Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson optimistis Wakil Presiden Mike Pence atau pejabat lainnya akan bertemu dengan warga Korea Utara di Olimpiade Musim Dingin yang diadakan di PyeongChang, Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Senin, 5 Februari 2018, di sela-sela kunjungannya ke Lima, Peru, Tillerson mengatakan, Amerika Serikat akan melihat apa yang terjadi di Korea Selatan.
Baca: Korea Selatan Larang Masuk 36 Ribu Warga Asing
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sehubungan dengan perjalanan Wakil presiden ke Olimpiade dan apakah akan ada kesempatan untuk mengadakan pertemuan dengan Korea Utara, saya pikir kita akan lihat saja. Kita harus melihat apa yang terjadi, "kata Tillerson, seperti yang dilansir Reuters pada 6 Februari 2018.
Wakil Presiden Pence akan memimpin delegasi Amerika Serikat ke PyeongChang, Korea Selatan untuk Olimpiade Musim Dingin akhir pekan ini. Korea Utara, yang membangun sebuah program nuklir yang benar-benar ditentang oleh AS juga akan ada di sana dengan delegasi yang dipimpin pejabat tingginya.
Baca: Bendera Korea Utara Berkibar di Langit Korea Selatan
Korea Utara mengumumkan pada hari Senin bahwa Kim Yong Nam, ketua Presidium Majelis Rakyat Tertinggi akan memimpin delegasi negaranya pada upacara pembukaan Olimpiade pada hari Jumat, 9 Februari 2018. Dia akan menjadi pejabat Korea Utara tingkat tertinggi yang pernah berkunjung ke Korea Selatan.
Tillerson sekali lagi mengatakan bahwa diplomasi adalah cara yang lebih baik untuk mengatasi ancaman yang diajukan oleh Korea Utara dan senjata nuklirnya. Seperti yang dilansir CBS News, Tillerson tidak keberatan dengan pembicaraan di sela-sela acara olahraga paling dinanti di dunia.
Baca: Amerika Luncurkan Senjata Nuklir Baru Saingi Rusia--Korea Utara
AS memimpin kampanye di seluruh dunia untuk memaksa Korea Utara datang ke meja perundingan dan mendiskusikan program nuklirnya. Lebih dari 20 negara kini menghentikan hubungan diplomatik mereka dengan Korea Utara.
PBB juga telah menjatuhkan sanksi terhadap rezim Korea Utara dan mendesak semua negara untuk memberlakukan sanksi tersebut agar rezim mereka benar-benar merasakan dampaknya. Namun masih ada pertanyaan tentang keefektifan sanksi tersebut.