Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Para Ibu di Garis Depan

Unjuk rasa besar dan pemogokan massal melanda Kolombia selama sebulan. Perekonomian negeri itu nyaris lumpuh.

29 Mei 2021 | 00.00 WIB

Pengunjuk menuntut pemerintah mengatasi kemiskinan, kekerasan polisi dan ketidaksetaraan dalam sistem kesehatan dan pendidikan, di Bogota, Kolombia, 6 Mei 2021. REUTERS / Nathalia Angarita
Perbesar
Pengunjuk menuntut pemerintah mengatasi kemiskinan, kekerasan polisi dan ketidaksetaraan dalam sistem kesehatan dan pendidikan, di Bogota, Kolombia, 6 Mei 2021. REUTERS / Nathalia Angarita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Unjuk rasa besar dan pemogokan massal pecah di Kolombia selama sebulan lebih dan menyebabkan puluhan orang tewas dan ratusan cedera.

  • Bermula dari protes terhadap rencana kenaikan pajak.

  • Pemerintah menuding Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia di belakang demonstrasi.

MENGENAKAN helm proyek, bandana yang membekap separuh wajah, dan perisai dari kayu lapis seadanya, sekelompok ibu turun ke jalan. Mereka duduk dan berbaring di jalan yang memisahkan kelompok demonstran dengan pasukan polisi antihuru-hara (ESMAD) di Portal de Las Americas, stasiun bus di barat daya Bogota dan salah satu episentrum unjuk rasa nasional Kolombia.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus