Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Anti-Arab di Baitul Maqdis

Eliahu amedi, seorang yahudi mati terbunuh. pelakunya diduga gerilyawan palestina. peristiwa ini membuat kelompok yahudi anti-arab marah. akibatnya timbul kerusuhan di yerusalem timur, israel. (ln)

6 Desember 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MEREKA melempar dan menggebuk penduduk Arab yang lewat. Mereka juga merusakkan dan membakar rumah, toko, dan kendaraan milik orang Arab di jalan-jalan yang mereka lalui. Selama dua pekan terakhir ini, mereka -- penduduk Yahudi ekstrem kanan di Yerusalem Timur -- memang murka dan mengamuk. Ini pertikaian Arab -- Yahudi terburuk yang pernah terjadi sejak 1967 -- saat Yerusalem Timur direbut Israel dari tangan Yordania. Aksi kekerasan itu berawal ketika Eliahu Amedi, 22, seorang mahasiswa, tewas tertikam pisau, 15 Oktober lalu. Pelakunya diduga gerilyawan Palestina. Peristiwa ini menggusarkan kelompok Yahudi ekstrem, pengikut tokoh Rabi Meir Kahane yang amat anti-Arab. Aksi protes tanpa kekerasan tak lama kemudian berubah menjadi aksi beringas anti-Arab. Walau PM Israel Yitzhak Shamir telah mengimbau penduduk Yahudi untuk menahan diri, toh kekerasan makin menjadi-jadi. Karena khawatir gelombang kerusuhan masih akan terus terjadi dan meluas, mufti Yerusalem (pemimpin Muslim di tanah suci itu), Sheik Saad Edin Al Alami, 78, pekan lalu meminta PBB mengirim pasukan perdamaiannya ke Yerusalem. Selama ini, penduduk Yahudi, yang berjumlah 320 ribu dari jumlah 545 ribu keseluruhan penduduk Yerusalem, hidup damai berdampingan dengan masyarakat Islam, yang jumlahnya 125 ribu orang dan mayoritas tinggal di Yerusalem Timur itu. Mereka bekerja dan berdagang bersama, atau tempat tinggal mereka terpisah dan tak pernah berbaur secara sosial. Menurut Profesor Moshe Lissak, sosiolog dari Universitas Yahudi, selama ini tak pernah terjadi reaksi keras Yahudi Yerusalem terhadap penduduk Arab. "Besarnya reaksi cukup mengagetkan," katanya. Kemungkinan besar, pendukung Rabi Kahane, yang menginginkan seluruh bangsa Arab enyah dari Israel, telah bertambah banyak. Jumat pekan lalu, polisi Israel berhasil menemukan dan menyita sejumlah granat, bom bensin, dan senjata tajam dari sejumlah rumah penduduk Yahudi, di dekat Dinding Menangis, Kota Tua, Yerusalem Timur. Pada hari yang sama aksi kerusuhan anti-Arab kembali membakar sebuah rumah dan beberapa mobil bangsa Arab di sekitar kawasan itu. Menurut penyelidikan polisi Israel, peristiwa penikaman Amedi sebenarnya buntut insiden yang disulut para rekan kuliah mahasiswa itu. Sebelum Amedi tewas, sejumlah mahasiswa Yeshiva Shuvu Banim, seminari Yahudi, telah menghina dengan kencing dan membuang sampah di halaman rumah penduduk Arab. Lalu, terjadilah peristiwa pembunuhan Amedi. Tiga orang tertuduh pelaku pembunuhan, yang kesemuanya penduduk Arab asal Tepi Barat, telah ditangkap pihak yang berwajib. Sampai saat ini 20-an penduduk Yahudi telah ditahan karena terlibat aksi gelombang kerusuhan anti-Arab. Sejauh ini, tak tercatat adanya korban tewas, cuma sekitar selusin orang terluka. Pihak polisi Israel di Yerusalem mengkhawatirkan aksi balasan pihak Arab. Sebuah bis penuh Yahudi, Selasa lalu, dilempar dengan bom bensin. Pelakunya diduga orang Arab. Mayoritas rakyat Israel tampaknya tak menyukai aksi kekerasan Yahudi itu. "Saya kira, kita menyakiti diri sendiri secara percuma. Penduduk Yahudi yang mayoritas di sini harus bisa membuktikan bisa hidup berdampingan secara damai," kata Menlu Israel, Shimon Peres.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus