Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Atau mencari alasan perang mencegah atau mencari alasan perang

Irak mengusulkan tanggal 12 januari 91 untuk kunjungan tareq aziz ke washington. as menolak. upaya bush meyakinkan rakyatnya, upaya damai sudah ditempuh. saddam melepaskan ratusan sandera sebelum natal.

15 Desember 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mencegah atau Mencari Alasan Perang? SADDAM Hussein tidak bohong.~ Soal pencabutan larangan bepergian bagi orang asing, terutama Barat, dari Irak dan Kuwait. Sabtu pekan lalu, sudah 140 sandera Barat tiba di Jerman. Lalu Ahadnya, 17~ orang Belanda, Inggris, Irlandia, dan Australia terbang dari Baghdad. Senin pekan ini, direncanakan 350 orang Inggris dipulangkan. Dan Saddam. yang bangga disebut Sultan Saladin abad ke-20 itu, menjanjikan bahwa sebelum Natal, para "t~amu Barat"-nya sudah pulang ke rumah masing-masing . Janji pelepasan sandera itu, ditambah pernyataan undangan Presiden Bush pada Tareq Aziz dan rencana mengirimkan James Baker ke Baghdad sebelumnya. Mula-mula ditanggapi dengan waswas oleh Mesir, Syria, dan Arab Saudi. Meski pertemuan tiga negara itu. Senin pekan lalu di Kairo, akhirnya menyepakati pentingnya segala jalan menuju pemecahan krisis secara damai. Tapi para pengamat Barat (baca Eropa) mulai cemas. Joseph Fitchett, penulis artikel dari Paris untuk International Herald Tribune, mengutip pejabat Inggris yang mengatakan, ia cemas bahwa keputusan Bush membuka pertemuan dengan Irak semata karena dukungan di Amerika terhadap sikap tanpa kompromi terhadap Irak mengendur. Dilihat dari alotnya mereka menentukan waktu bersama itu, banyak yang sudah mulai pesimistis. Presiden Bush menawarkan agar Tareq Aziz tiba di Washington Senin pekan ini. Memang ada maksudnya, karena pada tanggal 12. Menteri Luar Negeri Soviet Eduard Shevardnadze akan berada di Washington, untuk merundingkan pertemuan Bush-Gorbachev. Tampaknya Bush berharap, pihak Soviet, yang pernah punya hubungan erat dengan Irak, bisa menyumbangkan sesuatu. Tapi Irak menolak. Paling cepat, menurut Reuters, Aziz baru bisa ke Washington pekan depan. Irak juga menolak empat tanggal yang disodorkan Gedung Putih - 21, 22, 23 Desember, dan 3 Januari - untuk pertemuan di Baghdad tapi Saddam mengusulkan 12 Januari. Gedung Putih menolak, karena tanggal itu cuma tiga hari dari deadline resolusi Dewan Keamanan PBB. Ini ditafsirkan sebagai upaya Irak mengulur waktu. Boleh jadi, kecemasan pejabat Inggris itu benar upaya Bush membuka pertemuan sekadar untuk meyakinkan rakyat A~S sendiri bahwa semua upaya damai sudah ditempuh. Maka, bila perang harus dimulai, Bush akan memberi komando dengan mantap. Dan seandainya pun semua berjalan mulus, krisis berakhir tanpa meninggalkan dampak - mungkin malah keuntungan - buat Saddam, bisakah Israel dan negara-negara Arab, yang merasa terancam oleh Saddam, menerimanya? Bukankah pekan ini Perdana Menteri Israel Yitzhak Shamir berada di AS. konon, minta perhatian Bush agar Saddam jangan dikasih hati? BB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus