Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI kantornya yang mewah di Trump Tower, Kota New York, Donald John Trump bertemu dengan para penasihat politiknya beberapa hari sebelum acara debat kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik di stasiun televisi Fox News di Cleveland, dua pekan lalu. Trump akan beradu pendapat dengan beberapa kandidat lain, termasuk Jeb Bush, adik George W. Bush; Rand Paul, senator Kentucky; Mike Huckabee, mantan Gubernur Arkansas; dan Marco Rubio, senator Florida.
Trump membaca segepok berita tercetak yang dipilih Hope Hicks, juru bicaranya. Topiknya tentang perkembangan kebijakan di Washington. Corey Lewandowski, manajer kampanye, dan Chuck Laudner, direktur kampanye Negara Bagian Iowa, memandu Trump untuk merancang strategi dan penampilannya.
Trump memang peduli pada media. Dia terus memantau Twitter, siaran televisi kabel, situs web, koran, dan majalah. Dia punya kliping artikel tentang kampanyenya di kantor dan pesawat pribadi Boeing 757 miliknya. Berita terhangat tentangnya adalah oksigen politiknya.
Roger Stone-mantan penasihat politik George W. Bush, Ronald Reagan, dan Richard Nixon-menyarankan agar Trump mengabaikan isu yang tak penting agar memusatkan perhatian pada ekonomi dan menekankan posisinya sebagai kandidat spesial. Stone telah menyiapkan 13 memo untuk mendukung langkah Trump.
Stone disebut The New Yorker sebagai "penipu kotor tua dari era Nixon". Dia adalah pendiri Komisi Aksi Politik Konservatif Nasional (NCPAC), lembaga perancang kampanye dan lobi politik, serta terkenal sebagai pengembang kampanye negatif sebagai "seni politik" dan pionir iklan kampanye negatif modern.
Dia pernah kuliah di George Washington University dan sudah lama menjadi penasihat Trump, termasuk kala Trump berniat maju ke pencalonan presiden pada 2000 dan 2011. Dalam memo yang diperoleh The Washington Post, Stone meminta Trump mengatakan bahwa "sistem ini menipu rakyat" dan Trump-lah satu-satunya calon yang "tak bisa dibeli". Dia menggambarkan debat nanti sebagai pertemuan "seorang pembangun, pengusaha, dan kapitalis melawan setumpuk politikus yang jelas bagian dari masalah".
Trump mengabaikan nasihat Stone. Setelah membalik-balik kertas berisi berbagai berita politik itu, dia memutuskan berbicara spontan. "Saya tidak mengikuti memo mana pun karena tak ada memo yang dapat mempersiapkan Anda untuk apa yang terjadi dalam kampanye atau debat ini," kata Trump. "Saya harus menjadi diri saya sendiri. Itulah mengapa saya ada di sini, memimpin jajak pendapat. Itu bukan karena memo."
Dalam debat kandidat yang disaksikan 24 juta penonton Amerika itu, Trump mengikuti nalurinya. Panggung sempat heboh ketika moderator Megyn Kelly mengingatkan Trump, yang menyebut perempuan dengan hal yang tak disukainya seperti pemalas. "Hanya (pada) Rosie O'Donnell," Trump berkilah, menyebut nama pesohor yang lama bertengkar dengannya. Tapi Trump kembali ke jalurnya dan menyatakan, "Saya sudah ditentang begitu banyak orang dan saya sejujurnya tak punya waktu untuk melayaninya. Dan negeri ini tak punya waktu juga."
Salah satu jawaban lihai Trump dalam debat itu adalah ketika Chris Wallace, moderator pendamping Kelly, menekan Trump untuk memberikan bukti atas pernyataannya bahwa pemerintah Meksiko mengirim para penjahat masuk Amerika. Trump menjawab enteng, "Patroli Perbatasan." Trump mengatakan, "Saya ada di perbatasan pekan lalu. Saya berbicara dengan Patroli Perbatasan. Mereka bilang itulah yang terjadi. Karena para pemimpin kita bodoh. Politikus kita bodoh. Dan pemerintah Meksiko lebih pintar, lebih pandai. Meksiko mengirim yang jahat karena mereka tak ingin membayar penjahat. Mereka tak mau mengurusi mafia." Tepuk tangan pun bergemuruh dan sejumlah media menyatakan debat malam itu dimenangi Trump.
Kehebohan masih terjadi setelah debat. Trump memecat Stone, tapi Stone balas menyatakan bahwa dialah yang mengirim surat pengunduran diri karena frustrasi terhadap platform Trump yang tak memadai dan arah pencalonan saat ini.
Lewandowski mengatakan kepada Politico bahwa Stone dipecat karena tekanan media yang menampilkan Stone belakangan ini. "Kampanye kami sudah sukses besar dan Roger ingin menggunakan kampanye ini untuk publisitas pribadinya. Dia menulis sejumlah artikel tentang dirinya baru-baru ini dan Trump ingin tetap berfokus pada bagaimana Amerika jadi besar lagi," ujarnya.
Trump tampaknya sudah lama mengawasi Stone, meski tetap menyewa dia. "Roger adalah pecundang yang sangat dingin. Dia selalu mencoba mengambil untung dari hal-hal yang tak pernah dia lakukan," kata Trump kepada The New Yorker, beberapa tahun lalu. Dalam Trump Organization, organisasi yang mengurus lobi dan kampanye Trump selama ini, Stone juga tak diberi kursi khusus.
Sedikit-banyak kepergian Stone telah mengguncang mesin politik Trump. Mereka kehilangan orang yang sangat berpengalaman dalam lobi dan kampanye pencalonan presiden, terlepas dari cara-caranya yang kontroversial. Trump kini harus bekerja dengan tim yang ada hingga pemilihan presiden pada 2016.
Trump secara resmi mengumumkan pencalonannya pada 16 Juni 2015. Tapi Corey Lewandowski sudah dia rekrut sejak Januari lalu. Lewandowski adalah penasihat politik senior bagi sejumlah politikus Republiken. Peraih master ilmu politik dari American University pada 1997 ini juga memimpin sejumlah proyek Americans for Prosperity, kelompok politik yang ditaja industrialis Charles dan David Koch. Dia kini bersama Hicks mendampingi Trump ke mana-mana.
Lewandowski mengendalikan anggota tim Trump dan memastikan stafnya bekerja dari pukul 7 pagi hingga 8 malam. Dia terbang ke Nevada dan Michigan untuk mewawancarai calon anggota tim dan mengerahkan para pendukung di Virginia untuk menangani masalah pemilih. Alan Cobb, mantan penasihat Koch Industries, membantunya.
Trump menyewa Michael Glassner, bekas pendamping Robert Dole dalam kampanye pencalonan presiden dan mantan penasihat Gubernur Alaska Sarah Palin. Glassner diangkat menjadi direktur politik dan sedang menimbang untuk merekrut lagi orang-orang untuk timnya. Untuk urusan hukum, Trump menyerahkannya kepada Donald McGahn, bekas Ketua Komisi Pemilihan Umum Federal.
Trump juga menyewa perusahaan konsultan strategi Alan Cobb & Associates. Cobb sebelumnya menjadi pelobi untuk Koch Industries dan Direktur Americans for Prosperity, yang didanai Koch. Trump membayar Cole, Hargrave, Snodgrass and Associates untuk urusan jajak pendapat.
Trump adalah jutawan sehingga bisa menyewa konsultan-konsultan papan atas. Pria kelahiran 14 Juni 1946 ini adalah raja properti, bintang acara televisi The Apprentice, penulis buku bisnis yang laris, dan pemilik sejumlah kasino.
Menurut tim kampanyenya, dalam laporan kekayaan Trump yang dikirim ke Komisi Pemilihan Umum Federal disebutkan dana pencalonannya mencapai US$ 10 miliar (sekitar Rp 130 triliun) dan kekayaannya pada 2014 tercatat Rp 4,7 triliun. Kekayaannya bersumber dari perumahan; merek; program Miss Universe, Miss USA, dan Miss Teen USA Pageants; serta berbagai acara televisi. Tim itu juga melaporkan pada pertengahan Juli lalu bahwa kampanyenya sejauh ini telah menghabiskan Rp 18 triliun.
