Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Banjir di Spanyol, Gedung Pengadilan Diubah Jadi Kamar Mayat

Banjir yang terjadi di Spanyol menyebabkan sekitar 205 orang meninggal dan puluhan lainnya hilang.

2 November 2024 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga berjalan berjalan melewati gerbong-gerbong dan mobilyang terdampar akibat banjir di sepanjang rel kereta api, di Alfafar, Spanyol, 31 Oktober 2024. REUTERS/Susana Vera

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas akibat banjir yang menerjang Spanyol menjadi 205 orang, sementara puluhan lainnya hilang. Banjir Spanyol telah melemparkan kendaraan, merobohkan jembatan dan menutupi kota-kota dengan lumpur sejak Selasa pekan lalu. Bencana banjir ini adalah yang terburuk selama beberapa decade terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut otoritas di Valencia timur, wilayah yang paling parah terkena dampak, 202 orang dipastikan meninggal. Pejabat di wilayah tetangga Castilla-La Mancha dan Andalusia di selatan telah mengumumkan tiga kematian tambahan di wilayah mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim penyelamat yang dilengkapi dengan helikopter, drone, dan anjing pelacak mengarungi air dan mengaduk-aduk puing-puing untuk mencari puluhan orang yang diyakini pihak berwenang masih hilang. Pemerintah telah mengerahkan 500 tentara tambahan ke daerah yang dilanda bencana untuk memperkuat 1.200 tentara yang sudah berada di lokasi. Mereka diterjunkan untuk mencari, menyelamatkan korban, dan logistik. Sebanyak 500 tentara tambahan akan diberangkatkan pada hari Sabtu.

Garda Sipil telah menyelamatkan lebih dari 4.500 orang hingga Jumat sore, kata Menteri Dalam Negeri Fernando Grande-Marlaska. Namun tiga hari setelah bencana, harapan untuk menemukan lebih banyak korban selamat semakin menipis.

Gedung pengadilan di kota Valencia telah diubah menjadi kamar mayat. Sejumlah petugas kesehatan mengenakan baju terusan membawa tandu yang ditutupi kain putih. Beberapa daerah yang terputus tidak mendapatkan air, makanan, atau listrik selama berhari-hari akibat banjir. Jalan raya dan rel kereta api bayak yang belum bisa diakses.

Para teknisi bekerja keras memindahkan mobil-mobil terbengkalai yang berserakan di atas rel kereta api yang melengkung. Bongkahan aspal dari jalan-jalan yang hancur dipenuhi ladang-ladang yang tergenang.

Bencana banjir juga menyebabkan banyaknya penjarahan. Menteri pemerintah Angel Victor Torres pada Kamis berjanji memberikan sanksi tegas terhadap pelaku penjarahan. Polisi telah menangkap 50 orang yang dituduh mencuri kendaraan dan toko perhiasan.

Di kota Aldaia di wilayah Valencia, Fernando Lozano mengatakan bahwa ia melihat pencuri mengambil barang-barang dari sebuah supermarket yang terbengkalai karena masyarakat agak putus asa. "Sampai keadaan kembali normal dan supermarket dibuka, keadaan di sini akan sangat buruk."

Para relawan banyak ang membantu korban banjir. Perdana Menteri Pedro Sanchez memuji solidaritas dan dedikasi masyarakat Spanyol yang tak terbatas melalui akun X. Paus Fransiskus menyatakan solidaritasnya dengan para korban dan keluarga di Spanyol, yang secara historis merupakan negara Katolik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus