Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Apa Itu Fundamentalisme Islam

Menurut M. Natsir, fundamentalisme adalah suatu system of life. Sedang menurut Harun Nasution, fundamentalisme adalah orang yang kembali keajaran islam & meninggalkan tradisi-tradisi yang masuk ke islam. (ln)

24 Februari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI tengah-tengah kesibukan membicarakan masalah gerakan fundamentalisme Islam seperti sekarang ini, komentar dari orang-orang yang tahu banyak mengenai soal tersebut terasa amat diperlukan. Dari luar negeri beberapa tokoh telah memperdengarkan suaranya. Suara dari Indonesia tentulah patut pula didengar Majalah TEMPO pada kesempatan ini menampilkan dua orang tokoh: M. Natsir, Wakil Presiden Muktamar Alam Islami (Organisasi Islam Sedunia yang berpusat di Pakistan) dan ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia serta Prof. Dr. Harun Nasution, ahli thologi Islam yang kini menjabat sebagai Rektor IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Berikut ini petikan wawancara kedua tokoh tersebut: Denqan M Natsir Apa sebenarnya fundamentalisme Islam seperti yang banyak dibicarakan orang hari-hari ini? Perlu disadari bahwa Islam itu adalah suatu system of life. Ia merupakan satu dasar, aqidah, yang mengandung peraturan hidup, Nidlom. Kehidupan orang seorang, bermasyarakat dan bernegara, kehidupan antar negara, ada aturan-aturannya. Orang-orang yang bergerak sekarang ini, ialah orang yang hendak melaksanakan sistim hidup berdasar Islam itu. Mengapa sekarang munculnya gerakan itu? Selama berabad-abad orang Islam dijajah oleh bangsa asing. Setelah lepas dari penjajahan di pertengahan abad ini, mereka berada dalam tahap meraba-raba dalam usaha melaksanakan cita-cita mereka. Apakah sanggup melaksanakan sistim hidup Islam atau tidak, itu merupakan pertanyaan nomor dua. Tapi cita-cita itu ada dan hidup terus Kesempatan melaksanakannya sekarang terbuka. Ke mana gerangan arah gerakan Islam ini? Pan Islamisme atau .... Pan Islamisme itu suatu term yang dulu dipakai orang Barat dalam menghadapi orang Islam yang berontak. Berbau politik. Dalam arti Islamnya, Pan Islamisme itu Ukhuwwah Islamiyyah. Orang Islam di negara mana pun di dunia merasa satu dengan yang lain. Pan Islamisme dalam rangka sistim Islam itu hanya satu bahagian. Apakah itu perlu diadakan lagi atau tidak, terdapat perbedaan pendapat. Apa ada di antara negara yang disebut negara Islam selama ini yang bisa dianggap teladan? Arab Saudi sedang mencoba, tapi belum semua terpenuhi. Mereka sendiri belum puas. Bagaimana dengan usaha Khomeini mendirikan Negara Islam? Dengan segala penghormatan kita kepada pribadi Khomeini harus saya katakan bahwa untuk mengatur negara, emosi dan karisma saja tidak cukup. Kalau Khomeini berhasil memobilisir ahli teknis dan politisi, kemungkinan berhasilnya akan lebih banyak. Pakistan bagaimana? Antara proklamasi dan implementasi itu ada jarak. Saya lebih cenderung mengatakan begini: Menegakkan pemerintahan itu mudah, tapi menciptakan orang yang akan menerima hukum itu memerlukan waktu lama. Jadi tidak heran kalau di tahun 1948 ummat Islam Pakistan memproklamirkan negara Islam. Tapi mereka juga tidak berilusi akan berhasil dengan cepat. Berangsur-angsur, dan terus mereka coba, seperti yang sekarang dilakukan oleh Zia ul Haq. Adakah tempat bagi oposisi dalam negara Islam? Ada. Itu kan ada musyawarah, artinya mengakui adanya oposisi. Kitab Suci dan Hadis memerintahkan kepada orang yang memerintah untuk melakukan musyawarah. Tentu yang dimusyawarahkan ialah apa yang belum diatur secara terperinci oleh Quran dan Hadis. Ibadat atau Aqidah tidak perlu didiskusikan, tapi implementasinya dapat. Di luar itu, semuanya diwajibkan musyawarah. Musyawarah itu dimungkinkan oleh terbukanya pintu ijtiad. Ala anggapan bahwa bukan Islam di negara Islam menjadi warga negara klas dua. Menurut saya, mereka malah warga negara klas satu. Kalau mereka mau minum alkohol, minumlah, kalau mau hari Sabtu (Yahudi) atau hari Minggu (Kristen) silakan. Bagi mereka ada "Madinah Charter" yang mengatur ketentuan bagaimana mereka hidup dalam negara Islam yang cukup memuaskan. Tidak ada perlakuan seperti itu kepada orang Islam di negara bukan Islam. Lihatlah betapa menyedihkannya nasib minoritas Islam di Birma yang diusir. Di Pilipina juga demikian. Dengan Harun Nasution Apa yang dimaksud dengan fundamentalisme Islam seperti yang dibicarakan secara luas sekarang? Orang yang fundamentalis di situ artinya orang yang kembali ke ajaran-ajaran Islam, dan meninggalkan tradisi-tradisi yang masuk ke dalam Islam, misalnya kalau di India tradisi Hindu dan kalau di Arab tradisi Arab. Jadi mereka akan menyingkirkan tradisi-tradisi itu, dan ingin kembali ke ajaran dasar Islamnya. Apakah konsekwensi fundamentalisme Islam ialah pembentukan negara Islam? Fundamentalisme Islam itu seharusnya hanya berpegang pada faham melaksanakan ajaran-ajaran dasar Islam. Bukan dalam hukum perdata saja, tapi juga dalam hukum pidana. Yang akan melaksanakan faham itu sepengetahuan saya Pakistan sedang yang sudah melaksanakan sekarang ini Saudi. Pakistan sebelumnya hanya menggunakan hukum perdata yang sesuai dengan Islam, seperti negara-negara lain. Sekarang akan menggunakan juga hukum pidana Islam. Tapi tidak harus fundamentalisme Islam itu konsekwensinya membentuk negara Islam. Apa sebenarnya beda antara Islam di Persi, Pakistan, Arab dan Indonesia? Persoalannya pada perbedaan antara Syiah dan Sunni. Perbedaan itu cuma satu yang prinsipil dan kemudian banyak menimbulkan interpretasi berbeda pula di aspek lainnya. Perbedaan itu menyangkut soal khalifah, yang dalam istilah modern adalah Kepala Negara. Menurut Syiah, yang bisa menjadi Kepala Negara umat Islam hanya keturunan Nabi. Sedang Sunni berpendapat bahwa yang bisa menjadi Khalifah itu mesti dari suku Qurais. Dan terakhir adalah pendapat kaum Khawarij: mereka hanya menentukan kalau orang itu Islam maka ia bisa menjadi Khalifah. Jadi dari sini bisa kita tahu bahwa perbedaan itu dalam soal politik. Bagaimana mengenai adanya segolongan orang yang disebut-sebut akan mendirikan negara Islam. Apakah itu karena kekeliruan menafsirkan ajaran yang ada? Yah, ini barangkali karena didorong oleh adanya yang disebut "negara Islam". Dalam dunia Islam pengertian "negara Islam" ini timbul di abad 20 ini, atau di abad 19. Timbulnya dari Turki, sewaktu aman Sultan Mahmud II tahun 1830, yang mengadakan pembaharuan di Turki yang bersifat sekuler. Akibat pengaruh ekspansi Barat ke Timur, timbul reaksi terhadap pembaharuan tersebut, yang menghendaki pembaharuan tapi tetap berlandaskan Islam. Nah, inilah bermulanya timbul istilah "negara Islam". Yang mulai mencetuskan pemberontakan terhadap pembaharuan di Turki yang sekuler itu adalah Nemik Kamal, seorang pemimpin golongan Usmani Muda. Golongan ini termasuk golongan muda, intelektuil, yang berhasil menciptakan konstitusi di tahun 1876. Waktu itu kemudian pengaruh Barat berkurang. Reaksi pembaharuan Mesir yang kebarat-baratan dilakukan oleh Ikhwanul Muslimin. Jadi ide "negara Islam " ini lebih merupakan reaksi terhadap pembaharuan yang bersifat sekuler. Bagaimana dalam negara Islam nantinya kedudukan bank, hukum Pidana, zakat? Wah, itu masih problim besar yang harus dihadapi. Karena masih adanya perbedaan interpretasi terhadap ajarana-jaran Islam sendiri. Jadi masih harus banyak menghadapi masalah penafsiran. Menurut penafsiran yang kita dengar, misalnya dalam hukum pidana, kalau mencuri adalah potong tangan. Potong tangan itu sendiri merupakan sifat hukuman yang maksimal, dan tidak musti dilaksanakan -- kecuali dalam keadaan terpaksa. Bagaimana masa depan Iran dan Pakistan sebagai negara Islam? Kalau Iran saya belum dapat menggambarkannya. Sedang di Pakistan, kalau ada yang tidak menghendaki negara Islam, terutama karena pengertian tentang negara Islam masih kabur. Apa ang dimaksud dengan negara Islam? Sekarang ditulis oleh pers bahwa Khomini akan mendirikan negara Islam. Padahal yang dipimpin oleh Shah itu pun negara Islam -- dalam arti dasar negara itu memang Islam. Mesir dulu ya,negara Islam. Ketika dipimpin oleh Raja Faruk, jelas dalam konstitusinya disebut bahwa negara berdasarkan Islam. Jadi negara Islam itu yang bagaimana? Barangkali ada pengertian begini bahwa negara Islam itu adalah negara yang dipimpin oleh ulama-ulama. Apakah sekarang ini ada contoh sebuah negara Islam? Barangkali yang dekat dengan pengertian itu adalah Saudi. Karena di sana raja-rajanya memang sekaligus mengerti agama dengan baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus