Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda memerhatikan dengan saksama lambang negara Rusia, Anda akan melihat elang berkepala dua. Namun, sudah tahukah Anda maksud dari lambang tersebut?
Mengutip dari laman resmi milik Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, lambang negara Rusia berasal dari lambang Kekaisaran Rusia yang kembali digunakan pada tahun 1993 setelah bubarnya Uni Soviet.
Elemen utama dari lambang negara Rusia adalah elang berkepala dua dan perisai bergambar penunggang kuda yang tengah membunuh ular atau naga. Pada awalnya, lambang ini pertama kali dijadikan lambang negara oleh Kerajaan Het. Selanjutnya, lambang tersebut dibuat dan diadaptasi oleh Kekaisaran Romawi Timur.
Selain itu, simbol elang berkepala dua juga menjadi simbol bagi Kekristenan Timur. Selanjutnya, lambang tersebut mulai tersebar luas di banyak negara-negara Kristen, seperti Serbia, Montenegro, Kerajaan Jerman, dan Armenia.
Sejatinya, lambang elang berkepala dua di Rusia ini menggantikan simbol trisula pada abad ke-8. Lambang ini pertama kali muncul dalam lambang kota Chernigov dan selanjutnya baru muncul di Vladimir dan Moskow. Kemunculan lambang elang berkepala dua ini bersamaan dengan munculnya kata “Rusia” pada akhir abad ke-15 atau pada zaman Kaisar Ivan III.
Jatuhnya Konstantinopel membuat Rusia menjadi negara Ortodoks yang independen. Di saat itulah, terjadi pergumulan yang dilematis antara dua simbol heraldik bangsa Rusia, yaitu singa dan elang. Lambang tradisional bangsa Rusia adalah singa. Pada akhirnya, elang menjadi simbol bagi kesatuan Rusia dan menyingkirikan singa sebagai lambang negara Rusia.
Penggambaran elang dalam lambang negara Rusia seringkali mengalami perubahan seiring dengan pergantian Kaisar Rusia. Saat, Rusia memiliki hubungan erat dengan Prusia dan Austria, lambang elang digamabarkan dengan kaku dan geometris. Sedangkan, saat terjadi okupasi Moskow oleh bangsa Polandia pada 1612, terdapat lambang kerjaan Katolik pada lambang Rusia, yaitu bunga lili di bagian dada elang. Selanjutnya, pada lambang Rusia juga ditambah lambang Santo George yang merupakan simbol dari dinasti agung keluarga Romanov.
Di samping itu, jumlah mahkota yang menghiasai kepala elang juga berubah-ubah. Hal ini berhubungan dengan perubahan ideologi negara. Pada awalnya, terdapat dua mahkota yang menjadi lambang dari otoritas sekuler dan kerohanian gerjea. Namun, setelah kemenangan kaisar atas patriark Ortodoks, jumlah mahkota bertambah menjadi tiga.
Pasca revolusi 1917, pemerintahan demokrasi Rusia menyingkirkan mahkota dari lambang negara dan lambang kekuasaan monarki, seperti tongkat dan bola kerajaan pun dihapus. Selanjutnya, elang berkepala dua kembali menjadi lambang Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet dan pada 1993 Presiden Rusia Boris Yeltsin meresmikan elang tanpa mahkota sebagai lambang negara Rusia.
EIBEN HEIZIER
Baca: Makna 3 Warna Bendera Rusia Sejak Era Tsar 1705, Semula Bendera Kapal Dagang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini