Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Australia menjatuhkan hukuman bagi anggota militernya yang tertangkap kamera mengibarkan bendera Nazi di kendaraan tempur di Afganistan lebih dari satu dekade lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull pada Kamis, 14 Juni 2018, mengatakan para tentara yang mengibarkan bendera Nazi telah dinyatakan bersalah dan dihukum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bendera itu telah dimusnahkan dan personil yang terlibat didisiplinkan," kata Turnbull, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 14 Juni 2018.
Baca: Pancasila Direndahkan, Komandan Sekolah Australia Diskors
Pernyataan Turnbull diberikan setelah gambar insiden itu muncul kembali dan menghebohkan netizen di dunia maya. Namun dalam pengumumannya saat berada di negara bagian Tasmania, Hobart, Turnbull tidak menjelaskan tindakan hukum apa yang diberikan.
Bendera Nazi berkibar di atas kendaraan militer Australia di Afghanistan pada 2007. Departemen pertahanan Australia menjelaskan tentang gambar itu. Bendera berkibar-kibar di atas bonnet jip seperti tampak dalam foto yang diterbitkan oleh Australian Broadcasting Corporation (ABC).
Dalam beberapa hari terakhir, beberapa media Australia termasuk Sydney Morning Herald menerbitkan laporan dengan mengutip saksi yang tidak dikenal menuduh pasukan Australia melakukan tidak semestinya dan mengeksekusi tahanan pada tahun 2009 dan 2012. Laporan-laporan itu kemudian mengarah pada insiden pengibaran bendera itu yang kembali mengundang kecaman luas.
"Ini benar-benar tidak dapat diterima menggunakan bendera ini," kata Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne.
"Ini benar-benar bertentangan dengan nilai-nilai Angkatan Bersenjata Australia (ADF) dan puluhan ribu personil yang telah melayani dengan penuh tanggung jawab di Afghanistan."
Swastika adalah lambang Partai Nazi Jerman yang melakukan pembantaian jutaan orang Yahudi pada periode 1930-an dan 1940-an.
Pengibaran bendera Nazi yang sangat terlarang, bukan satu-satunya pelanggaran tentara Australia selama 17 tahun membantu Amerika Serikat melakukan operasi militer di Afganistan. Perilaku kontroversial pasukan Negeri Kangguru lainnya terjadi antara 2005 dan 2016, termasuk tuduhan mengabaikan kehidupan manusia saat berperang melawan Taliban.
ABC ONLINE|REUTERS