Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Anti-Semit Naik 60 Persen di Amerika, Terbanyak di New York

Gangguan anti-semit terhadap siswa Yahudi kerap terjadi di sekolah dan kampus di Amerika Serikat.

31 Oktober 2018 | 11.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Washington – Sentimen anti-semit terhadap orang Yahudi meningkat drastis sekitar 60 persen pada 2017 di Amerika Serikat, yang didorong insiden di sekolah dan kampus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca:

Lembaga swadaya Anti-Defamation League mencatat jumlah kasus gangguan, vandalisme dan serangan fisik tercatat sebanyak 1.986 pada 2017 dari sebanyak 1.267 kasus tercatat pada tahun sebelumnya.

Ini merupakan peningkatan terbesar per tahun yang pernah tercatat. Dan setiap negara bagian di AS melaporkan setidaknya satu insiden terjadi untuk pertama kali sejak 2010.

“Kita sedang dalam periode negara mengalami penurunan sikap santun secara umum,” kata Aryeh Tuchman, direktur mengenai Ekstrimisme di ADL Center seperti dilansir CNN pada 28 Februari 2018. Suasana umum di AS ini membuat insiden anti-semit menjadi lebih mudah terjadi.

 

Baca:

Penembakan di Sinagoga, Korban Tewas Mulai Dimakamkan

 

Menurut catatan ADL, gangguan tercatat sebanyak 1.015 kasus, vandalisme 952 kasus dan serangan fisik 19 kasus pada 2017.

Jumlah kasus gangguan pada 2017 termasuk serangkaian ancaman bom yaitu 163 kasus terhadap pusat komunitas Yahudi dan lembaga terkait. Satu kasus gangguan ancaman bom ini ternyata dilakukan seorang remaja Yahudi sendiri.

ADL juga mencatat berbagai tindakan kebencian terhadap orang Yahudi sepanjang tahun lalu. Misalnya, batu kuburan di pusat pemakanan Yahudi di Philadelphia dan di luar St Louis dirusak dan dibalik.

 

 

Lalu ada juga aksi corat-coret terhadap sebuah sinagoga di Seattle menggunakan cat semprot dengan tulisan “Holocaust sejarah palsu”.

Pelaku gangguan juga mengganggu orang Yahudi dengan memasang “banner” di pusat peringatan holocaust di sebuah sinagoga di New Jersey.

Ada juga kasus pelemparan batu oleh seorang remaja di Boston hingga merusak sebagian tugu peringatan holocaust.

Menurut catatan ADL, kasus gangguan bersifat anti-semit paling banyak terjadi di Kota New York dengan 380 kasus dan Pennsylvania dengan 96 kasus.

Kasus gangguan anti-semit juga dirasakan siswa Yahudi di sekolah K-12, yaitu setingkat SD, SMP dan SMA. Jumlah kasus gangguan pada 2017 tercatat sebanyak 457 kasus atau naik dari 235 kasus pada 2016.

 

Baca:

Sedangkan gangguan di tingkat universitas juga naik menjadi 204 kasus pada 2017 dari 108 kasus pada tahun sebelumnya.

Serangan terhadap komunitas Yahudi di AS mencapai puncaknya, seperti dilansir Reuters, pada serangan di Sinagoga Tree of Life di Pittsburgh, Pennsylvania, pada Sabtu, 27 Oktober 2018.

Seorang lelaki bernama Robert Bowers, 46 tahun, memasuki ruang sinagoga pada Sabtu pagi itu dan berteriak semua orang Yahudi harus mati.

Bowers lalu menembaki jamaah menggunakan senapan serbu AR-15 dan tiga pistol. 11 orang tewas dalam penembakan massal ini. Bowers berhasil ditangkap dan telah menjalani persidangan pada Senin, 29 Oktober 2018 waktu setempat.

Bowers terkena 29 dakwaan dengan ancaman hukuman mati. 11 dakwaan terkait penggunaan senjata api untuk pembunuhan. Media Times of Israel melansir pernyataan ADL bahwa serangan sinagoga itu merupakan serangan paling mematikan terhadap komunitas Yahudi di AS selama ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus