Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Apa yang akan kau lakukan di ...

Jimmy carter menggunakan cara baru mengatur perimbangan kekuatan terhadap uni soviet dan rrc. tidak setuju cara kissinger. meningkatkan kerjasama dengan kongres. menggunakan politik tata dunia. (ln)

20 November 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JIMMY Carter jadi presiden, lalu apa politik luar negerinya? Jawaban yang umum diberikan ialah: tak akan banyak berbeda dari yang digariskan Kissinger. Bagaimanapun juga, dalam kampanye Carter dengan sendirinya ingin mempunyai cirinya sendiri. Ia mengatakan bahwa ia Ingin menggunakan cara baru dalam tawar-menawar dengan Uni Soviet. Ia ingin memakai pendekatan yang lebih santai menghadapi partai-partai komunis yang kini maju di Eropa Barat. Ia ingin mengambil strategi yang berbeda dalam perundingan Timur Tengah. Ia akan mengurangi penjualan senjata Amerika ke luar. Ia akan mengambil sikap yang lebih lunak menghadapi tuntutan negeri-negeri miskin. Semua itu baru pernyataan yang masih umum dan samar. Dan dalam banyak hal cuma merupakan perbedaan tekanan saja dengan apa yang dilakukan Kissinger. Yang barangkali akan jadi ciri yang benar-benar membedakan Carter dengan pemerintah sebelumnya ialah: hubungannya dengan Kongres. Dalam sebuah pidato di lapangan terbang Illinois lima hari sebelum pemilihan, ia mempermaklumkan tekadnya untuk "memulihkan satu kesadaran kerjasama antara presiden yang terpilih dengan para anggota Kongres". Sebab, katanya: "Setiap kali kita membuat kesalahan serius dalam politik luar negeri, itu disebabkan rakyat Amerika disisihkan dari proses (perumusannya)". Lone Ranger Dalam satu hal Carter lebih beruntung dari masa Ford: mayoritas dalam Kongres adalah dari partai yang sama dengan sang Presiden. Hubungan yang kurang baik antara Kissinger dengan Kongres -- meskipun pada akhirnya ia coba perbaiki mungkin antara lain karena Nixon dan Ford harus menghadapi Kongres yang kurang akur. Carter sendiri menilai cara-cara Kissinger sebagai cara Lone Ranger: tokoh koboi bertopeng yang sendirian bekerja, hanya dibantu seorang sahabatnya. "Kissinger punya sikap Lone Ranger, sikap politik luar negeri rahasia, yang praktis melenyapkan kemungkinan berkonsultasi dengan sekutu-sekutu kita . . . dan kemungkinan mendekati kedua partai untuk sokongan dan nasihat Kongres". Mungkin dengan dasar itu pula Carter akan memperluas jangkauan diplomasinya: tak cuma meIlgurus perimbangan dengan Uni Soviet dan RRT. Kesibukan Kissinger dengan negara-negara besar semata-mata menyebabkan pelbagai sekutu AS yang lama merasa tak dianggap ada. "Kita harus menggantikan politik pertimbangan kekuatan dengan politik tata dunia", kata Carter. Sebab, "dalam masa depan yang dekat ini agaknya masalah perang dan damai lebih ditentukan masalah ekonomi dan sosial daripada masalah keamanan militer yang telah menguasai hubungan internasional sejak Perang Dunia II". Tapi sampai sejauh mana nanti Carter akan lebih meluaskan diplomasinya? Masih ada yang meragukan pada diri orang ini. Carter diketahui sangat dekat dengan Zbigniew Brzezinski, ahli masalah internasional teman sekelas Henry Kissinger di Harvard, dan kolumnis untuk Newsweek. Hubungan Carter juragan kacang dari Georgia yang bersemangat "kerakyatan" -- dengan intelektuil kota besar itu bermula waktu Carter menjadi anggota Trilateral Commission (Komisi Trilateral). Komisi ini adalah sekelompok kakap politik dan keuangan, dari Eropa Barat, Jepang, Kanada dan AS, yang dibentuk untuk merumuskan sikap bersama negeri-negeri kapitalis dalam pelbagai perundingan. Yang mendirikan: David Rockefeller, bankir dari keluarga jutawan itu. David Rockefeller rupanya di tahun 1972 terkesan oleh Jimmy Carter. Gubernur Georgia ini diajaknya serta. Carter tak pernah absen dari pertemuan-pertemuan Komisi -- satu cara untuk mendapatkan pendidikan politik luar negeri, setelah ia berniat jadi presiden. Dan Brzezinski adalah salah satu otak di sana. Dilihat dari sini, nampaknya semangat memperluas jangkauan diplomasi dalam politik luar negeri Jimmy Carter memang tak terlalu meyakinkan seb agai sesuatu yang benar-benar segar. Tapi barangkali memang politik luar negeri AS tak bisa didekati dengan semangat "kerakyatan". Makin lama makin diperlukan keahlian tinggi, dan memang bukan mustahil Brzezinski akan muncul jadi Kissinger baru. Tapi seorang pembantu dekat Carter, Hamilton Jordan, pernah menyatakan: Jika setelah pelantikan nanti anda menjumpai seorang Cyrus Vance menjadi Menteri Luar Negeri dan Zbigniew Brzezinski jadi kepala Dewan Keamanan Nasional, maka akan saya katakan bahwa kami telah gagal. Dan saya akan berhenti. Tapi itu tak akan terjadi. Anda akan menemukan wajah-wajah baru, ide-ide baru. Pemerintahan nanti akan dijalankan oleh orang-orang yang tak pernah anda dengar namanya". Lalu siapa?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus