niessen, 34 tahun, pendiri perusahaan Vaev mengatakan kepada TIME bahwa ide di balik produk itu adalah untuk "menentukan" kapan kita sakit, alih-alih menanganinya ketika datang secara alami.
Menurutnya, mendapatkan kebebasan untuk memilih kapan sakit datang adalah suatu kemewahan.
"Kita memiliki segala cara yang kita inginkan, jadi mengapa tidak dengan mendekati penyakitnya juga?" katanya.
Menurut Charles Gerba, profesor ilmu mikrobiologi dan lingkungan di University of Arizona cara kerja virus tidak semudah yang dikatakan Niessen.
"Ada lebih dari 200 tipe virus flu, jadi kita akan memerlukan 200 tisu untuk mendapatkan virus yang sesuai," kata Gerba. Menurutnya, setiap manusia akan memiliki reaksi yang berbeda dalam menerima virus.
Perusahaan Vaev memjual tisu flu secara online dengan harga $ 79,99 atau Rp 1 juta.[Vaev/Fox News]
Profesor kesehatan di Divisi Penyakit Menular Vanderbilt University, Dr. William Schaffner mengatakan tidak ada hal positif dari tisu itu, hanya hal merugikan. Badan Kesehatan Federal mengatakan cara terbaik untuk menghindari penyakit flu adalah dengan sering mencuci tangan, jangan menyentuh mata, hidung, dan mulut, lalu menjauh dengan orang-orang yang sakit.
Namun, mendengar pernyataan itu, Niessen tetap pada keyakinannya kalau tisu itu berhasil karena masih ada orang yang membelinya.
Sebagian besar pembeli tisu bekas yang dijual oleh perusahaan Vaev asal Los Angeles, Amerika Serikat ini adalah orang tua muda dan orang berusia 20-an yang ragu terhadap vaksin flu dan mencari alternatif.
NAURA NADY | FOX NEWS | TIME