Trump percaya sekali pada kekuatan kekayaannya. "Saya adalah orang paling sukses yang ikut pencalonan presiden. Ross Perot tak sesukses saya. Romney, saya punya toko Gucci yang nilainya lebih dari Romney," katanya. Mitt Romney adalah Gubernur Massachusetts yang kalah dalam pemilihan presiden 2012. "Saya akan jadi presiden yang paling hebat yang pernah Tuhan ciptakan."
Tak lama setelah Trump mengumumkan pencalonannya, Lewandowski bertemu dengan Ed Rollins, veteran konsultan Republiken yang dekat dengan sejumlah penasihat Trump. Mereka minum-minum di 21 Club, New York, dan Rollins memberi nasihat tentang bagaimana bekerja pada jutawan.
Pada 1992, Rollins mengatur kampanye pencalonan presiden Ross Perot. "Saya sudah lama berurusan dengan jutawan. Ini adalah uang mereka dan mereka tak mau mendengar," ucap Rollins kepada Orange County Register. "Perot berkata kepadaku, 'Aku akan beri kamu US$ 150 juta dan kau habiskan itu', tapi dia keluarkan buku cek kecilnya dan meributkan setiap pengeluaran kami. Saya curiga Trump juga begitu."
Trump kini tampaknya masih seperti ayahnya, Frederick Christ Trump. Frederick adalah promotor kuno. Dia melepas balon-balon di pantai Coney Island pada suatu musim panas untuk mempromosikan apartemennya. Setiap balon berisi kupon diskon 50 dolar untuk pembelian apartemen.
Trump terlalu percaya pada balon-balonnya yang berwarna-warni-berbagai retorika yang mudah dikunyah media massa. Dia berharap rakyat Amerika akan mengambil satu dan memilihnya. Tapi jadi presiden tidaklah cukup dengan kekayaan melimpah. Rakyat juga butuh visinya tentang ekonomi, politik luar negeri, hukum, dan sebagainya-hal-hal yang belum keluar dari benaknya. Apalagi dia belum pernah menduduki jabatan publik, sehingga tak pernah terlibat dalam pengambilan kebijakan publik.
Menurut jajak pendapat Gallup pada Juli lalu, 51 persen orang Amerika percaya Trump tak bisa menangani urusan luar negeri dan hanya 17 persen yang yakin dia bisa. Tapi dalam urusan ekonomi pun Trump belum dipercaya penuh: 36 persen responden percaya dan 34 persen tidak.
Kurniawan (the New Yorker, The Washington Post, Politico, Orange County Register, Cnn, The Atlantic)
Para Pesaing
BILA Donald Trump serius mencalonkan diri, masih panjang jalan yang harus ditempuhnya. Trump masih menimbang untuk menjadi calon independen. Tapi, bila maju sebagai kandidat Partai Republik, dia harus mengikuti pemilihan awal dan kaukus. Trump harus bersaing dengan 16 kandidat Republik dan setidaknya dengan Hillary Clinton dari Demokrat hingga tiba hari pemilihan umum pada November 2016. Inilah beberapa pesaing terberatnya.
Partai Republik
Jeb Bush, Gubernur Florida selama dua periode dan adik mantan presiden George W. Bush. Dia didukung sebagian besar Republiken dan sudah menggalang dana besar, tapi masih dibayang-bayangi sejarah kakaknya.
Rick Perry, Gubernur Texas dan sempat mencalonkan diri sebagai presiden pada 2012.
George Pataki, Gubernur New York selama tiga periode.
Mike Huckabee, pastor yang jadi Gubernur Arkansas dan calon presiden pada pemilihan umum 2008.
Marco Rubio, mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Florida.
Rand Paul, dokter mata dan senator Kentucky yang didukung banyak anak muda.
Partai Demokrat
Scott Walker, Gubernur Wisconsin dua periode.
Hillary Clinton, mantan menteri luar negeri dan mantan senator New York.
Jim Webb, pahlawan Perang Vietnam dan senator Virginia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo